Setelah mendengar kabar tentang para raksasa yang sudah memasuki wilayah kerajaan David bahkan yang David dengar beberapa waktu lalu adalah mereka sudah berani untuk menyerang desa-desa yang jauh dari radar David, sebagai seorang alfa di kerajaanya David berencana menyerang mereka dari segala sudut dengan pertimbangan yang sangat matang.
"Kak beristirahatlah dulu, apa kakak tak lelah mengurusi ini semua tanpa istirahat? Bagaimana kakak bisa memimpin peperangan jika kakak saja tak memiliki cukup tenaga untuk nanti." Marta berjalan ke arah David yang masih serius melihat wilayah kerajaannya.
Sekarang wilayah kerajaannya sudah mulai terambil alih oleh para raksasa dan dengan bodohnya dia hanya diam, hanya satu yang mampu meredam gejolah peperangan ini dan itu hanya bisa di lakukan oleh wanita black rose..
"Rose.. dia,... dia bisa membantu kita," ucap David tiba-tiba.
"Maksud kakak? Kak Rose bisa membantu kita dengan cara apa? Dia hanya seorang manusia biasa kan kak? Apa jangan-jangan..." Marta menggantung kalimat yang entah kenapa sulit untuk terucapkan, apa jangan-jangan wanita black rose yang sering mereka ucapkan adalah Rose yang ia kenal? Tapi bagaimana mungkin?
"Ya Marta, Rose adalah wanita Black rose yang sering kita takuti. Pertama kali kakak bertemu adalah saat di hutan memburu mangsa. Ah... tapi sekarang Rose tidak ada Marta, dia pergi entah kemana dan itu salah kakak." David menatap ke depan dengan pandangan menerawang, semua kejadian yang pernah David alami setelah Rose datang cukup mampu membuat David berubah seketika.
"Kak Rose yang kita kenal? Kakak hanya bercanda bukan? Karena jika itu benar berarti kerajaan ini bukan milik kita lagi," ucap Marta dengan lirih.
"Kerajaan ini bukan milik kita? Tapi bagaimana mungkin? Kamu tahu ini dari siapa Marta?" tanya David dengan bingung.
"Kak... Marta pernah mencuri informasi tentang kerajaan ini, dan yang membuat Marta kaget adalah kerajaan ini bukan milik kita. Ayah adalah tangan kanan dari raja Serigala yang asli, dan raja serigala yang asli adalah ayah dari kak Rose." Jelas Marta yang membuat David seolah tertampar, kenapa informai sepenting ini harus di rahasiakan? Kenapa di saat dia sudah akan menjadi alfa di kerajaan ini informasi sepenting ini baru ia dengar?
"Kak... jangan menyerah hanya karena informasi yang Marta beri, Marta tak tahu apakah informasi yang Marta beri memang benar atau hanya sebuah gosip belaka. Tapi kakak harus tahu bahwa sekarang dan beberapa tahu lalu ayah dan ibu kak Rose sudah tertangkap oleh para raksasa karena demi semua kerajaan yang bernaung kepada mereka, karena dari itu kak Rose sangat terlihat kesepian karena kak Rose sudah terpisah sejak dia bayi." David mengangguk mengerti dan mulai menerawang ke depan.
"Ada satu cara agar Kak Rose kembali," Ucap Marta dengan nada pelan.
"Kak Rose hanya akan kembali saat kerajaan kita akan berperang melawan para tentara neraka itu." Marta tersenyum pelan saat sebuah bisikan serigalanya yang menyetujui ucapannya itu.
"kenapa kamu yakin dengan ucapan kamu Marta? Apa yang membuat kamu seyakin ini? Jangan hanya bilang karena serigala dalam tubuh kamu."
Marta tersenyum kecil dan melangkah mendekati sekumpulan buku usang di ujung meja kerja david tempat lemari buku perkembangan dunia ini.
"Kakak bisa baca bukan? Disini sudah ada penjelas bukan kalau seorang keturunan kerajaan akan memiliki sebuah sambungan dengan keadaan kerajaanya. Berarti kak Rose akan kembali saat kerajaan ini benar-benar dalam masalah." Marta menyerahkan sebuah buku usang dengan judul buku 'Bagaimana dengan keturunan kerajaan'. David meneliti tiap-tiap kata yang ada dalam bacaan itu, semua sudah jelas berarti ada kesempatan untuk ia bisa bertemu dengan Rose.
"Kamu ternyata masih bisa berguna," ucap David yang membuat Marta mendengus kesal, bukannya memberikan ucapan terimakasi tapi malah meledeknya.
"Semoga kakak tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi," ucap Marta dengan dingin sebelum pergi meninggalkan David yang hanya mengangguk lemah.
"Aku akan menemukan kamu Rose, dan kamu tidak akan bisa pergi lagi dari hadapanku." David terseyum tipis sebelum menutup buku usang itu dan meneliti rencana penyerangan untuk esok.
****
Di lain tempat Rose dengan Lucas sudah berhenti di sebuah kerjaan peri di mana ibunya lahir dan di besarkan, ada senyum tipis yang entah kenapa ingin keluar dari bibirnya.
"Kita sampai di kerajaan ibumu Rose, tapi kita harus cepat karena sebentar lagi kita harus pergi ke tujuan awal kita." Jelas Lucas dengan senyum tipis.
"Yayaya aku mengerti Lu, besok kita berangkat karena ada urusan yang harus aku selesaikan terlebih dahulu."
Rose berjalan ke arah sebuah bangunan yang terlihat menyejukan mata, kilauan dari beberapa permata menambah kesan indah untuk kerajaan ini.
"Selamat datang kembali tuan puteri," sapa seorang peri dengan sayang hijau yang memukau mata.
"Ya Mega, hm... apa nenek dan kake ada? Aku ingin berbicara kepada mereka," ucap Rose kepada peri yang ia sebut Mega.
"Ada Puteri dan mereka sudah menunggu anda dan ya.. tuang Lucas silahkan masuk dan memakan sedikit hidangan yang akan kami siapkan," Lucas hanya menganggukan kepalanya dan menatap Rose yang sudah masuk dengan acuh ke dalam istana dengan pandangan horor .
"Dasar orang gak peka. Eh.. aku juga kan gak peka, ck.. aku sama dia sama saja." Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya dan ikut masuk kedalam kerjaan yang sudh beberapa kali ia datang kemari.
"Nek.. kek.." panggil Rose dengan nada penuh rindu.
"Ternya cucu kita masih mengingat kepada kita, James." Sindir Selva – Nenek Rose- kepada James –Kakek Rose-.
"sudahlah Sel, bagaimana kabarmu cucu?" James merentangkan lengannya yang di sambut dengan sangat gembira oleh Rose, sisi lain yang ia miliki adalah ia sangat manja kepada orang yang ia cintai tapi entah kenapa ia belum bisa untuk bermanja kepada matenya.
"Kabarku.. sangat buruk Kek. Dan kemana anak nakal itu kek? Aku sudah lama tidak berjumpa dengan dia" James menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Dia sedang ujian Rose," jawab Selva dengan mengusap rambut Rose.
"Kek Nek, besok aku harus pergi menemui dia. entah kakek dan nenek menyetujuinya atau tidak yang pasti besok aku dan Lucas akan menemui dia," ucap Rose yang sudah duduk menghadap ke arah sepasang suami istri.
"Aku tidak akan melarang kamu tapi entah dengan Selva dan sepupumu itu, jika dia mendengar rencanamu mungkin besok kamu akan bersam dengan dia juga." Jelas James yang membuat Rose menghembuskan nasfas kesal.
"Aku... aku.. tidak ingin keluargaku berurusan dengan mereka jadi biarkan aku yang menyelesaikannya. Jika sepupu nakalku ikut yang ada aku akan terfokus dengan dia bukan dengan tujuan awalku kek." Tolak Rose yang mendapat delikan tak suka dari Selva.
"Sekarang aku keturunan dari sebuah kerajaan serigala dan penyihir akan membuat kisah yang akan menggemparkan jagad raya ini dan biarkan akku memulai kisahku."
💥💥💥💥💥
Jiah aku udah update, janjinya lusa tapi aku udah greget nulis dan yang ini udah wow banget panjangnya 😂. Oke cerita ini mungkin dua part lagi dan beres, setelah itu aku mau revisi dan mencoba keberuntungan kepada penerbit dengan cerita-cerita aku yang lain. Sebelumnya ada yang bisa bikin cover? Aku butuhhh bantuannya😭😭😭
Dan aku update mungkin lusa atau mungkin malam minggu disaat aku kosong jadwal, jangam fikir aku bers UN semua jadwalku kosong ya.
Ehh btw gimana sama part ini? Udah pada mikir gimana endingnya? 😂

KAMU SEDANG MEMBACA
Rose's
Manusia SerigalaBenci? Mungkin itu yang ada dalam fikiran Rose saat tau bahwa dia bukan bagian dari keluarga yang selama ini merawatnya dan yang membuatnya semakin benci adalah keluarganya adalah penghianat berdarah tinggi yang siap membunuhnya. Lalu siapa keluarg...