Part 6. Turuti Saja Perkataanku

415 41 0
                                    

Eunha POV

Ketika dokyeom mengatakan padaku bahwa dia menyukai Yuju dan memintaku untuk membantu mendekatinya. Wajahku terasa tertampar, hatiku terasa terbakar seolah Dokyeom membakarnya dengan api. Ini adalah api kecemburuan, apa dia tahu?.

Heol, perasaanku benar-benar sangat sakit saat ini, bagaimana bisa dia menyukai Yuju yang dia sendiri saja tahu kalau dia tidak menyukainya?. Wah, aku tidak menyangka dia bisa senekat itu.

Namun, jauh di dalam lubuk hatiku, aku tidak tega melihat orang memohon seperti ini padaku, apalagi Dokyeom yang notabene seseorang yang aku sukai. "Baiklah, aku punya ide. Berhubung aku menyukainya, aku bisa saja berpura-pura membantunya, tapi ketahuilah kalau aku pun tidak akan pernah membiarkannya bersama Yuju. Yuju tidak boleh memiliki dokyeom, tidak siapapun".

Aku mendongak, sengaja bisa saling tatap dengannya. "Baiklah, seperti yang kamu bilang tadi, aku mau membantumu"

Mata Dokyeom tiba-tiba berbinar "Be-benarkah? Jinjja? Wah, gomawo eunha-ya" kata dokyeom senang sambil memegang erat kedua tangan eunha.

"Tapi... ada satu syarat yang harus kau jalani. Kau harus terus bersamaku di sekolah, bagaimana?"

"Ne? Jika aku terus bersamamu, bagaimana aku bisa dekat dengan yuju?" tanya dokyeom bingung.

"Memangnya apa rencanamu agar kau bisa dekatnya, eoh?"

Dokyeom menggaruk kepalanya. "yah, jalan satu-satunya hanya dengan menjodohkanku dengannya. Itu saja"

Aku mendecak "Jelas kau memang benar-benar tidak tahu apa yang disukai oleh wanita. Pokoknya turuti saja perkataanku, kau ingin bersama yuju kan? Baiklah, pertama aku akan membuat yuju cemburu lalu dengan begitu kita akan melihat apakah dia tulus padamu atau tidak, pasti ini akan berhasil jika dia benar menyukaimu. Apalagi aku akan mengatakan jika rencana ini dibuat hanya untuk membuat kau lebih dekat mengenalnya. Bagaimana, kau setuju?"

"Tapi kalau ini tidak berhasil, bukankah ini bakal membuatnya patah hati?"

"Tentu saja, dia bakal patah hati, itu dia rencanaku. Apa kau masih tidak mengerti? Ah, ketahuilah bahwa mencintai seseorang yang juga mencintaimu akan lebih membuatmu bahagia."

"Begitukah? aahh, araseo araseo, baiklah aku setuju. Gomawo eunha, kau sudah mau membantuku" dia memegang bahuku sambil menatap kedua mataku dalam.

Aku sengaja menunduk agar terlihat tidak sedang berbohong dengan ucapanku barusan "I-iya, baiklah kalau begitu, aku masuk dulu. Sampai ketemu besok ya!"

"eoh, sampai ketemu besok eunha!"

Author POV.

Mereka berdua tampak berpisah. Eunha yang masuk ke dorm nya dan dokyeom menuju ke mobilnya.

Yuju yang hendak masuk ke dorm pun sengaja menunggu agar berpapasan dengan dokyeom. Dokyeom yang sangat terkejut melihat kemunculan tiba-tiba Yuju di depannya jadi gugup. "ooh, A-anyyeong yuju-ssi, kau sudah pulang?" tanya dokyeom berusaha tampak santai.

"Ne, aku permisi" jawabnya singkat. Yuju jelas menunjukkan wajah sedihnya dan langsung meninggalkan dokyeom di belakang.

Namun Dokyeom tidak menyadari itu, dia hanya merasa tidak enak pada Yuju dari pagi tadi dan seterusnya, dia berharap semoga ini tidak memakan waktu lama. Dia mengangguk sekali sambil menghembuskan nafas panjang dan segera pulang.

Sedangkan di dalam pikiran Yuju saat ini adalah peristiwa yang terjadi barusan merupakan peristiwa yang menyakitkan "Tidak salah lagi, apa yang kulihat tadi benar-benar dokyeom yang sedang menyatakan perasaanya kepada eunha. Oh Tuhan, apa yang harus kulakukan?" Batinnya.

Di dorm Dokyeom.

Dokyeom yang baru masuk ke dalam dorm langsung disambut heboh oleh sahabatnya yaitu Joshua. "Hiaaa, dokyeom-ah, aku dengar-dengar di sekolah, kau mendekati eunha ya? Wah, setahuku bukannya kau menyukai yuju?"

"Hyung, apa sih yang kau bicarakan ini?" dokyeom balik tanya pura-pura bingung sambil melempar asal tas sekolahnya.

"Hiaaa, kau sudah dewasa ya? Kemarin kau bilang menyukai Yuju, sekarang kau mendekati Eunha. Kau pikir aku tidak tahu, eoh? Teman-temanku di sekolah membicarakan tentang kau dan eunha"

"Hyung, memangnya aku ini selebritis sampai orang-orang membicarakanku. Sudahlah Hyung, mereka tidak tahu apa-apa, hyung tidak usah mendengarkan mereka".

"Kau ini! Oh iya, jika kau tidak menyukai yuju lagi, berarti aku ada kesempatan dong untuk bisa mendekati nya, iya kan? Bagiku dia gadis yang lumayan cantik juga kok" goda Joshua sambil tersenyum-senyum.

"Hyung ingin mati? Jika hyung berani mendekati Yuju ku, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Titik." jawab Dokyeom emosi.

Joshua tergelak sambil menepuk pelan bahu Dokyeom "Yuju mu? Yaa, jika kau sedang mendekati Eunha, bukankah itu tandanya kau tidak boleh mendekati gadis lain. Ayolah, kau tidak boleh serakah seperti itu"

"Hyung, aku tidak menyukai eunha. Sudahlah, hyung tidak akan mengerti kalau aku jelaskan. Walaupun begitu, aku tidak akan memberitahumu, ini rahasiaku." Jawab Dokyeom kesal, kini dia menngambil asal baju lemari lalu mengganti seragamnya.

"Hey, tidak usah malu seperti itu. Aku tahu kau sudah menyerah pada yuju kan? Dan sekarang mulai mendekati temannya sendiri, eunha, mengaku sajalah, aku ini hyungmu. Wah... aku tidak menyangka kau ternyata lebih liar daripada yang aku kenal selama ini" Goda Joshua.

"Hyung!!".

"Hahaha oke oke. Maaf ya maaf, aiguuu bayiku tersayang jangan marah-marah terus nanti cepat tua loh" ucap Joshua sambil mengelus kepala Dokyeom gemas.

Dokyeom mengelak tangan Joshua dari kepalanya "Hyung berhentilah menggangguku"

"Baiklah-baiklah, tapi... percayalah aku bakal tetap mendekati Yuju hahaha" Joshua sudah siap berlari meninggalkan dokyeom seorang diri.

"Mwoo? Hyung hyung! awas kau ya!" Kejar Dokyeom sambil berteriak di belakang Joshua.

Fanfiction - Neo gerigeo na (Kau dan aku)  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang