Lima belas menit kemudian, Dimas baru sampai didepan mini market dan melihat Dara tengah memakan mie instan cup di meja depan mini market.
"Woi, gue ngambil susu coklat ya, lo yang bayar." Dimas meminta uangnya ke Dara.
"Nih." Dara menyerahkan selembar sepuluh ribuan kepada Dimas. Lalu lelaki itu masuk ke dalam mini market menuju kulkas lalu mengambil minumannya, membayarnya dengan uang Dara dan kembali ke Dara.
"Nih kembaliannya." Dimas menaruh uang kembaliannya di meja lalu meminum susu coklatnya.
"Dim, gue nginep di rumah lo ya." Dimas hampir saja tersedak susu yang dia minum, terlalu terkejut atas permintaan Dara karena selama ia bersahabat dengan Dara, cewek itu tak pernah meminta yang aneh aneh padanya.
"Ihh, Dara gaboleh. Kita bukan muhrim woi, ngapain lu minta nginep di rumah gue. Mau aneh aneh lo ya?" selidik Dimas.
"Enggak lah. Gue gak tau mau kemana. Boleh ya?" bujuk Dara
"Besok Senin, Dar."
"Ya terus? Orang gue mau bolos."
"Lah" Dimas memukul kepala Dara tak terlalu keras. "Gak ngajak ngajak lo."
"Gue kira lo bakal marah."
"Kenapa bolos?"
"Males sekolah, males ketemu Azka."
Mendengar nama Azka disebut Dimas sedikit tidak suka. "Lo ada apa sama dia?"
"Ya ada deh pokoknya, belum bisa gue kasi tau."
Dara berdiri dari duduknya, berjalan menuju motor Dimas.
"Ayo pulang!" Dara langsung duduk dimotor.
"Hum, iyadeh. Tapi lo yang jelasin ke Mama gue ya!"
"Siap pak bos. Yuk pulang!" Dara berjalan menuju motor Dimas, disusul Dimas dibelakang. Tak lama motor mereka melaju ke rumah Dimas.
Dimas kini tengah menggelar karpet dilantai kamarnya. Entah apa yang dilakukan Dara sehingga Mamanya mengijinkan Dara menginap dan tidur dikamarnya.
"Gue tidur diatas ya!"
Dara langsung mengambil posisi dikasur milik Dimas. Dimas mendelik dibuatnya.
"Emang lo udah bawa seragam buat besok?"
Dimas duduk dikarpet yang ia gelar, menyilangkan tangannya diatas kasur dan meletakkan kepalanya disana.
Dara menoleh, memiringkan badannya. Kini mereka berhadapan.
"Udah, dan besok kita bolosnya ke taman bermain."
"Ini Mama gue tau anaknya diajak bolos bisa digantung gue."
"Sekali doang, lagian gue udah titip absen kok ke Nadia."
"Iyadeh."
"Matiin lampunya! Gue mau tidur."
Dimas berdiri mematikkan lampu kamarnya lalu berjalan menuju kasur membuat Dara terkejut.
"Heh, Lo tidur dibawah!" Dara sudah menarik selimut sehingga menutupi hampir seluruh badan kecuali wajahnya.
"Gue mau ambil bantal gue." Dimas menarik bantal yang digunakan Dara dikepalanya dan guling yang ada disamping Dara.
Dara tidak protes, ia langsung memejamkan matanya. Dimas juga sama. Mereka tidur.
***
Dara sudah menyiapkan 2 kegiatan yang akan mereka lakukan selama bolos. Pertama mereka bakal kulineran pagi dan kedua ke taman bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara |new version|✔
Teen FictionPernah dengar kata orang kalau persahabatan antar lawan jenis itu nyaris mustahil ada karena salah satu atau (kalau beruntung) bahkan keduanya saling menyimpan rasa? Sepertinya hal itu berlaku untuk persahabatan Dara dan Dimas. Dimas menyukai Dara...