Pendekatan

2.3K 88 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan LIKE setelah membaca...! Terima kasih...! 🙏

***

"Yang habis date bareng pujaan bawaannya senyum terus." Goda Yasmin.

"Hehehe...ada yang kepo nih." Balas Jane.

"Kalian kemarin ngapain saja?" Tanya Yasmin penuh selidik.

"Ada deh..." goda Jane.

"Ah... kau ini main rahasia-rahasian." Balas Yasmin.

"Hanya minum teh di kafe sebelah. Dan kau benar Yasmin, David lah yang mengirimiku bunga kemarin." Jelas Jane.

"Benar kan? Aku bilang juga apa." Ucap Yasmin.

"Yah...meski tak percaya, tapi sebenarnya aku sudah menebak dari awal kalau itu dia."

"Hmmm...." gumam Yasmin.

"Lagi pula siapa lagi coba pria yang kutemui selain ayah dan customerku. Hanya dia kan, lagipula kalau dari cust ku jelas tidak mungkin tanpa nama." Jelas Jane.

"Terus rencanamu apa sekarang, sepertinya dia sudah memberi sinyal padamu. Bukannya dulu kau hendak mengutarakan perasaanmu?"

"Aku belum tau, tapi rasanya aku tidak bisa kalau harus mengutarakannya lebih dulu. Meski aku merasakan ada cinta di setiap tatapannya, namun sedikitpun David tak mengungkapkan ataupun menunjukkannya padaku." Keluh Jane.

"Tak ada salahnya kau mengungkapkannya terlebih dulu, barangkali dia hanya mengujimu atau menarik ulur dirimu." Ucap Yasmin.

"Aku merasa tidak punya keberanian." Keluh Jane lagi.

"Lebih baik siang ini kau menghampirinya, ajaklah dia makan siang bersama." Saran Yasmin.

Jane tersenyum lebar dengan menaikkan satu alisnya, kemudian berucap

"Good idea...thank you preety."
.
.

Di kantor, David terlihat semangat sekali bekerja. Tentu saja sejak pertemuannya dengan Jane.

"Tok...tok...permisi Pak." Terdengar suara cindy mengetuk pintu ruang David.

"Ya Cindy masuklah." Ucap David.

"Relasi sudah datang Pak, rapat sudah bisa dimulai." Jelas Cindy.

"Baiklah." Balas David.

Rapat untuk pembuatan iklan salah satu brand kosmetik dimulai. David memimpin rapat dengan memberikan opsi-opsi yang ia tawarkan. Tak lupa ia memberikan kesempatan masukan-masukan dari tiap divisi. Hingga waktu mendekati jam istirahat, rapat belum juga selesai.

Siang itu juga Jane menghampiri kantor David.

"Siang mbak, bisa saya bertemu dengan Pak David?" Ucap Jane.

"Apakah sudah membuat janji?" Tanya CS.

"Belum."

"Kebetulan Pak David masih ada rapat, mbak bisa menunggu, jam istirahat nanti saya sampaikan ke Pak David. Maaf dari siapa?" Jelas CS.

"Saya Jane, temannya. Masih lama tidak ya mbak?" Tanya Jane.

"Biasanya jam istirahat selesai, kalaupun belum akan ada jeda untuk istirahat dan nanti bisa saya sampaikan ke Pak David."

"Baiklah mbak, saya tunggu saja."

Waktu menunjukkan pukul 12 siang.

"Hmm...saatnya istirahat, kuharap kau bisa kuajak makan siang bersama." Batin Jane.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang