PART 26. Terus Teranglah.

305 40 2
                                    

Dokyeom POV.

Sekali lagi aku menatap kado itu yang ada di genggamanku. Banyak hal yang ada di pikiranku saat ini. Apalagi mendengar kalau selama ini Yuju juga menyukaiku? Jika itu benar apa yang telah ku lakukan? Bukankah berarti aku telah melukai perasaan Yuju dengan sikapku. Aku menuduhnya melakukan hal buruk dan membuatnya terluka, sekarang aku harus apa? Maafkan aku Choi Yuju, maafkan aku.

Aku benar-benar menyesali sikapku ini padanya hingga tanpa terasa air mata ku pun menetes. Aku menghapusnya cepat "Eunha. Iya, aku harus menemuinya sekarang"

Aku tersadar dan segera mengambil ponselku untuk menghubungi Eunha, aku harus menanyakan hal ini padanya langsung sebelum bertemu Yuju.

Aku pun mulai mengirim pesan.

Dokyeom : Eunha-ya, bisakah kita bertemu sebentar?

Dokyeom : Ada yang ingin ku bicarakan denganmu?

Dokyeom : Eunha-ya?

Eunha : Kenapa sayang? Apa kau sedang merindukanku? Kenapa tidak menelpon saja?

Dokyeom : Hemm, tidak. Aku lebih suka bertemu dan bicara langsung denganmu. Bagaimana? Apa kau bisa?.

Eunha : Tentu saja aku bisa. Sepertinya kau benar-benar rindu padaku hari ini hahaha. Baiklah, aku tunggu kau di Cafe animals, satu jam dari sekarang ya, soalnya aku harus bersiap-siap dulu.

Dokyeom : Baiklah, sampai bertemu nanti.

Eunha : okee sayang...

Dokyeom tidak membalas pesan eunha lagi. Dengan segera dia beranjak dari kamar Joshua menuju ke kamarnya lalu bersiap-siap untuk pergi menemui Eunha.

Seperti janjinya, Dokyeom sampai di sebuah Cafe yang dibilang Eunha tadi tepat 1 jam kemudian. Dia pun menunggu Eunha dengan gelisah dan berpikir apa yang akan ditanyakan nya pada Eunha. Hingga tak berapa lama kemudian, Eunha datang dan langsung duduk di hadapannya.

"Anyyeong Dokyeom oppa" sapa eunha sambil tersenyum memandang Dokyeom.

"Oppa??" dokyeom mengernyit. Ia merasa heran sejak kapan gadis yang ada di hadapannya ini menggunaakan sapaan yang tidak biasa itu.

"Hehehe. Apa aku boleh memanggilmu oppa juga? Setahuku jika orang sedang berkencan, pasti si wanita akan memanggil pacarnya dengan sebutan oppa. Ah, aku senang sekali rasanya bertemu lagi denganmu, padahal kau baru saja mengantarku pulang barusan. Oh iya, tadi kau bilang ada yang ingin kau bicarakan denganku. Apa itu, Oppa?" Tanya eunha sambil tersenyum manis.

Dokyeom menarik napasnya. Dia buang segala perasaan tidak enak pada Eunha dan mulai bersuara. "Eunha-yaa... kau tahu kan ini apa?" Tanya Dokyeom sambil menyerahkan kado tersebut kepada eunha.

Mata Eunha membola. Dia tercekat sesaat "A-a-apa ini?" dia menatap Dokyeom pura-pura tidak mengerti "Apa maksudmu oppa? Aku tidak tahu. Kado siapa ini?"

"Apa kau lupa? Ini adalah kado pertama yang aku titipkan padamu untuk yuju. Apa kau ingat sekarang?".

"Ahhhh, kado itu rupanya. Memangnya kenapa?" jawab eunha gugup dan tangannya mulai berkeringat.

"Apa maksudmu dengan kenapa? Harusnya aku yang bertanya kenapa. Aku mendapatkan kado ini dari Joshua sunbae. Sekarang pertanyaanku adalah kenapa kado ini bisa ada padanya?" Dokyeom berusaha menahan emosinya. "Jawab aku Eunha-ya, jangan mengelak terus"

"M-m-molla. Mungkin... mungkin memang Yuju sengaja memberikannya ke Joshua Sunbae agar bisa memfitnahku. Kau kan lihat sendiri bagaimana aku mencegahnya agar dia tidak membuangnya kan? A-aku tidak menyangka, ternyata dia jahat sekali. Padahal aku sudah—"

"Eunha-ya! Berhenti menuduhkan hal yang buruk pada yuju lagi. Itu sudah cukup. Kau kan yang membuang kado ini? Joshua hyung yang bilang padaku kalau dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kau yang melakukannya" Ucapan Dokyeom mulai tegas.

"Tidak mungkin. Pasti mereka bersengkokol menjatuhkanku. Joshua Sunbae kan memang dekat dengan Yuju, wajar saja dia membelanya!"

"Eunha-ya aku mohon. Sudahlah, cukup dengan segala kebohonganmu ini. Aku janji, aku tidak akan marah padamu jika kau jujur. Aku cuma ingin meluruskan hal ini saja kok agar aku tidak berpikiran buruk lagi pada Yuju. Aku mohon" pinta Dokyeom membujuk Eunha.

Eunha terdiam sesaat dan tidak mengatakan apapun. Wajahnya memerah nyaris menangis lalu dia menunduk.

"Eunha-ya....".

Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku)  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang