"Kau yakin tidak ingin bergabung di geng lagi?"
"Tidak"
"Lalu apa rencana mu?"
"Entahlah"
"Jika ingin menikmati hidup jangan tanggung-tanggung, ingat lah kebebasanmu punya jangka waktu, gunakan sebaik-baiknya"
"Apa mereka menghubungimu?"
"Tidak, tapi kau pasti tau mereka hanya butuh telinga untuk mengetahui segalanya tentang mu"
"Yeah itu lah mereka"
"Kau tak sebebas yang kau pikirkan dude"
"Diamlah, aku muak mendengar ocehanmu terdengar seperti perempuan"
"Hey!"
Aku tertawa.
Dia Akira, temanku. Kami sedang menikmati suasana malam kota Tokyo di salah satu district bernama Kabukicho, tempat pusat-pusat hiburan malam untuk orang-orang dewasa. Disini terdapat ribuan restoran, kafe, pijat, karaoke, club, bar, dan lain sebagainya. Beragam jenis sisi gelap seperti prostitusi ilegal, pembunuhan, penipuan, penculikan, judi, sering terjadi disini. Jangan heran, tempat ini dilindungi oleh para gangster tertentu, orang jepang menyebutnya Yakuza.
Dulu selama masih menjadi salah satu anggota geng aku sering menghabiskan waktu disini, tapi bukan berarti aku melakukan hal-hal buruk seperti yang mereka lakukan kecuali perkelahian antar geng. Itu sudah biasa.
Pertama kali aku mengenal Akira disini, saat itu aku terpaksa membantunya menghajar beberapa gangster sendirian. Meski aku punya prinsip 'Tak ingin ikut campur dalam kehidupan orang lain', aku masih tetap manusia yang punya rasa iba saat melihat orang benar-benar membutuhkan bantuanku. Sejak kejadian malam itu kami sering bersama, Akira mengajakku masuk dalam geng nya. Sedikit banyak ia tau mengenai kehidupanku. Walaupun aku sudah resmi tak lagi menyandang status Yakuza, kami masih tetap saling berhubungan.
"Tumben sepi?" tanya ku setelah diam memperhatikan sekitar
"Ada tamu istimewa, jadi banyak yakuza berkumpul di satu tempat"
"Tamu istimewa?"
Akira mengangguk. "Ya, tamu istimewa dan misterius. Kabarnya dia bukan dari kalangan atau keluarga yakuza, bukan juga penguasa disini. Tapi para yakuza menghormati dan takut padanya. Katanya dia pernah bertarung mengalahkan Hiroyuki"
"Hiroyuki? Ketua geng yakuza terkuat disini?"
Akira mengangguk. "Dan lebih mengejutkan lagi dia teman dekat Kazuhiro, adik Hiroyuki saat kuliah di Australia. Pertemanan mereka masih terjalin sampai detik ini dan sudah dianggap keluarga oleh mereka"
"Jadi semua itu sebuah kebetulan yang menguntungkan"
"Bisa dibilang begitu"
"Kau pernah bertemu dengannya?"
Akira menggeleng. "Semua orang ingin bertemu dengannya. Tapi, hanya orang-orang berpengaruh yang bisa bertatap muka langsung dengannya, sedangkan yakuza seperti kami hanya bisa melihatnya dibalut pakaian hitam-hitam dari ujung kaki hingga ujung kepala. Jadi kami tidak tau bentuk rupanya apakah dia cantik atau tampan"
"Namanya?"
"Mereka memanggilnya Auro"
"Jadi bisa ditebak kalau dia laki-laki"
"Awalnya aku juga berpikiran begitu, tapi ada yang bilang dia seorang wanita tapi ada juga yang membantah dan mengatakan dia seorang pria"
"Aku penasaran"
![](https://img.wattpad.com/cover/90765665-288-k380050.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me One Last Shot
Diversos[Completed] Gadis itu. Dingin, keras kepala, penyendiri & pendiam. Kepribadian yang menyimpan banyak cerita yang akhirnya menggiring ku menjadi partner nya. Partner dalam penuntasan dendam yang sama. Seiring berjalannya waktu, aku semakin tertarik...