Part 20. Pedih

332 38 0
                                    

Author POV

Hari demi hari berlalu. Pasca gosip itu beredar, eunha terus mendekati dokyeom. Ia sendiri yang membuat seolah-olah dirinya dan dokyeom benar-benar berkencan.

Sebenarnya Dokyeom tidak suka dengan hal ini, apalagi sekarang semua teman-temannya seperti mendukung nya bersama eunha.  Alih-alih meluruskan, Dokyeom malah pasrah dengan apa yang terjadi, dia pun tidak bisa berbuat banyak dengan gosip yang beredar. Pada akhirnya karena Rasa kecewa dan bencinya terhadap yuju yang masih terasa dalam di hatinya, dia hanya membiarkan semua ini termasuk eunha yang terus menempel padanya.

Tanpa dia sadari, Dokyeom ingin membalas yuju, walaupun dia tahu dalam hati kecilnya dia masih sangat-sangat mencintai Yuju.

Sedangkan Eunha jarang berkumpul lagi bersama yuju dan teman yang lain dikarenakan kesibukannya menjadi model dan menyanyi solo dan yaaa karena dia sudah menjadi kekasih dokyeom, jam istirahat pun dia sengaja habiskan hanya untuk berduaan bersama dokyeom di kantin. Tentu karena ini, semua orang jadi yakin dan sibuk membicarakan mereka.

Tidak ketinggalan para gadis yang menjadi biang gosip di sekolah itu juga membicarakan eunha dan dokyeom. "Lihatlah mereka! Ya ampun aku iri padanya, eunha itu sangat beruntung ya? Kurasa dia hampir mempunyai kehidupan yang sempurna" bisik para gadis yang duduk di sudut kantin.

"Tapi, jika aku perhatikan, dokyeom sepertinya tidak kelihatan bahagia. Kalau dipikir-pikir tidak ada yang tahu kapan dokyeom menyatakan perasaannya pada eunha?" ucap gadis yang satu "Ini terkesan pemaksaan"

"Aigo, Pikiran kau ini, aisshh dasar jomblo!. Memangnya jika dokyeom menyatakan cinta pada eunha, dia harus memberitahumu eoh? Lagipula jika mereka tidak berkencan, tidak mungkin bisa sedekat itu kan?" Celoteh ketua genk dari kelompok itu.

"Benar juga" sambung gadis yang lainnya lalu semua gadis itu merespon dengan mengangguk bersamaan sambil terus mengawasi eunha dan dokyeom dari jauh.

Umji dan Yuju yang kebetulan mendengar percakapannya itu karena mereka tepat duduk di belakang para gadis itu hanya bisa menghela nafas berat berkali-kali sembari termenung memikirkannya. Umji yang melihat itu pun jadi merasa kasihan pada Yuju.

Baginya, Yuju sudah berubah, dia seolah kehilangan gairah hidupnya lagi.

"Eonnie, Makanlah. Aakkkk" Umji tampak menghibur yuju dengan berusaha menyuapinya.

Yuju jadi sedikit terkejut karena tiba-tiba tangan umji sudah berada di depan mukanya, dia pun tergelak "Oh, hahaha gwaenchana. Aku bisa makan sendiri kok" jawab yuju sambil tersenyum.

"Kalau begitu makanlah Eonni. Kulihat dari tadi Eon hanya mengaduk-aduknya saja tanpa menyuapkannya ke dalam mulut" oceh umji.

"Arasseo, mian" jawab yuju singkat.

"Eonni, tidak usah terlalu pikirkan hal itu ya? Aku tahu Eonni pasti sangat sedih, tapi kita harus tetap mendukung eunha unnie bagaimanapun jadinya. Kelihatannya juga dia sangat bahagia" ucap umji seraya memegang tangan yuju. Mereka berdua bertatapan.

"Hmm, iya aku tahu itu. Aku pun juga sudah mulai melupakannya kok. Kau tenang saja. Ayo, kita lanjut makan lagi. Setelah itu, aku akan traktir tteokboekki? Bagaimana?"

"Benarkah? Asiikk!!" Girang Umji.

"Ngomong-ngomong... dimana SinB?  kenapa dia sudah jarang makan dengan kita?"

"SinB? Oh, jangan perdulikan dia Eonni. Sekarang dia sibuk membaca buku. Dia mau meramu obat untuk kakinya sendiri"

"Oh ya? Hahahaha ada-ada saja"

YUJU POV

Aku tertawa sangat keras bahkan sampai sekelompok para gadis itu sontak menoleh ke arahku. Sebenarnya ini hanya pengalihan saja, seperti SinB aku juga mau mengobati diriku sendiri meski dengan caraku. Lalu aku berhenti tertawa setelah melihat Umji yang menutup wajahnya karena malu.

"Umji-ya, andai kau tahu apa yang sebenarnya terjadi. Andai kau tahu bagaimana eunha mengecewakan ku untuk bisa bersama dokyeom. Aku sangat ingin menceritakan semuanya padamu, tapi aku tidak bisa melakukannya. Hatiku sangat sakit saat ini, Aku... masih menyukai dokyeom, umji-ya" Batinku sambil menahan perasaan pedih di hati.

Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku)  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang