PERTEMUAN

11K 168 0
                                    

David Alfathan (David)
Pria mapan 27th nan tampan pemilik "Do Enterprise" perusahan peninggalan ayahnya yang bergerak di bidang advertisement. Semenjak dia dihianati oleh tunangannya beberapa bulan sebelum pernikahan, kini sosok David berubah menjadi pria yang dingin dan cuek terhadap wanita.

Jane Azzahra (Jane)Gadis 23th manis juga periang yang telah berhasil menjalankan bisnis Wedding Organizernya "Janey's Gallery" sejak duduk di bangku kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jane Azzahra (Jane)
Gadis 23th manis juga periang yang telah berhasil menjalankan bisnis Wedding Organizernya "Janey's Gallery" sejak duduk di bangku kuliah.

Jane Azzahra (Jane)Gadis 23th manis juga periang yang telah berhasil menjalankan bisnis Wedding Organizernya "Janey's Gallery" sejak duduk di bangku kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Siang yang terik tak menyurutkan semangat Jane untuk bertemu dengan klien di cafe seberang gallery nya hingga tak menyadari seorang pria melaju dengan sepedanya.

"Hey, awas nona" teriak David.

"Ciiiiittt...bruk." segera David menarik rem sepeda dengan kencang, namun tabrakan tetap tak bisa dihindari.

Beberapa orang membantu mereka berdua, karena tak seberapa parah, akhirnya permasalahan bisa diselesaikan oleh mereka berdua.

"Aw...sakit." keluh Jane sambil melihat lecet di tangan kanannya.

"Hey nona, kau ini bisa lihat jalan tidak, lain kali kalau menyeberang hati-hati dong" umpat David sambil bangkit dari jatuhnya.

"Iya maaf Pak, saya teledor" jawab Jane sambil merapikan beberapa berkas yang jatuh berserakan dan sesekali menyeka lecet di tangan kanannya.

"Enak saja panggil aku pak, memangnya aku bapakmu." Sahut David ketus dengan melirik luka di tangan Jane.

"Eh...iya mas" jawab Jane sambil melirik curi pandang ke arah David seraya bergumam dalam hati "Tampan juga tapi sayang jutek"

"Aku bukan mas kamu. Coba sini lihat lecetmu, nih aku plester, untung saja aku selalu sedia plester." jawab David ketus sambil menempelkan plester.

"Jangan galak gitu dong pak, eh mas, eh kak, aahh apalah terserah,harusnya saya yang marah karena dirugikan, kenapa kau yang marah sih." jawab Jane.

"David, D-A-V-I-D, paham. Lagi pula kau yang kurang hati-hati dan menghalangi jalanku"

"Iya iya maaf... terima kasih plesternya, aku pergi dulu, buru-buru ada janji dengan teman, bye pak, eh...David." sapa Jane sambil berlalu tanpa menyadari buku agendanya masih tertinggal di trotoar.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang