Kendati tidak bisa dipungkiri, semenjak kejadian kemarin, suasana parkiran sekolah pagi ini jadi tampak berbeda. Tidak ada lagi Dokyeom yang biasanya berdiri menunggu Yuju datang atau senyumnya yang mengembang meski hanya melihat prensensi sang pujaan hati.
Kini semua sudah sirna.
Kandas karena salah paham.
Di Drom Dokyeom Dkk.
"Yaa, dokyeom-ah, cepatlah! Kau ingin kita terlambat sekolah ya?" Desak joshua memanggil dokyeom yang masih di kamarnya entah lagi melakukan apa. "Yaa! Sekali lagi kau tidak keluar juga dari kamar dan aku masih berteriak memanggilmu, Jinjja aku akan meninggalkanmu pergi sendiri."
"Sabar hyung, kenapa buru-buru sekali sih? Seperti ada yang ditunggu saja" Ucap dokyeom pelan kurang bersemangat.
"Kau sih. Memangnya kenapa kau hari ini? Tumben lambat sekali. biasanya kau yang paling bersemangat pergi ke sekolah dan meminta untuk pergi pagi-pagi sekali. Oh iya, bukannya kau mau menunggu yuju datang?" Ungkap Joshua yang merasa heran.
"Tidak hyung, mulai sekarang aku tidak akan melakukan itu lagi" ucap dokyeom setengah cuek.
"Kenapa?"
"Tidak ada. Ah sudahlah hyung, ayo kita pergi!" ajak dokyeom.
Mereka pun pada akhirnya berangkat menuju sekolah di menit-menit terakhir.
Meskipun begitu, mungkin ada campur tangan Tuhan juga sehingga mobil mereka sampai berbarengan dengan mobil yang mengantarkan Yuju, SinB dan Umji. Yuju pun bergegas turun dari mobil sebab melihat dokyeom yang juga baru melangkah keluar dari mobil.
Yuju berusaha menyapa dokyeom dengan senyuman, tetapi dokyeom sama sekali tidak mengindahkan sapaannya. Dia hanya pergi tanpa melihat wajah yuju sedikitpun.
"Sekarang aku yang mengharapkan balasan senyuman darinya" ucap yuju dalam hati setelah ditinggal pergi dokyeom.
SinB menepuk bahu Yuju "Wah, itu Dokyeom Sunbae. Pasti dia sudah tahu kalau Eunha Eonni tidak ada, makanya tidak menegur kita lagi" Ucapnya sinis.
Yuju yang mendengarnya hanya tersenyum masam.
Lalu Umji datang dan lekas mengait tangannya di lengan SinB sambil menyeretnya. "Sudah, ayo kita ke kelas" ucapnya cepat.
"Yaa, lepaskan kataku" Gerutu SinB seraya melepaskan diri.
Sebenarnya Yuju yang ada di belakangnya jadi agak kesal karena ia tidak di ajak juga, apalagi kepala Umji yang terus-terusan mengedik lucu padanya. Dia tidak mengerti, entah apa maksudnya.
"Hei, kenapa bengong saja?" senggol Joshua sembari tersenyum.
Oh.
"Ayo kita ke kelas juga, Choi Yuju" Lanjutnya.
"N-ne sunbae" Jawab yuju sedikit terbata-bata.
Kemudian mereka pun berjalan beriringan berdua, walau Joshua harus mengimbangi jalan Yuju yang menunduk dan sedikit terburu-buru "Hmmm, tapi dimana Eunha? Kalian tidak berangkat bersama?" tanya joshua heran.
"Dia izin. Hari ini dia ada pekerjaan, jadi dia izin pagi ini setelah itu baru menyusul lagi nanti setelah pekerjaannya selesai" jawab yuju panjang lebar.
Karena pintu kelas Joshua yang jadi cepat terlihat, dia pun buru-buru pamit "Hmm baiklah. Ah aku kelas ku duluan ya, sampai bertemu lagi Yuju-ya, Fighting!!" ucap joshua tersenyum manis dan berlari pergi mengejar dua orang temannya yang lain.
"Ne, sunbae"
Tepat saat itu bel masuk kelas berbunyi. Yuju kini bergegas ke kelas dan pelajaran pun di mulai hingga tanpa terasa sampai akhirnya bel istirahat tiba.
Semua murid sontak berhamburan ke kantin untuk istirahat siang. Kecuali Umji yang tidak ada teman makan siangnya, maka dia pun akhirnya berinisiatif sendiri untuk melanjutkan belajar saja di kebun belakang sekolah sekaligus bersantai siang, apalagi kebun sekolah tidak hanya dibuat sekedar sebuah kebun, namun juga menjadi tempat istirahat bagi sebagian siswa-siswa yang lain.
Umji menghela nafasnya berat. Mengingat dirinya yang ditinggal SinB lagi setelah pelajaran selesai, ia harus buru-buru ke rumah sakit segera agar ulang check up, lalu ada Yuju yang lagi-lagi sedang malas makan. Umji pun jadi tidak ingin ke kantin rasanya. Makan sendirian itu tidak ada enak-enaknya
"Oh! Choco-ya! Kenapa kau berkeliaran sendirian lagi? Dimana dino?" tanya Umji seraya menangkap seekor anak anjing yang berada di semak-semak. Tampaknya choco sangat menikmati berlari-lari di atas dedaunan kering.
"Oh Umji-ya" sapa Dino yang datang dengan semangkuk makanan anjing di tangan kanannya. Senyumnya melebar.
Umji berbalik dan melihat Dino. Alih-alih membalas senyumannya, wajah Umji malah berubah kesal "Yaa, kau meninggalkan choco lagi ya? Bagaimana kalau dia hilang lagi, eoh?" Ucap umji mendekati dino.
"Ah, itu... Yaa choco-ya, kau mengadu apa kepada umji?" tuduh dino ke anjingnya. "Ti-tidakk umji-ya. Ini tidak seperti yang kau bayangkan. Nih, lihat. Sebenarnya aku pergi untuk mengambil makanannya" Jelas Dino sembari menunjukkan mangkok yang bertuliskan nama Choco. "Hanya sebentar kok"
Mata Umji memicing "Yang jelas kau sudah lalai. Seharusnya kau sudah siap membawa makanannya jika memang kau ingin memberinya makan atau paling tidak kau mengikatnya agar dia tidak kabur. Kan kasihan kalau choco hilang. Iya kan choco?"
"Aku lupa... Ma-maafkan aku kalau begitu. Aku tidak akan mengulanginya lagi."
"Benarkah? Kau tidak berbohong kan? Soalnya aku tidak suka melihat seseorang menelantarkan anjingnya. Kejadian ini bahkan sudah dua kali aku ketahui".
"Maafkan aku. Tentu saja, kali ini aku tidak akan lupa lagi. Aku janji deh tidak akan lagi menelantarkannya. Bagaimana?" Jawab dino sembari duduk di tempat Umji tadi lalu Choco sontak memaksa turun dari pelukan Umji dan berlari mengejar mangkoknya yang sudah di letakkan Dino di lantai.
"Ngomong-ngomong, apa kau sudah makan siang?" tanya Dino pada akhirnya.
Umji yang tidak lepas dari memandangi choco itu langsung mengalihkan pandangannya ke Dino seraya menggeleng "Hmm, belum. Memangnya kenapa?".
"Ahh, kalau begitu kau tunggu sebentar disini ya. Aku akan kembali. Oh, Kali ini titip sebentar choco ya".
"Yaa, kau mau kemana, eoh?" pekik umji yang tidak sempat di dengar Dino sebab ia sudah keburu pergi meninggalkan Umji bersama Choco yang makan..
Namun, tak berapa lama kemudian Dino telah tampak kembali lagi dengan kotak makan siang yang lumayan besar di tangan kanannya.
Umji mengernyit.
"Ini, makanlah" Kata Dino ngos-ngosan setelah ia membuka kotak tersebut lalu mengambil sandwich dan memberikan nya kepada umji. "Kita kan juga harus makan. Tidak mungkin hanya choco saja. Tenang saja, ini buatanku sendiri kok, jadi dijamin rasanya pasti enak hehehe" jawab dino terus merayu umji agar mengambil sandwichnya.
"Benarkah kau membuatnya sendiri?" tanya umji sambil menyambut sandwich tersebut lalu ia masukkan ke dalam mulutnya, kejap berikutnya wajah Umji langsung berubah "Wahhh, ini enak sekali. Daebak! Kau berbakat juga," puji umji sesaat suapan pertama itu berhasil ia telan kemudian dia terus melahap sandwich buatan Dino tersebut dengan lahap.
"Hahaha biasa saja. Aku memang sengaja membuat dan membawa sandwich tadi karena aku tahu aku pasti akan makan sambil mengawasi choco, jadi tidak mungkin aku meninggalkannya ke kantin, untung ada kau umji-ya"
"Heum?" tatap umji sedikit terkejut sambil sedikit melirik Dino.
"Iya. Karena kau, kini aku jadi mempunyai teman makan siang yang bisa aku ajak sekalian mengawasi choco dan choco juga mempunyai noona baru hehe Gomawo umji-ya" jawab Dino tersenyum kepada umji.
"O-Oh, Gwaenchana. Aku juga sebenarnya senang kok bisa berada disini" jawab umji membalas senyuman Dino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku) (selesai)
Fanfic(Story Complete) Cast : Choi Yuju, Lee Dokyeom, Jung Eunha and others Genre : Friendship, School life, Romance and Comedy Credit by noophia art