Part 5. Memohon

391 41 0
                                    

Author POV

Dokyeom sudah berada daritadi di parkiran menunggu eunha yang lama. Sempat terlintas di kepalanya untuk menjemputnya lagi ke kelas, mungkin dia tidak tega meninggalkan Yuju sendirian. Ah bodoh sekali, harusnya juga jangan hari ini seolah aku melakukan ini semata-mata mendekati Eunha, pikirnya.

Belum sempat dia turun dari mobil, tiba-tiba dari arah kelasnya, eunha datang dengan setengah berlari. Keringatnya mengucur di dahi dan rambutnya juga sedikit berantakan. Kemudian dia berhati-hati melangkah sambil melirik ke kanan dan ke kiri sembari membetulkan penampilannya, berjalan perlahan lalu masuk ke mobil Dokyeom dengan kilat.

"dokyeom-ah, kau lama menunggu ya? mianhae" ucap eunha tanpa melihat ke arahnya.

"ah tidak kok, a-ayo kita pulang" ajak dokyeom langsung menuju mobilnya.

Mendadak di mobil suasananya jadi terasa canggung, apalagi mereka hanya berdua saja di sebuah ruangan tidak seperti di kantin tadi. Sehingga tidak terdengar percakapan apapun yang keluar dari mulut mereka berdua.

Eunha yang merasa gugup bertanya-tanya dalam hati, kenapa dokyeom mengajaknya pulang bersama dan apa yang ingin disampaikan dokyeom padanya serta sikapnya, kenapa dia berubah dingin begini.

Setelah kepalanya di penuhi tanda tanya, Eunha pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada dokyeom. "Dokyeom-ah, tadi kau bilang ada yang ingin kau bicarakan padaku. Hmm apa itu?" tanya Eunha hati-hati.

"Hmm, nanti saja, saat kita sudah sampai di depan dormmu, aku akan memberitahunya, oke?" jawab Dokyeom yang fokus menyetir.

"Ba-baiklah"

Tak berapa lama kemudian mobil mereka pun berhenti tepat di depan sebuah Dorm yang sangat besar, itulah Dorm Eunha dan teman-teman satu grup trainneenya. Dorm itu terlihat sepi dari luar dan Eunha sedang tegang menunggu Dokyeom bicara.

Dokyeom yang kini tampak gugup mulai berdeham lalu berbicara lirih pada Eunha. "Eunha-ya, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu –tidak, lebih tepatnya, aku ingin meminta bantuanmu"

"hmmm, apa itu? Bantuan? Bantuan apa?"

"begini, sebelumnya aku minta maaf karena meminta ini padamu. Sebenarnya aku juga tidak ingin tapi aku sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa dan menurutku sepertinya hanya kau yang bisa membantuku"

Dahi Eunha mengkerut mendengar perkataan Dokyeom yang terlalu berbelit-belit "apa sih? Jangan buat aku penasaran"

"Aku... sebenarnya... ingin bilang kalau aku menyukai..." Dokyeom terdiam sesaat, dia terlihat berpikir sejenak seolah menimbang apakah dia harus mengucapkannya sekarang atau tidak yang membuat Eunha di sebelahnya makin penasaran setengah mati

Jelas dia penuh harap pada Dokyeom, apakah dia benar-benar akhirnya menyadari perasaan Eunha selama ini lalu menyatakan perasaan padanya duluan. Ah ini membuat Eunha frustasi.

Dokyeom pun melanjutkan perkatannya "sebenarnya aku menyukai... Yu-yuju"

"Mwoo?? Kau menyukai siapa?" tanya Eunha sangat terkejut sekaligus marah.

"Aku akui ini memang gila. Bisa-bisanya aku menyukainya, padahal aku tahu kalau dia tidak menyukaiku, apalagi dengan sikapnya yang cuek –nah karena itu, aku ingin meminta bantuanmu, untuk bisa membuat yuju melihatku dan aku bisa lebih dekat dengannya, kau mau kan Eunha? Aku mohon, hanya kau satu-satunya yang bisa menolongku, ya? Ya? Ya? Kau kan juga sangat dekat dengannya" bujuk dokyeom pada eunha.

"Heol, apa katamu? Jadi daritadi kau mendekatiku dengan mengajak ku makan siang dan mengantarku pulang, apa karena ini? Bukan karena kau menyukaiku, hah?" Tanya Eunha langsung, dia benar-benar sangat marah dan terluka.

"Bu-bukan seperti itu... A-aku tidak bermaksud melukaimu atau apapun, a-aku... aku minta maaf kalau kau salah paham dengan perlakuanku ini, aku benar-benar minta maaf juga jika kau punya perasaan seperti itu, karena aku tidak memiliki perasaan yang sama seperti dirimu, soalnya satu-satunya sekarang yang aku cintai hanya yuju, makanya aku meminta bantuan padamu tadi. Namun, kalau itu berat untukmu, kau boleh melupakan apa yang aku ucapkan barusan."

"Kau sungguh menyebalkan, aku tidak mau membantumu!" Pekik Eunha yang marah langsung keluar dari mobil.

Dokyeom pun langsung bergegas mengejar dan menarik tangannya agar berhenti. "Eunha-ya..." Panggil dokyeom dengan wajah memelas.

Tanpa disadari oleh mereka ada seseorang yang terus-terusan melihat kejadian ini dari kejauhan.

Seseorang itu adalah Yuju.

Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku)  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang