Berbunga - bunga

4.5K 317 5
                                    


BERBUNGA - BUNGA 

Hari ini terik begitu menyengat membuat semua orang malas beranjak, terlebih di kampus ini. Ada yang memilih untuk tidur di perpustakaan, istirahat di masjid, atau bergabung dengan yang lain di taman tempat pohon - pohon rindang melindungi mereka dari panas. 

Syila murung di bawah terik menunggui majikannya. 

"Gak bisa cepet apa" gumamnya kesal. 

"Ah.." Ujarnya lagi, Radit keluar lab kedokteran. Intan membuntutinya, mengulurkan payung. 

"Radit kepanasan ya.." Ujarnya. 

"Radit makan siang dulu yuk" pinta gadis itu. 

Radit tak merespon, ia terus berjalan 

"Radiiiit..." Intan memaksa radit menarik narik lengannya. 

"Apaan sih !" Laki - laki itu menangkis kasar, intan hampir terjatuh, payung di tangannya sudah terlempar. 

Intan tampak menyedihkan tapi radit tak menengok sama sekali. 

Dia sampai pada mobilnya, Syila telah menunggunya sejak tadi, laki - laki itu meletakan jas labnya di tangan Syila begitu saja tanpa berkomentar. Dia masuk mobil. Syila sudah biasa menghadapi perlakuan semena - mena bos nya itu. 

Syila ikut masuk ke mobil dengan lesu. 

"Mas radit, mau makan siang dimana?" Tanya pak diman. 

"Langsung ke tempat meeting aja pak, saya lagi gak laper" jawab Radit. Syila tak berkomentar ia benar benar tidak mood untuk bicara. 

Ia memainkan laci di mobil itu, membuka dan menutup nya hingga membuat suara suara berisik. 

"Bisa diem gak?" Kata suara di belakang kepalanya. Syila menghentikan kegiatannya itu. 

Ponsel radit berbunyi. 

"Iya mah" jawabnya tak bersemangat 

Tak lama ponsel pak diman berbunyi. 

"Mas radit, maap, nyonya bilang, sebelum meeting, saya harus antar mas radit ke restauran dulu" ujar pak diman hati hati. Radit tidak menjawab. 

Mereka sampai. Radit keluar membanting pintu mobil. Dia membuka pintu tempat syila bersandar, syila hampir terjatuh namun bisa menyeimbangkan. 

"lo itu kerja jadi asisten gue! Ngurusin jadwal gue! Lo bukan baby sister gue!! Apa apa lapor nyokap! " Bentak radit. 

"Apaan sih dit!" Ketus syila . 

"Kalo lo pikir dengan banyak lapor ke nyokap gaji lo bisa nambah.." Katanya lalu mengeluarkan dompet dalam sakunya, mengambil beberapa lembar uang dan langsung dia suguhkan ke gadis itu. 

"nih.." Katanya angkuh 

"Ini ambil.. Dan gak usah rese! Ini terakhir kalinya lo lapor nyokap gue gak mau makan atau yang lain!" Cemoohnya. 

Syila tak juga mengambil uang yang disodorkan radit. Di memandang pria itu penuh kebencian. 

Menepikan tangan radit, lembaran uang bertebaran di jalan. 

Radit menyeringai. 

"Gue gak ngelapor apa - apa ke nyokap lo, dari dua hari yang lalu gue gak ada pulsa. Jangankan ngelapor nyokap lo, bales sms ka bintang aja gue gak bisa." Kata syila ketus. 

"Dan satu lagi, gue emang butuh uang.. Tapi gue bukan penjilat.." Tambahnya. 

Syila meletakan jas lab dan tas radit di tangannya ke tubuh radit dengan kasar, dia segera berjalan meninggalkan Radit. 

Accidentally AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang