Sepuluh

1.8K 83 2
                                    

"Rose kamu sedang apa?" Dengan cepat Rose membalikan badannya menghadap orang yang bertanya kepadanya, dengan wajah datarnya Rose hanya menggelengkan kepala dan langsung pergi melangkah meninggalkan orang yang bertanya kepadanya dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajah Rose.
"Rose Rose kamu terlalu datar kepadaku" gumam orang tersebut sambil melangkah pergi mengikuti Rose yang berjalan gak tau arah.
'sial harusnya aku bertanya pada pangeran serigala itu bukan seperti ini, argh..  siall' Rose terus melangkah dan melangkah tak tau arah, sesekali umpatan keluar dari mulut manisnya.
"Kak... ouwww kakak temannya kak David bukan? Kemarin kakak dibawa ke sini dalam keadaan pingsan dan dibopong oleh kak David dengan sweetnya ke kamarnya lohh, hayolohh kakak ngapain aja di sana?" Rose hanya menatap bingung ke arah perempuan yang tak berhenti berbicara ke arahnya bahkan Rose sama sekali tak memberikan respon dan tentu saja tak memperdulikannya.
"Aduhh kakak gak bisu kan? Masa dari tadi aku ngomong kakak gak merespon apapun! Kakak sama aja kayak kak David yang dimgin kayak kutub es dan datar kayak kertas!" Ucap gadis tersebut sambil melipat lengannya didepan dada dan menggembungkan pipinya dengan kesal namun Rose yang melihat itu hanya bisa tertawa geli dalam hatinya, seharusnya perempuan itu takut kepada-nya tapi tak apalah sekali-kali dia tak ditakuti oleh orang lain.
"Marta kembali ke kamarmu" Ucap seseorang dari arah belakang dengan nada memerintah nya, ya perempuan yang sedari tadi mengajak Rose berbicara adalah Marta adik dari David sang alpha terkuat.
"Ayolah kak, aku hanya ingin melihat gadis yang kemarin kau bawa. Kemarin kakak itu cemas sekali saat membawa gadis itu ke dalam istana makanya aku pemasaran siapa gadis yang bisa membuat seorang David yang dingin terlihat cemas, itu akan menjadi kabar hangat di istana kak!" Cerocos Marta yang langsung membuat David memijit pangkal hidungnya dengan pelan, Rose yang melihat interaksi kedua adik kakak itu hanya bisa melongo dan sesekali berdecak pelan.
"Kalian sudah selesai? Kalau begitu biarkan saya pergi dari istana ini!" Ucap Rose dingin yang membuat David dan Marta berhenti bertingkah dan langsung menatap Rose dengan tatapan yang..
"Jangan menatap saya seperti itu!" Tekan Rose dengan nada sebal, Marta yang baru saja mendengar suara Rose langsung menghampiri Rose dan mencubit pelan pipi Rose!
"Kau..."
"Woww suara kakak sangat bagus" puji Marta yang membuat Rose tak jadi marah.
'ternyata menjadi orang biasa tak seburuk yang aku kira selama ini ternyata' batin Rose dengan nada senang namun juga tersirat luka didalamnya.

Rose'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang