Author POV
"Kau mengenal ku?"
Ara tak melihat siapa yang ada di belakang, tapi ia tau persis palayan bar itu yang melakukannya. Satu hal yang pasti, pria itu bukan sekedar pelayan biasa.
"Seseorang menyuruh ku datang menemui mu"
"Menemui ku?"
Ara mengangguk. "Bisa kita bicarakan baik-baik?" Ara mencoba bernegosiasi
"Kau ingin menipu ku?"
"Aku tidak menipu mu"
Gadis itu semakin mempertajam instingnya ketika suara tarikan pelatuk terdengar, tetap tenang dan berpikir jernih. Setelah mengidentifikasi keadaan, dengan cepat dan lincah ia berbalik menangkap pergelangan tangan lalu menendang perutnya. Namun tendangan Ara tak berpengaruh terhadap pria tersebut. Setidaknya ia terhindar dari garis tembakan yang dibuatnya. Pertarungan sengit dimulai, keduanya sama-sama mengeluarkan keahlian masing-masing, Ara dengan lincah menghindari pukulan, menahan serangan bertubi-tubi, dan mengambil kesempatan menyerang balik.
Pistol masih melekat di tangan Daichi membuatnya lebih berhati-hati. Dan saat mendapatkan sedikit peluang, Ara menepis tangannya lalu melucuti senjatanya. Dengan sigap Ara memegang kendali pistol dan mengambil jarak berbalik mengarahkan pistol tepat di jantungnya. Nafas Daichi tak beraturan, kedua matanya bengis Menatap Ara, sebaliknya Ara tersenyum miring penuh kemenangan mendapati lawan tak lagi berkutik.
"Apa mau mu? Aku tak punya urusan dengan mu"
"Aku menginginkan informasi mengenai Devian"
Ia membuang muka. "Aku tak mengenalnya"
"Jangan berkilah, seseorang menyuruh ku datang pada mu"
"Siapa?" kedua mata nya menyipit penuh selidik
"Kau tau pasti siapa yang ku maksud"
Daichi mengamati sekitar, lalu berkacak pinggang. "Pergilah, ini sangat bahaya"
Ara menyipitkan mata, mengawasi sekeliling. "Ku pastikan aman"
Pria tersebut tersenyum culas. "Aku tidak punya informasi apa pun"
"Bicara! Atau peluru ini akan bersarang dijantung mu"
"Lebih baik aku mati daripada membuka mulut ku untuk gadis seperti mu"
Seketika Ara melepas satu peluru, Daichi terperangah tak berkutik. Darah mulai mengalir lambat. Tatapan Ara datar dan dingin, tembakannya tak mengenai jantung, melainkan menggores sedikit wajahnya, sengaja meleset ke dinding.
"Jangan sekali-kali meremehkan ku" tekan Ara dingin
"Jatuh kan senjata mu!" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari persembunyian dengan senjata menempel di kepala pria bertopi hitam, Haru.
Kedua alis Ara menyatu, mempertanyakan keberadaan Haru melalui tatapannya. Lalu pandangannya beralih pada sosok bertubuh tinggi semampai, berpakaian hitam menutupi seluruh wajahnya. Karena fokus Ara terpecah, Daichi mengambil peluang merebut senjata dari tangan Ara dan dengan sigap memelintir tangannya ke belakang lalu menendang tungkainya hingga gadis itu berlutut.
"Hentikan!" ucap sosok berpakaian hitam tersebut dengan tenang.
Ara mengernyit dahi, suaranya terdengar familiar. Sosok tersebut menurunkan senjatanya dari Haru lalu berjalan mendekat sambil membuka topi jaket yang menutupi wajahnya. Seketika kedua mata Ara melebar dan menganga.
"Zo...ra?"
"Lama tidak berjumpa...my...twins" ucap nya seraya tersenyum sinis
Pernyataan gadis itu sontak membuat Haru tertegun dan spontan Daichi membebaskan Ara. Kedua gadis itu saling melempar pandang dengan raut wajah yang tak menentu. Siapa pun yang melihatnya pasti menilai bahwa mereka saling bermusuhan, terlihat jelas kebencian dari aura yang mereka keluarkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/90765665-288-k380050.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me One Last Shot
Ngẫu nhiên[Completed] Gadis itu. Dingin, keras kepala, penyendiri & pendiam. Kepribadian yang menyimpan banyak cerita yang akhirnya menggiring ku menjadi partner nya. Partner dalam penuntasan dendam yang sama. Seiring berjalannya waktu, aku semakin tertarik...