like adam and eve

4.4K 290 31
                                    


Syila tiba di kontrakannya yang sudah gelap. Hari ini memang begitu melelahkan baginya. Dia membuka pintu kontrakannya.  Radit sudah terlelap. Syila menghampirinya untuk membetulkan selimutnya hingga ke dadanya.

Radit terganggu, matanya membuka. Syila tak menghindar, dia terus memandangi laki - laki itu.

"Ini udah jam berapa? Kenapa baru pulang?" Katanya sembari menguap.

Radit duduk di kasur lipat itu memandangi Syila yang berantakan.

"Darimana sih?" Tanyanya melihat celana syila yang kotor berbecak debu hingga lututnya.

"Jatoh tadi.. Hehehe" kata syila tertawa.

"Ada ada aja sih, coba sini liat" radit menarik kaki syila.

"Gapapa ko paling lecet doang" ungkapnya.

Radit tidak menghiraukannya. Dia menggulung celana syila hingga lutut lalu mengelapnya dengan handuk hangat. Syila memperhatikan laki - laki itu dengan seksama. Rasa hangat menjalar seperti setrum dari hati ke seluruh tubuhnya.

Radit memergoki Syila yang sejak tadi memperhatikannya.

"Kamu pasti mau bilang kalo aku ganteng" kata radit dingin. Syila terkekeh.

"Geer" kata syila singkat.

Lalu mereka saling bertatapan. Syila merebahkan kepalanya tepat di dada laki - laki itu. Dia bisa merasakan detak jantung Radit. Syila memejamkan matanya tak ingin melihat atau mendengar respon Radit.

"Are you alright?" tanya Radit kebingungan.

Syila hanya terus mendekapnya. Menikmati detak jantung radit, aroma tubuhnya, serta suaranya ketika dia sedang setenang ini.

Air matanya menetes.

"Syil?" Radit buru - buru melepaskan pelukannya ingin menatap Syila dan bertanya apa yang terjadi.

"Don't.." Kata syila yang masih tetap memeluknya.

"I just need this.." Ungkapnya.

"Kamu nangis?" Tanya Radit khawatir

"Ada apa sih?kasih tahu aku kamu kenapa?!"

Syila masih tak menjawab. Dia terlalu enggan pergi dari pelukan itu. Dia terlalu takut semuanya menjadi lebih sulit bagi nya. Dia takut bahwa dia akan menjadi sangat menyedihkan karena yang nyata adalah bahwa dia mencintai Raditya Danuradja. Sepenuhnya.

"I love you.." Gumamnya.

Radit tak menjawab dengan lisan. Dia hanya mendekap syila lebih erat lalu mencium kening gadis itu.

                                *****

Raditya menemukan kesadaran ketika suara ribut yang khas itu mengganggunya. Meski matanya masih ingin menutup, pria itu pada akhirnya terbangun juga.

"Aji itu ketebelan motong wortelnyaaaa!!" Keluh suara - suara di bagian belakang rumah itu.

Dia bangkit dari kasur lipatnya. Berjalan penasaran karena wangi masakan yang merangsang indera penciumannya.

"Segini ka?" Tanya aji.

"Nah iya segitu.." Syila membiarkan aji memasukan potongan wortel itu kedalam penggorengan yang sudah dipenuhi uap masakan, tampak sangat menggoda.

Aji kembali memasukan bahan masakan yang baru dipotongnya.

"Eh! Banyak banget!! Udah udah!" Protes syila

"Banyak apa sih? Biasanya juga kan segitu cabenya!" Balas aji

"Radit gak suka pedes tau.." Kata syila lembut ketika membicarakan pria itu.

Accidentally AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang