7

1.9K 182 2
                                    

VERANDA

Sudah hari senin, tapi demamku belum kunjung turun juga. Hujannya nakal, ya. Mama sudah datang, dan ya, dia lumayan kaget dan bingung kenapa aku tidak memberi tahunya, tapi saat aku bilang aku dirawat oleh Kinal kemarin, ia sedikit lebih tenang.

Akhirnya aku tidak masuk sekolah, sesuai anjuran Kinal kemarin. Mama dan Papa mengirimkan surat izin sakitku pada sekolah, Dan mereka memintaku bercerita hal hal apa saja yang sudah terjadi saat mama dan papa ku tidak ada bersamaku kemarin.

Mama dan Papa terlihat sangat antusias. Papa sudah tahu siapa Kinal. Dan papa menyukai sifatnya. Tapi saat papa tahu, Kinal dulu memiliki teman yang bernama Diasta dan aku memberikan foto kak Diasta yang pernah Kinal kirimkan padaku, papa terlihat kaget. Tapi ia tak berkata apapun.

Aku bertanya pada mama, papa kenapa, tapi Mama juga nggak tau. 

Aku sempat mengabari Kinal tadi pagi dan siang ini, ia berjanji untuk datang kerumahku setelah pulang sekolah.

Aku bosan. Akhirnya aku membuka Youtube dan ada satu hal yang membuatku tertarik untuk menontonnya. Judulnya Kinjirareta Futari, JKT48. Idol group yang terkenal itu. Akhirnya aku menontonnya.

Aku mendalami liriknya. Hatiku tersentuh saat mereka menyanyikan Reffnya. Bagaimana rasanya, menyembunyikan perasaan yang seharusnya terlarang? Sakit pasti. Tapi tetap kata pepatah, Cinta itu buta.

Air mataku mulai menetes ketika bagian terakhir dinyanyikan.

Sampai mana pun dirimu kucintai
Sampai kapan pun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya
pertemuan kita..

Kumohon
Kumohon
maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon
kepada takdir yang kejam ini
berserah diri
Kita berdua yang terlarang

Ekspresi Viny dan Yona sangat menjiwai lagu ini. Emosinya sangat tersampaikan. Aku bisa merasakan betapa sakitnya seseorang yang memiliki cinta yang tidak seharusnya terjadi. Sampai mereka menyesal karena telah lahir dengan 'takdir' yang sama.

Jam jam berlalu, Sudah jam 1.30 ternyata. Kinal mengetuk pintu dan langsung masuk kedalam kamarku. Tapi ia tidak tersenyum seperti biasanya.

"Hai, Kinal?"

"Hai, Veranda. Hehe. Masih demam?"

"Hm. Nggak sih, cuman badannya masih gaenak aja. Kenapa?"

"Gapapa. Kayanya aku nggak bisa lama lama deh."

"Oh gitu. Oke. Kelonin aku tidur dulu!"

"Okeoke."

Kemarin, Kinal langsung naik ketempat tidurku saat menjengukku. Tapi sekarang, dia malah duduk dikursi belajarku.

Mungkin, karena bajunya kotor, mungkin..

Lalu ia mengusap pelan keningku, dan aku pura pura tertidur. Aku ingin tahu apa yang akan Kinal lakukan setelah ini.

Kinal bangun dari tempat ia duduknya, berjalan kepintu, berbalik.

"Selamat tinggal, Veranda."

Kinal meneteskan air matanya dan langsung pergi dari sana.

Apa maksudnya, Kinal? Ada apa? Kau marah?


TBC

Unchained FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang