Honeymoon 2

3K 54 3
                                    

LIKE....!!!

***

Selepas makan malam, keduanya mencoba menikmati suasana malam di desa Lauterbrunnen. David sengaja memilih bulan madu di pedesaan Switzerland, karena desa yang terletak di kaki pegunungan alpen ini terkenal eksotik nya bak di negeri dongeng. Lauterbrunnen yang berarti banyak mata air, maka ada banyak air terjun yang mengalir dari celah pegunungan. Bahkan tak jauh dari hotel tempat ia menginap pun nampak air terjun yang mengalir.

David menggandeng tangan Jane dengan berjalan menyusuri jalanan dekat hotel. Dinginnya malam tak menyusutkan mereka untuk menikmati indahnya malam di Lauterbrunnen.

"Ah...malam saja indah seperti ini, langitnya nampak cerah dengan bertabur bintang." Ucap Jane.

"Kau benar, indah sekali. Kita beruntung kemari saat musim panas, jadi meskipun dingin tapi cuaca cerah." Sahut David dan Jane tersenyum dengan merapatkan rangkulannya pada bahu suaminya.

Nampak berjejer kios-kios di sepanjang jalan menjajakan dagangannya, mulai dari cinderamata sampai makanan lokal bahkan makanan dari daerah luar juga. Tak lupa Jane membeli beberapa cinderamata untuk oleh-oleh pulang nanti.

"Sayang... boneka sapi ini lucu sekali, kita beli ya untuk calon keponakan." Ucap Jane.

"Ambilah apa saja yang kau suka." Balas David.

"Benarkah?" Balas Jane berbinar dan David hanya mengangguk sambil tersenyum.

Melihat istrinya senang, David merasa puas sekali.

Keduanya kembali berjalan menyusuri jalan yang lembab. Terlihat mereka sangat menikmati malam ini. Hingga malam kian larut dan mereka kembali menuju hotel.

"Kita kembali ke hotel yuk, istirahat. Supaya besok tidak kesiangan karena musim panas jadi malam nya akan sedikit singkat." Ajak David.

"Oh...begitu ya... sebenarnya aku belum mengantuk, bahkan rasa lelahku seolah hilang begitu saja setelah menikmati indahnya desa ini. " Balas Jane.

"Besok kita lanjutkan lagi jalan-jalannya." Jawab David dengan merapatkan rangkulannya pada Jane.
.
.

Dingin pagi menyambut keduanya. Di balkon Jane sedang menikmati secangkir teh panas sambil menatap indahnya pegunungan Alpen. Meskipun baru setengah lima pagi, namun matahari sudah namapak malu-malu menampakan kegagahannya.

Selepas mandi, David menghampiri istrinya.

"Bagaimana tidurmu?" Sapa David sambil mengecup pucuk kepala istrinya.

"Rasanya terlalu nyenyak, hawa dingin membutku enggan beranjak." Jelas Jane dengan menyruput teh nya.

Kemudian Jane beranjak dan berdiri di dinding balkon menikmati hangantnya sunrise.

"Aah...hangat nya...aku suka sekali matahari di sini." Ucap Jane.

David pun menghampiri Jane yang membelakanginya kemudian memeluknya dengan sesekali mengecup sisi leher Jane.

"Bagaimana dengan pelukanku? Apa masih kurang hangat?" Bisik David penuh goda.

"Ah...gombal." sahut Jane sambil menarik tangan suaminya untuk semakin merapatkan pelukannya.

David menyandarkan dagunya di pundak kanan istrinya dengan berbisik

"Hari ini kita habiskan waktu untuk jalan-jalan." Terang David.

Jane membelai pipi suaminya kemudian menoleh ke arahnya dan dibalas dengan tatapan teduh David, hingga didaratkannya kecupan mesra di bibir istrinya. Jane membalikkan badan dan merangkulkan kedua tangannya di pundak David, menatap sendu kedua bola mata teduh suaminya, tersenyun dan berucap

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang