"Kepada angin, awan dan hiruk pikuk jakarta dimalam hari,
Rindu yang menggebu menghantarkan ku pada folder folder kenangan indah kita pada saat itu.
Sudah hampir 1 bulan ini kamu pergi,
Apa kabar?
Aku baik baik saja, Kinal.
Keadaan membuat semuanya merumit, namun berkat ilmu mengikhlaskanmu, hidupku baik baik saja disini.
Kinal,
Maafkan aku.
Aku tidak tahu berapa kali aku harus menyatakan permintaan maafku padamu. Aku juga tidak tahu bagaimana aku harus melanjutkan hidupku tanpamu. Aku menemuimu saat itu untuk mengembalikan situasi buruk ke situasi sebelumnya. Bahagia tanpa kepedihan.
Aku ingin menggengammu, dan hidup bahagia bersama. Namun benar katamu. Semakin aku berusaha untuk menggengam semuanya, hanya lelah yang kudapat, tapi tak ada satupun bahagia yang ku genggam, malah petaka yang menghampirimu.
Aku harap kamu bahagia disana, tugasmu telah selesai.
sampai bertemu lagi.
- Jessica Veranda, yang bodohnya mencelakai sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unchained Fate
FanfictionApakah aku bisa menentang takdirku? Perempuan itu rela. Ia rela melepaskan semuanya, hartanya, demi seseorang yang telah membuatnya jatuh hati dalam satu kedipan mata. Apakah perempuan itu dapat menentang takdir itu?