Konflik

2.9K 105 1
                                    

Don't forget to like after reading...!
Thank you... 😘😘

***

Jane sedang sibuk di ruangannya begitu juga Yasmin. Tak lama kemudian David datang.

"Hai Yasmin."

"Hai...dari mana kau?" Tanya Yasmin.

"Ada meeting kebetulan lewat sekalian mampir. Oya aku bawakan kalian berdua makan siang." Jelas David.

"Kebetulan... atau sengaja...?" Goda Yasmin.

"Kau ini bisa saja. Apa Jane baru sibuk?" Tanya David.

"Sepertinya...kau masuk saja." Saran Yasmin.

Belum sempat David masuk ke ruangan Jane, Jane keluar dari ruangannya karena mendengar suara David.

"Hai pak...dari mana kau?" Sapa Jane.

"Ada meeting sekalian mampir, kubawakan kalian berdua makan siang." Jelas David.

"Wah...terima kasih sekali. Hmm...akhir-akhir ini kau baik sekali, kenapa?" Tanya Jane.

"Ada mau nya tuh... Ahh...Jane kau ini tidak peka sama sekali." Sahut Yasmin.

Merasa salah tingkah, David pun berpamitan.

"Ah...terserah kalian. Aku pergi dulu." Ucap David dengan berlalu keluar.

"Kenapa aku masih saja gengsi untuk menunjukkan perasaanku di depan Jane, apakah perasaanku akan berbalas?" Batin David dengan mengemudikan mobilnya.

Di sisi lain Yasmin terus menggoda Jane.

"Kau ini sadar tidak kalau David itu menyukaimu." Ucap Yasmin.

"Mana mungkin, sementara dia lebih banyak dingin dan ketus padaku, meskipun sekarang sikapnya sudah lebih hangat sih." Jawab Jane.

"Aku rasa sikap dinginnya hanya gengsi saja." Kilah yasmin.

"Aku rasa tidak. Karena selama kami bersama, aku hanya merasakan hubungan sebatas pertemanan saja. Lagi pula dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya." Ungkap jane.

"Mungkin hanya belum saja." Balas Yasmin.

"Biarlah." Sahut Jane datar.

"Jika aku jadi kau, aku akan belajar menyukainya." Saran Yasmin.

Jane hanya menggeleng dan kembali masuk ke ruangannya.

Jane melamun menatap layar komputernya.

"Kau memang baik David, meskipun terkadang kau cuek dan dingin, dan orang-orang terdekatku bilang kau menyukaiku, namun kau tak pernah mengungkapkannya, bahkan meski aku merasa nyaman saat bersamamu, namun perasaan yang kurasakan terhadapmu masih sebatas teman saja, kuharap yang mereka semua duga tidak benar karena ku takut kau kecewa." Batin Jane.
.
.

Tak terasa pernikahan Randy dan Dinda akan digelar 2 minggu lagi sehingga membuat Jane sedikit sibuk menyiapkan segala sesuatu menjelang hari H. Perasaan terhadap Randy pun masih ia pelihara. Sering Yasmin mengingatkan Jane untuk mencoba menghapus perasaannya.

Meski tak ada ikatan ataupun status antara Jane dan David, namun hubungan David dan Jane memang semakin dekat, mereka sering terlihat bersama. Jane memang tak ada perasaan khusus terhadap David, namun ia merasakan nyaman ketika bersama David. Hingga suatu sore terjadi pertengkaran di antara mereka.

"Kau mau kemana kak? Rapi sekali, kencan ya? Kapan kau akan mengutarakan perasaanmu?" Tanya Julia sambil memperhatikan kakaknya yang sedang merapikan bajunya di depan cermin.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang