Inbox Intan

3.1K 234 14
                                    

CHAPTER 28

EMAIL INTAN

Radit hampir tak bicara selama seminggu di kampusnya. Dia menyusun praktek untuk skripsinya, lalu pulang. Hari ini juga begitu rencananya. Secepatnya dia selesaikan praktek beregu nya akan semakin baik untuknya.

Radit sibuk menulis hasil praktiknya, teman sekelompoknya melakukan hal lain tak kalah sibuknya. Intan duduk disebelahnya. Alvin dan ricky duduk di sebrang menghadap mereka.

"Nanti copy hasil praktik kalian ya, biar gue yang rapihin trus gue kirim ke team pra penguji nya. Email yang lo daftarin email siapa kemarin?" Tanya alvin.

"Email gue, dan lo gak usah ngerapihin. Biar radit yang ngerapihin dan kirim email pake email gue. Dit ini email dan passwordnya" intan menyerahkan secarik kertas kecil.

"Kenapa gue? Alvin aja" ujar radit singkat sambil terus menulis.

"Enggak, pokonya harus elo!" Paksa intan, dia memasukan kertas itu ke kantung jas lab radit.

"Gue banyak urusan,tan. Nanti malah gak cepet selesainya" ujar radit menghentikan kegiatan menulisnya.

"Gapapa, pokonya harus elo. Gini ya, gue kan ketua kelompoknya. Jadi gue yang nentuin, dan radit, profesional!" Ujar intan.

Gadis itu mengambil tasnya lalu meninggalkan mereka sembari melambaikan tangan.

Radit berdecah kesal. Baginya ini menambah kelelahannya, dia baru saja pulang dari pertemuan besar rutin pemegang saham perusahaan keluarganya, radit menjadi representatif utama. Radit merebahkan dirinya di sofa, memejamkan matanya sejenak.

Dia sangat lelah, tapi lagi - lagi pikirannya dipenuhi oleh rasyila. Dia makin lelah, dia benar - benar menderita tiap kali mengingat kemungkinan - kemungkinan yang terjadi disana, bisa saja syila sakit, atau bisa saja dia jadi mencintai bintang, bisa saja dia tidak memikirkan radit lagi. Dia mengepalkan tangannya lalu memukulnya ke lengan sofa.

Radit meyakini dirinya dia harus melakukan sesuatu,agar tidak benar - benar menjadi gila. Dia lalu mengeluarkan laptopnya, seluruh hasil prakteknya ia ketik, ia rapihkan, dan ia buat sebagus mungkin. Setelah itu, seperti tugasnya tadi, radit mencari - cari secerik kertas yang diselipkan intan.

Email : intanwidyatari@yahoo.com

Pass : raditraditradit

Begitu membacanya radit tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Dia tahu intan hanya ingin menunjukan ini sehingga dia menyuruhnya mengerjakan semuanya.

Dia langsung saja membuka email itu mengirim seluruh tugasnya. Kotak chat tiba tiba muncul.

From : jogi ferdian

Place : D.C Washington

Message:

Hallo! Maaf ya ingkar janji, setiap 3 hari sekali kiirim foto tapi ini telat sehari. Kemarin ada urusan seharian sampai sore banget. Ngurus teman sakit. Here I post you the photos!

Radit memperhatikan pesan itu, perlahan dia menggerakan kursornya ke bawah.

Foto berkualitas tinggi , jernih dan asli.

Radit tak berkata apa - apa. Dalam hatinya pun tidak tau harus berkata apa. Foto pertama diambil di depan sebuah gedung capitol putih. Jogi bersama bintang, seorang bule dan... Rasyila.

Mereka rapi dan formal. Dia hampir tidak percaya. Itu rasyila, gadis yang membuatnya frustasi belakangan ini. Dia tersenyum menunjukan gigi - giginya, rambutnya ditata rapi, dia menggunakan blazer dan rok selutut. Cantik.

Accidentally AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang