Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku) (selesai)

PART 24. PDKT Dino

Setelah Umji duduk di sebelah namja itu. Dahinya mengerut. "Dino-ya, kita mau kemana? Aku kaget tiba-tiba kau mengirimiku pesan dan mengajakku pergi"

"Hehehe ini" ucap Dino memperlihatkan ada gembungan di jaketnya. Dia pun membuka resletingnya lalu kepala Choco menyembul keluar, menyalak sekilas seolah menyapa Umji di samping tuannya.

"Choco-yaaa!" panggil umji gemas sembari tangannya menyambut choco keluar dan menggendongnya. "Kenapa kau membawa choco? Kalian mau jalan-jalan?" Tanya umji sangat penasaran.

"Hahaha tidak kok. Aku cuma mau membawa choco ke klinik hewan. Belakangan ini dia seperti tidak mau makan. Karena aku bosan pergi sendirian makanya aku mengajakmu, hehe, aku yakin choco juga pasti suka jika kau ikut" Jawab Dino tertawa kecil.

"Oh begitu, Semoga dia tidak sakit" Ucap umji melihat keadaan choco. "Tapi, kenapa kau tidak langsung saja memberitahuku lewat pesan, jadi aku tidak penasaran sampai berlari kencang" jawab umji kesal.

"Hehehe mianhae umji-ya" ucap dino tersenyum. "Nahh, kita sudah sampai. Ayo turun!" ucap dino sembari menarik tangan umji.

Setelah beberapa saat di klinik, mereka pun keluar. "Ahh, syukurlah choco tidak apa-apa. Dia hanya terkena flu ringan" ucap dino. "Hm Umji-ya, kau tunggu disini sebentar. Aku akan membawakanmu sesuatu" lanjutnya seraya menyerahkan choco ke tangan umji dan bergegas pergi.

"Yaa, dino-ya! Kau mau kemana?" pekik umji yang masih kaget.

Tak berapa lama kemudian, dino kembali lagi dan langsung menyodorkan sesuatu kepada umji.

"Ini, makanlah" ucap dino tersenyum.

"Ice cream??" jawab umji bingung.

"Heung, ambillah. Aku tahu kau sangat menyukainya kan?" Tukas dino menyodorkan ice cream tersebut.

"Hiaa, jadi kau pergi hanya untuk membeli ice cream? Hishhh, kau selalu membuatku penasaran, Tapi... Gomawo. Aku anggap ini imbalan atas menemanimu ke klinik" jawab umji kesal tapi tangannya tetap mengambil ice cream tersebut, membuka plastik lalu menjilatnya.

"Hehehe, maaf. Entah kenapa aku suka sekali menggodamu. Kau sangat lucu jika sedang kebingungan hehhehe" ucap dino.

Umji hanya merengutkan wajahnya mendengar godaan Dino. Mereka pun pada akahirnya memilih duduk-duduk dulu di kursi taman yang tidak jauh dari klinik hewan tadi.

"Hemmm, Dino-ya. Apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Tentu saja, silahkan."

"Kau kan tinggal satu dorm dengan dokyeom sunbae. Hmm, apa kau tau jika dokyeom sunbae berkencan dengan eunha Eonnie?"

Dino tergelak. "Tentu saja aku tahu. Semua member juga tahu, tapi yang membuat aku penasaran kenapa mereka bisa berkencan? Karena setahuku Dokyeom hyung sangat menyukai Yuju Sunbae" jawab dino sambil memakan ice creamnya.

"Mwo? Kau bilang dokyeom sunbae menyukai yuju unnie?"

"Heum" dino mengangguk sekali. Dia tampak serius. "Dokyeom hyung sangat menyukai yuju sunbae. Dia bahkan pernah diam-diam memfoto yuju sunbae dan menggunakan fotonya untuk wallpaper ponselnya. Aku tidak bohong dan semua hyung di dorm terus menggodanya. Itu benar-benar lucu. Tapi, kenapa kau menanyakan itu?" Dino balik bertanya pada umji.

"Oooo aniiaa, Aku hanya penasaran saja"

"Hmm, wajar sih jika kau penasaran. Sebenarnya aku juga. Bagaimana bisa dokyeom hyung yang selama ini menyukai yuju sunbae tapi malah berkencan dengan eunha sunbae. Wahhhh aku benar-benar tidak mengerti cinta" jawab Dino pusing. "Dan satu hal lagi, wanita itu memang sangat memusingkan ya? Dia bisa mengubah perasaan suka seorang lelaki hanya dalam semalam ckckck" Ucap dino seraya mengelengkan kepalanya lalu lanjut menjilat es krimnya.

"Apa maksudmu dengan wanita memusingkan?" Tanya Umji kesal. "Sudahlah, aku pergi!" umji pun berdiri dan langsung pergi meninggalkan dino.

"Hiaa umji-ya! Odiga?" pekik Dino, Namun Umji tidak kunjung berbalik "Choco-ya, memangnya aku salah bicara ya? kenapa dia ma—" pertanyaan dino menggantung sebab choco yang sudah tertidur di pangkuannya. "Aigo, aku jadi tidak bisa mengejarnya"

Di Dorm Dokyeom, dkk.

Dokyeom sengaja berdiri di depan pintu tampak menunggu seseorang. Raut wajahnya penuh rasa ingin tahu sambil menahan emosi. Tak berapa lama kemudian, Joshua datang dengan santainya.

Dokyeom yang memang menantikannya itu sontak menegapkan badannya sambil memicingkan matanya ke arah Joshua. Sedangkan Joshua langsung menghentikan langkah kakinya ketika melihat dokyeom yang sudah berdiri di depan pintu seolah menunggu dirinya.