BAB VII

7.6K 1.1K 179
                                    

Jangan cuman liat! Comment and vote!! Nulisnya gak semudah kalian NGUPIL!! TYPO, AKAN SELALU MENYERTAI FF INI.

-----------------------------

"Eomma! Eomma! Eomma!" Pangil gadis kecil yang masih memejamkan matanya yang membuat wanita disamping Jiena tersadar dan segera menatap wajah Jiena yang masih tertidur dengan wajah gelisah.

"Jie, ini sudah pagi. Wake up, please!" Ujar Hyora seraya menepuk pelan pipi chubby Jiena. Jiena perlahan membuka matanya setelah itu memandang kearah sekeliling-nya. "Hyora Imo, dimana Eomma?" Tanya Jiena seraya mengucek matanya dengan lucu.

Hyora menelan ludahnya sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Jiena. Tangannya terulur untuk mengelus puncak kepala Jiena.

"Eomma mu belum pulang, hari ini biar Hyora Imo yang mengantar'kan mu kesekolah. Oke!" Kata wanita itu seraya tersenyum pada Jiena. Jiena sejenak menghela nafas.

Hyora sengaja berbohong dan tidak memberi tahu Jiena jika Hanna sedang berada di rumah sakit.

"It's okay!" Sahut Jiena dengan suara khas dirinya yang membuat Hyora tersenyum seraya mencubit gemas pipi Jiena.

"Hyora Imo, akan menyiapkan sarapan untukmu. Kau mandi saja dulu, Jie." Ucap Hyora seraya bangkit dari ranjang.

Jiena mengangguk seraya memandang kearah Hyora yang melangkah keluar dari kamarnya. Tangan mungilnya menutup mulutnya yang sesekali menguap.

Walaupun usia-nya masih 5 tahun, Jeon Jiena sudah bisa mandi sendiri. Ia memang telah di ajarkan oleh ibunya dengan baik. Putri Hanna yang manis itu menatap sekeliling ruangan kamarnya yang dilengkapi beberapa poster Frozen, disney kesukaan Jiena.

"Eomma..." Gumam Jiena dengan pelan. Gadis kecil itu menghela nafasnya lagi-lagi.

**

Pria dengan baju kaos oblong berwarna putih merenggangkan otot-otot penatnya. Tangannya meraba tempat tidur kosong disebelahnya namun dahinya berkerut ketika tidak merasakan sesuatu seperti tubuh Seulhee disampingnya.

Jungkook membuka matanya perlahan lalu menatap kearah tempat tidur kosong disebelahnya. Pria itu bangkit dari kasur empuk dimana tempat dirinya melepas penat serta tertidur dengan nyenyak tadi malam. Pria itu lebih dulu mencuci wajahnya di kamar mandi, matanya tidak henti menatap pantulan wajahnya di kaca. Jika mengingat kejadian tadi malam, Jungkook dapat memastikan jika Hanna akan merasa kesakitan walau tidak wanita itu tunjukkan dihadapannya.

Jungkook hanya memiliki perasaan dari setengah hatinya untuk Hanna dan selebihnya untuk Jiena dan juga Seulhee. Perasaan Jungkook dari hari ke hari terus saja berkurang pada Hanna, pria itu juga tidak mengerti.

Perasaan yang tidak lagi seperti dulu saat menatap Hanna, perasaan itu hilang dalam hitungan waktu. Jungkook tidak membenci Hanna, namun hatinya seperti ingin menjauh dari sisi Hanna.

Dari hati yang saling memenuhi kini menjadi saling berjauhan, mereka tidak menginginkan hal itu namun hasratlah yang menaklukan semua itu.

Hati Jungkook bukan sekeras batu-bata, hatinya juga merasakan sakit ketika melihat dua wanita menangis karena dirinya.

Jungkook jahat! Tentu, mungkin jika kalian menjadi pria itu. Kalian bisa merasakan betapa menyakitkan jadi dirinya. Namun, tetap saja. Jungkook telah dewasa dan Ia adalah kepala dari keluarga kecilnya. Sudah seharusnya dan juga sepantasnya Jungkook membahagiakan keluarganya bukan malah melalukan hal bodoh yang dapat menghancurkan rumah tangga yang telah ia bangun selama 5 tahun ini.

Namun, bagaimana jika rasa cintanya sudah tidak ia miliki lagi. Perasaannya, sayangnya pada Hanna. Semuanya telah hilang dan tergantikan oleh rasa cinta dan sayang pada Seulhee.

Polygamy - Jjk [DALAM PERBAIKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang