Belum sempat aku tersadar dari sapaannya, Dokyeom mulai berbicara lagi "Eunha-shi, apakah kau kesini untuk menjemput Yuju?" tanya dokyeom, dia masih terlihat santai padahal tubuhnya menutupi sebagian pintu kelas dan orang-orang yang ingin keluar kelas jadi terganggu.
"Nee" jawabku dengan detak jantung yang begitu cepat.
"Ahh, baiklah, yuju ada disana, di bangkunya. Kalau begitu aku pulang duluan ya, sampai bertemu lagi" ucap dokyeom lalu menyentuh pundakku dan aku memberinya jalan untuk lewat.
"Nee" jawabku terbata-bata.
Aku langsung melihat sekeliling untuk jaga-jaga mungkinkah orang lain sedang menertawakan wajahku yang sekarang semerah tomat ini, namun syukurlah, mereka sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Aku pun perlahan-lahan lalu berubah berjalan cepat menuju bangku yuju kemudian menariknya ke sudut kelas yang sepi.
Yuju yang awalnya terlihat bingung, tapi aku tahu dia pasti mengerti kalau saat ini aku mau membagikan perasaan bahagiaku kepadanya, "Yuju-ya, yuju-ya, kau lihat kan tadi?" tanyaku sangat bersemangat sampai menggoyangkan tubuhnya.
"lihat apa?" tanyanya balik dengan setengah cuek.
"yang tadi itu, kau lihat kan dokyeom menyapaku? Jangankan itu, bahuku... Ya tuhan, aku tidak bermimpi kan? Rasanya jantungku berhenti, apakah aku akan mati?"
"hiaaa eunha-ya, ada apa denganmu? Sadarlah, Itu kan hanya sapaan biasa" jawab yuju.
"hiaa menurutku itu bukan sapaan biasa, kau tau kan selama ini ketika aku menyapanya, dia bahkan tidak melihatku sama sekali, tapi ini dia menyapaku duluan, bagaimana bisa aku tidak sebahagia ini?" ujarku gemas.
"iya iya, aku tahu. Aku Cuma tidak paham, memangnya sebegitu hebatnya dia sampai membuatmu histeris?"
"kau bertanya? Yuju-ya, semua gadis di sekolah ini pasti akan sangat bahagia jika disapa oleh dokyeom, dia laki-laki paling populer di sekolah ini. Kau beruntung sekali bisa sekelas dengannya" aku memegang kedua bahunya, iri.
"biasa saja, sepertinya selama ini jika dia menyapaku, perasaan ku juga akan biasa saja" katanya mengangguk-angguk sambil melepaskan tanganku lalu memegangnya.
"tidak, itu artinya kau bukan seorang wanita normal, week" ledekku sambil memeletkan lidah.
"hiaaa, apa-apaan itu hahaha ah sudahlah, ayo kita pulang, kita harus latihan lagi" Jawab yuju yang langsung menarik ku pulang.
Yuju POV
Sebenarnya aku melihat semuanya, mataku tidak mungkin salah lihat kalau dokyeom yang menyapa eunha duluan tadi. Itu benar-benar membuat ku kaget dan hampir saja tubuhku melorot jatuh karena selama ini dokyeom yang ku kenali adalah seseorang yang tidak pernah terlihat membalas senyuman eunha, tapi hari ini dia aneh.
Dia menyapa eunha dan tersenyum lebar padanya, apa yang terjadi dengan dokyeom? Apa mungkin dokyeom mulai menyukai eunha? Ahh tidak mungkin, bodoh sekali aku, dia kan bisa saja melakukan hal itu pada siapa saja, toh tadi sekedar percakapan basa-basi.
Walau sejujurnya bahagia sih melihat eunha bahagia seperti itu, tapi aku juga tidak bisa menahan rasa sedihku, apalagi sepanjang perjalanan menuju studio latihan, eunha masih saja menceritakan kejadian itu, sepertinya telingaku bisa meledak.
Di ruang latihan pun Eunha mulai mengulang bercerita lagi kepada semua member, aku hanya bisa diam melihat betapa bahagia dirinya.
Sinb dan yerin pun mulai menggodanya, mereka berdua merengsek ke tubuh eunha sambil mencuilnya, "ciee cieee... chukkae uri eunha, akhirnya setelah sekian lama, dia mulai melihatmu" goda yerin.
"Gomawo, ah entahlah kurasa malam ini aku tidak bisa tidur karena memikirkannya" jawab eunha dengan nada sombong lalu dia tertawa mendengar candaannya sendiri.
Sontak Sinb dan yerin tertawa-tawa lalu memeluk eunha gemas.
"Hahaha kami hanya bisa mendoakan mu, semoga kau dan dokyeom bisa semakin dekat, kami tentu saja akan bahagia jika kau bahagia, benar kan yuju?" Sowon unnie menambahi sambil menyenggol tanganku untuk meminta dukungan.
"ahh nee" jawabku tersenyum dengan perasaan sedih.
Umji si maknae, terus menatapku sayu setiap kami berdua bertatapan "tidak apa-apa?" tanyanya berulang kali tanpa menggunakan suara.
Iya, dia satu-satunya member yang bisa ku percayai selain Eunha dan member yang lain, aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri sehingga aku pun bisa puas menceritakan segala hal tentangku termasuk aku yang sangat menyukai dokyeom dan aku yang berpura-pura cuek untuk menjaga perasaan eunha.
Aku hanya membalas dengan senyuman tipis yang mengisyaratkan bahwa aku baik-baik saja dan dia tidak perlu mengkhawatirkanku.
Author POV,
Keesokan harinya di sekolah,
Eunha dan Yuju baru sampai. Eunha langsung bertanya pada yuju sambil berbisik "yuju-ya, dokyeom belum datang ya?".
"mana ku tahu, kan kita sama-sama baru sampai" jawab yuju lelah.
Ketika yuju dan eunha sedang asik berbicara hal yang lain, tiba-tiba seorang siswa berperawakan tinggi dan tampan menghampiri mereka dengan setengah berlari lalu langsung mensejajarkan jalannya di sebelah Eunha. "Anyyeong eunha-shi, selamat pagi" sapa dokyeom ngos-ngosan dengan senyum manisnya kepada eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku) (selesai)
Fanfiction(Story Complete) Cast : Choi Yuju, Lee Dokyeom, Jung Eunha and others Genre : Friendship, School life, Romance and Comedy Credit by noophia art