15

1K 116 5
                                    

Kinal beranjak pergi dari rumah sakit itu. Otak cerdik nan telitinya itu berfikir.

"Kok, check up nunggu hasilnya di UGD, sih?"

"Kamu mikirin apa nal?" Kata fido membuyarkan lamunan Kinal

"Ah, gaada apa apa do. Kepo banget cii!" seraya Kinal mencubit pipi Fido, berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"Abis kamu mikir sambil majuin bibir gitu. Gemes aja gitu."

"Dasar gombal."

Sementara itu, Mama dan Papa Veranda masih harap harap cemas soal Veranda. Papanya merasa sangat menyesal.

Kinal

"Fido, aku mau ngomong sama kamu, boleh?"

"Tentang apa sayang?"

"Masa laluku."

"Sama Veranda maksudnya?"

Gausa ditanya perasaan sama muka gue udah kaya apa waktu di Skakmat begitu sama si Fido.

"Aku udah tau semuanya, Nal."

Fido minggirin mobilnya, natap muka aku sedalam dalamnya, megang tangan aku, dan dia bilang :

"Aku ga peduli masa lalu kamu, Nal. Yang penting sekarang kamu udah berubah dan kamu ada disini buat aku. Paham? Sekarang kubur masalalu kamu, Anggep Kinal yang dulu udah gaada. OK?"

Air mataku tiba tiba jatuh. Ia menyadarinya dan langsung menghapusnya.

Ia mulai menjalankan mobilnya kembali.

Aku mencoba untuk tidur. Tapi tidak bisa. Seperti ada hal yang mengganjal didalam hatiku. Tapi aku sendiri gatau itu apa.

Sudahlah. Mari tidur.


"Papa liat sendiri tadi. Kinal jalan sama cowok loh, pah. Mama yakin dia pacarnya."

"Papa salah udah berfikir yang nggak nggak sama dia, ma. Sampe anak kita begini."

"Sahabatnya belum tentu dia juga begitu pah."

Setelah pemeriksaan intensif, Veranda dibolehkan pulang kerumah. Ia pingsan karena maag akutnya yang kambuh. Veranda tidak diperbolehkan mempunyai fikiran berat yang akan mengganggu pikirannya.



Kinal

"Kamu ati ati dirumah. Sendirian kan? Jangan lupa makan ya. Aku pergi dulu."

"Bye do!"

Aku melambaikan tangan padanya. Lihat caranya mencintaiku. Itulah alasan mengapa aku tidak ingin melepaskannya.

Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama..

Jam sudah menunjukan pukul 10. Tiba tiba ada pesan SOS dari Fido. Ada apa?

"Nal. We need to talk. Taman komplek kamu. Right now."

Aku langsung mengambil jaket yang ada di samping ranjangku dan langsung bergegas kesana. Kebetulan taman dan rumahku tidak terlalu jauh.

Sesampainya disana, Aku melihat Fido sudah berdiri didepan airmancur disana. Lampu lampu taman yang gemerlap membuat kesan remang remang di Taman itu hilang.

"Ada apa do?"

"Ini apa Nal?"

Fido memang bukan orang yang suka basa basi. Dia on point. Dan apa yang Fido katakan membuatnya kaget setengah mati.

"Aku kira kamu udah berubah, Nal."

"Do, dengerin penjelasan aku dulu."

Fido langsung menyibak rambutku dan ada bekas kecupan Veranda yang mulai memudar.

"Kinal... Aku.. "

"Dengerin aku dulu do. Please."

"Udah cukup, Nal. Kamu udah bikin aku kecewa. Mulai sekarang kita.. kita.. kita putus!"

TBC

Unchained FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang