6

630 59 4
                                        

Gadis itu berdiri bersandar pada jendela kaca, memperhatikan ku yang sedang membuat 2 cangkir kopi. Aku memang sengaja mengajaknya ke apartement ku.

"Jadi, informasi apa yang kau punya?"

Aku menyuguhkan secangkir kopi pada nya lalu berdiri bersandar pada jendela di sampingnya. "Apa kau tidak bisa santai sebentar?"

"Aku tidak punya waktu berbasa-basi"

"Minumlah dulu, setelah itu akan ku beri tau"

Ia menyeduh sedikit kopinya. Dahinya mengernyit. Aku tersenyum.

"Kau tidak suka hal-hal manis?"

"Tidak" jawab nya ketus sembari meletakkan cangkir tersebut di atas meja

"Orang-orang yang suka dengan hal-hal manis adalah orang yang ingin hidup bahagia"

"Tidak semua orang harus bahagia"

"Ada 2 jenis hati yang dimiliki orang berjiwa besar, satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar. Apa kau termasuk ke dalam orang yang memiliki keduanya?"

"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?"

"Devian. Dia dulu orang yang seperti itu"

"Aku tidak perduli masa lalu orang lain, yang ku tau dia penculik paman ku sekarang dan cukup basa-basinya sekarang"

Tenang, santai, datar, tak ada lagi emosi yang membara. Pengendalian diri yang bagus. Cukup salut melihat keadaan nya cepat berubah normal.

"Baiklah, akan ku ceritakan sekilas yang ku tau tentang Devian"

Aku meletakkan cangkir kopi ku di atas meja bundar yang memiliki 2 sofa single. Aku duduk di salah satu sofa, menyandarkan tubuh ku disana, melipat kedua tanganku, dan menatap serius gadis itu. Melihat ku seperti ini, gadis itu ikut duduk di sofa sebrang ku. Kami saling berhadapan.

"Devian, orang yang mengenalnya memanggilnya 'Malaikat Maut'. Punya cara perang yang kotor. Ia pendiri kelompok Yakuza bernama Yamazaki. Jumlah anggotanya sudah lebih dari 700.000 orang. Ia salah satu mafia terbesar paling berbahaya dan termasuk gangster terkaya diantara semua sindikat kejahatan di dunia dengan jumlah kekayaan 90 Miliar US Dollar.

Pembunuh keji, penganiayaan, kekerasan, pidana korupsi, pembuat kekacauan, dan pengedar obat-obat terlarang. Kehidupan bisnisnya sangat besar di bidang properti, investor, pencucian uang, pertambangan, saham, narkoba, prostitusi terselubung sampai imigrasi illegal. Mereka sudah merambah ke jaringan Internasional. Mereka bermain sangat bagus hingga tak menimbulkan jejak dan juga kebal hukum.

Permainan mereka juga bisa sampai menyusup di instansi pemerintah, menipu, menjebak, dan mengancam pejabat-pejabat tertentu"

"Apa ada juga yang menduduki jabatan tinggi di pemerintahan?"

Aku mengangguk. "Banyak sebenarnya, tapi 5 tahun lalu hanya 1 orang yang terbukti dan sisanya belum bisa dipastikan. Mereka sangat profesional"

"Siapa?"

"Salah satu nya Mantan Inspektur Jenderal Kepolisian, tuan Hiroto" kedua matanya melebar, aku bisa menangkap tubuhnya menegang. "Kau...tidak apa?" tanya ku panik. Ia memejamkan mata sejenak lalu kembali rileks dan menatapku sendu. "Kau mengenalnya?"

Ia tak menjawab, melainkan melemparkan pertanyaan lain. "Apa polisi berhasil membuktikannya?"

Aku mengangguk. "Ya, berdasarkan bukti yang ditemukan, polisi menetapkannya sebagai tersangka utama. Ia juga membunuh keluarga besar Sakamoto, Mantan Perdana Menteri. Mayat-mayat mereka ditemukan terpencar, dimasukkan ke dalam drum lalu ditanam di bawah tanah di kota Amagasaki. Tapi, sebelum kasus ini berakhir, ia ditemukan tewas bunuh diri di samping makam istrinya" aku tersenyum miris

Give Me One Last ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang