*Flashback On*"Jangan kesitu, Hanna!"
"Kenapa?" Pria yang baru saja menghentikan langkah Hanna itu melangkah untuk mendekat kearah gadisnya. Pun, Hanna mendongak menatap kekasihnya. Kendati kedua tangan menyentuh pundak gadisnya.
"Aku tidak ingin kau menatap bahkan disentuh oleh pria lain selain aku." Ujar Jungkook yang lantas mendapat sebuah tanda tanya bagi Hanna tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya beberapa detik yang lalu.
"Maksudmu?"
Jungkook tersenyum menghela nafasnya dalam sekali desahan lalu dirinya berucap, "Aku akan ikut denganmu kerumah Wooshin. Kita memang tidak sekelompok dalam tugas dari Ssaem. Tapi, aku hanya ingin menjadi pelindung untukmu.""Kau cemburu?" Tebak Hanna yang membuat Jungkook menggaruk kepalanya yang tentunya tidak gatal sama sekali. "Nah, kau tahu itu!" Sahut Jungkook seraya membawa Hanna kedalam pelukan-nya. Jungkook kenapa, sih? Padahal hanya mengerjakan tugas kelompok Hanna tidak mungkin melalukan hal yang bukan-bukan bersama Wooshin.
"Kau cemburu pada Wooshin? Dia tidak mungk--"
"Sudahlah, aku tidak mau mendengar pembelaanmu. Aku akan tetap ikut denganmu, sekalian aku juga berkunjung kerumah Wooshin. Tidak ada salahnya, kan?" Timpal Jungkook yang membuat Hanna tersenyum dalam dekapan prianya.*Flashback Off*
Jungkook menghentikan mobilnya dipinggir jalan setelah pikirannya memutar memori dirinya dengan Hanna waktu masa SMA itu. Ketika Hanna yang ingin mengerjakan sebuah tugas kelompok dengan Wooshin kala itu dan Jungkook tampak tidak bisa terima jika dirinya tidak ikut serta dalam kelompok yang hanya terbagi dua orang itu. Jungkook ingin sekali mengutuk sang guru saat itu yang tidak memasangkan dirinya dengan Hanna dan malah Wooshin menjadi teman sekelompok kekasihnya. Jelas Jungkook cemburu kala itu.
Jungkook tanpa sadar mengulas senyum. Lalu,
Jungkook memijat keningnya beberapa kali, meraih ponselnya dari saku hoodie-nya. Kini jam sudah menunjukan pukul 23:40 dan Jungkook belum menemukan Hanna. Jungkook tampak mengutik layar ponselnya mencari nomor kontak Hanna untuk di hubungi kembali."Aku mohon angkat teleponku, Han." Gumam Jungkook menggigit bibir bawahnya ketika tidak ada jawaban dari pemilik ponsel diseberang sana. Entah yang keberapa kali pria itu terus menghubungi Hanna bahkan sebelumnya juga Jungkook melakukan hal yang sama namun tidak ada jawaban sama sekali.
"Wooshin. Aku akan menelponnya lagi!" Gumam Jungkook seraya mengutak-atik ponselnya mencari nomor ponsel Wooshin didaftar kontaknya.
"Ayo~ angkat teleponku!" Lagi-lagi Jungkook hanya mampu menelan ludahnya kala tidak ada jawaban dari si pemilik ponsel diseberang sana. Jungkook memukul setir mobil itu dengan kasar harus bagaimana lagi dirinya sekarang?Diseluruh rumah teman Hanna yang Ia tahu. Pun, tidak ada Hanna disana. Jungkook sudah lelah, ini sudah tengah malam.
Drrtt~ Drrtt~
Jungkook meraih ponselnya ketika ada telepon masuk yang tertera nama sang Ibu. Jungkook menghela nafas sebelum benar-benar menyambut sambungan telepon itu yang masih bergetar dan juga berdering.
~"Kau sudah menemukan Hanna?"~
Jungkook menunduk sebentar menggigit bibir bawahnya, "Belum, bu. Aku akan kembali kerumah dan akan membawa Hanna ketika sudah menemukannya. Tolong, jaga Jiena, bu!" Suara Jungkook terlihat tulus. Pria itu tampak mengangguk mendengar sang Ibu yang menyuruhnya agar berhati-hati dijalan.
"Dan, suruh Seulhee tidak usah mengkhawatirkan ku. Aku akan mencari Hanna hingga ketemu." Ujar Jungkook.
"Baik! Jaga dirimu baik-baik, Jung. Ibu tidak akan pernah ingin berbicara pada wanita selingkuhanmu. Kau lihat, Hanna menghilang karena ulahmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Polygamy - Jjk [DALAM PERBAIKAN]
FanficDapatkah kalian menerka bagaimana kondisi wajah Jungkook saat ini? Seperti orang yang baru saja mendapatkan mobil baru gratis. Seperti seseorang yang baru saja lulus dari pendidikan dan mendapatkan nilai yang luar biasa bagus. Dia bahagia sehingga r...