BAB 4

7.6K 986 33
                                    

Tak banyak pintaku padamu

Dan kini

Aku juga tak berharap banyak darimu,

Sepertinya semua sudah berakhir

Sepertinya aku akan kehilanganmu

Bukankah kini menjadi lebih mudah?

Apakah kau merasa terbebani olehku?

Sepertinya kita sudah sangat berubah.

***

Seulhee...

Seulhee...

Seulhee...

Nama itu terngiang menghantui pikiran Jeon Hanna. Nafasnya terengah mendapati sesuatu yang menyakitkan. Rasanya sakit seperti pedang yang menembus dadanya. Nafasnya tercekat seperti tak dapat bernafas dipersekian menit.

Air mata tak bersalah itu jatuh begitu saja. Bahkan mengalir menyusur setiap wajah wanita itu.

Hanna memejamkan matanya sejenak dalam diam ia mencoba berfikir tentang apa yang ia lihat tadi. Seharusnya, Hanna tidak selancang itu membuka ponsel Jungkook yang membuat dirinya menjadi memikirkan tentang hal yang tidak-tidak.

Tapi, apakah salah jika Hanna melihat isi pesan dari telepon suaminya sendiri? Namun, Hanna tidak mengerti dengan dirinya sendiri sehingga tiba-tiba rasa takut muncul.

Hanna percaya pada Jungkook!

Namun,

Mengapa kepercayaan itu seakan lenyap ditelan kenyataan pahit yang kini ia ketahui.

Was-was hatinya.

Apakah mungkin jika salah mengirim pesan? Tidak mungkin, itu tidak terlalu memungkin-kan.
Hanna menggelengkan kepalanya sesekali memijat kepalanya yang semakin terasa pusing.

Ayolah, kepala Hanna semakin terasa sakit jika memikirkan tentang wanita yang mengirimi Jungkook pesan itu. Hanna mencoba menjauhkan pikiran kotornya tentang Jungkook.

Jungkook masih mencintainya, bukan?

Iya. Jungkook masih mencintai Hanna!

Tolong katakan jika Jeon Jungkook mencintai Jeon Hanna dan tidak ada wanita lain menjadi orang ketiga diantara hubungan mereka.

Tidak mungkin jika Jungkook melakukan yang tidak pantas ia lakukan. Hanna yakin Jungkook tidak akan melakukan hal itu. Wanita itu mencoba meyakini dirinya sendiri. Walau sepenuhnya Hana tidak yakin.

"Jungkook-ah, apa yang sebenarnya terjadi?" Gumam Hanna dalam hati mencoba berpikir positif. Bahkan, wanita itu sesekali mengelus dadanya yang terasa begitu sesak.

“Aku harap tidak ada apa-apa akan hal semua ini.” Wanita itu menghela nafasnya.

CEKLEK~

Pintu kamar terbuka yang menampak-kan tubuh mungil Jiena yang berlari kearah Hanna membawa boneka kelinci yang berada didekapannya.

"Eomma..." Seru Jiena yang telah pulang dari membeli obat bersama Jungkook, putrinya itu langsung ikut merebahkan diri memeluk ibunya yang sakit dan mengabaikan boneka kelincinya yang ia bawa tadi.

“Eomma tidak boleh sakit. Jiena dan Appa sudah membeli obat untuk Eomma!”

“Nde... Jiena-ya. Eomma tidak akan sakit. Eomma hanya butuh istirahat saja, kok!”

Polygamy - Jjk [DALAM PERBAIKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang