7 years stuck

3.2K 251 6
                                    

7 YEARS STUCK

Tidak ada yang mengerti bagaimana ini terjadi. Tidak ada yang lebih membingungkan dari ini. Raditya memilih untuk mengikuti alur yang dibentuk statusnya sebagai anak tunggal Ratih dan Bazli Danuradja.

Radit kembali menjadi putra yang menuruti cita - cita ibu nya. Tapi tidak ada yang tahu apa yang membuatnya begitu. Tidak ada yang tahu apa yang membuatnya kini menyerah dan menjalin status dengan gandes. Semuanya dia simpan hanya untuk hatinya saja. Semuanya tak terlihat. Tapi Radit salah, ada yang tahu tentang hatinya, bahwa Intan bisa melihat rasa yang disimpan radit rapat - rapat.

Dia merenung di atas bukit itu lagi. Sendiri dengan rasa yang menusuk nusuk. Kata - kata Intan dan rencana pertunangannya yang akan dipercepat mengingat apa yang terjadi barusan dan pikirannya melayang - layang pada seseorang yang menjadi alasan kenapa dia menyanggupi keadaan sekarang ini membuat kepalanya sakit.

keputusannya menerima Gandes adalah tidak lain untuk menghentikan segala upaya Gandes dan ibunya menyakiti rasyila. Hanya itu cara yang membuat mereka berhenti. Tapi dia tidak pernah mengira hatinya akan jadi sepilu ini. Meski ia tahu syila akan baik baik saja, meski ia tau Bintang tidak akan menyakiti syila dan semuanya akan menyenangkan bagi semua pihak.

Ponselnya berdering.

"Dinner yuk?" Kata gandes.

"Iya.." Ujarnya.

Radit benci sekali harus seperti ini, rasanya dia ingin membuang ponselnya agar tak satu orang pun dapat mengganggunya. Dia mengepalkan tangannya.Dia sendirian. Seperti sebelumnya, dia sendirian dan dia tak bisa menolak. Ponselnya berdering lagi.

dari Intan.

Setiap hari intan menelponnya.Tidak pernah diangkat. Tapi gadis itu tidak menyerah, tidak lelah sama sekali. Raditya mengangkatnya kali itu.

"Radit.." Kata Intan.

"Gue cuma mau bilang.." Katanya. Suaranya bergetar.

"You are not alone. I'm with you.." Katanya

"As a friend." Tambah intan.

"Stay strong, okay boo?" Sahut intan riang seperti biasanya saat dia bertemu Raditya. Intan langsung mematikan ponselnya. Radit merasa lebih baik.

                     ********

Siang itu di perpustakaan fakultas hukum seperti biasa, padat oleh mahasiswa dan mahasisiwi yang berdiskusi dengan dosen ataupun dengan rekannya sembari membaca referensi buku - buku tebal yang membantu mereka dalam penyusunan skripsi.

Oscar dan gerombolannya sedang sibuk sendiri berdiskusi di bilik paling ujung.

"Anak manfred  gimana?" Tanya amoy

"Mereka pengumuman masih bulan depan" kata jogi.

Syila langsung mengenggam tangan amoy dan jogi

"Gue gak percaya minggu depan kita di washington!!!" Katanya sumringah.

Amoy menghempaskan tangannya

"Kita? Elu berdua doang!" Protesnya.

"Ikut aja sih moy.." Kata jogi.

"Males ah, 3 bulan disana! Gila kali, mau dikemanain skripsi dan saham - saham gue!" Terang amoy.

"Lo mau oleh - oleh apa moy! Pasti gue bawain!" Seru syila.

"Bawain bule wall street aja" kata amoy santai

"Saham mulu di otak lo!" Jogi menempeleng kepala amoy.

Accidentally AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang