Besok seluruh siswa dan siswi kelas XII SMA Bhakti akan menghadapi USBN yang akan dilaksanakan selama 8 hari. Hari Minggu sebelum ujian Senin besok dimanfaatkan dengan baik olah Dara untuk belajar. Dengan menggunakan earphone dan musik yang mengalun pelan di telinganya suasana yang tenang unuk belajar.
Iya tenang, sebelum Bimo datang ke kamarnya dan merecokinya yang sedang belajar.
"Udah lo belajar aja yang bener." ucap Bimo yang tengah berbaring di kasurnya.
"Adanya lo disini tuh ganggu." Dara merotasikan bola matanya dan lanjut membaca bukunya.
Bimo masih berbaring di kasur milik Dara dan sesekali memainkan ponselnya. Ia ingin main dengan Dara tapi tidak mungkin karena besok Dara ujian. Bimo bosan di rumahnya, sepi tidak ada siapa siapa.
"Dar," panggil Bimo namun tak didengar olah Dara.
"Dara, Bimo," suara Mama Dara dari balik pintu menyita perhatian Bimo dan segera membuka pintu kamar Dara.
Mama Dara masuk membawakan dua gelas susu coklat dan kue kering untuk mereka.
"Makasi banyak tante." ucap Bimo disertai senyum lebar.
"Dara, istirahat dulu." ucap Mama Dara namun tak didengar Dara. Mama Dara menoleh kearah Bimo. "Besok kamu gak sekolah, Bim?"
"Enggak lah tante, kakak kelasku ujian." ucap Bimo yang sedang mengambil kue untuk dirinya.
"Oh iya, Dimas kok jarang ke rumah ya? Biasanya dia paling rajin main ke sini." ucap Mama Dara.
Bimo diam, ia bingung harus menjawab apa. Setelah ia pikir pikir sebelumnya, mana mungkin Dimas yang katanya suka sama Dara akan menyakiti Dara apalagi sampai buat celaka. Bimo menoleh kearah Dara yang masih setia dengan bukunya lalu ke Mamanya.
"Sibuk kayanya, Tan." jawab Bimo.
"Oh gitu, tante kebawah dulu kalo gitu." ucap Mama Dara dan berjalan keluar dari kamar Dara.
Bimo mengambil gelas susu coklat dan membawanya ke Dara. Di tepuknya pundak Dara yang membuat empunya menoleh dan melepas earphonenya.
"Nih, minum dulu." ucap Bimo memberikan gelas susu ke Dara.
Dara dengan senang hati meminumnya, "Baik lo bikini gue susu." ujar Dara.
"Tante yang buat." Bimo mengambilkan Dara satu kue kering dan diambil Dara dengan senang hati. Kalo sudah makanan, apapun itu Dara akan mengambilnya dengan senang hati. Asal tidak beracun saja.
"Lah kapan masuknya? Kok gue gak denger?" tamya Dara.
"Lo nyumpel telinga, makanya gak denger."
Dara ber-oh ria dan kembali memakan kuenya. Bimo meminum susu coklat miliknya namun tak sadar ada bekas susu di pinggir bibirnya. Dara memberi isyarat dengan jarinya, isyarat ada bekas susu di bibirnya.
Bimo mengangkat kedua alisnya dan mengangguk paham. Bimo baru saja berniat mengelap bibirnya dengan lengan bajunya namun di tahan oleh Dara.
"Jorok." Dara mengambil tisu yang ada dimejanya. Mendekat kearah Bimo dan mengelap bekas susu di bibir Bimo.
Bimo mengerjap setelah sadar apa yang dilakukan Dara. Dengan wajah tanpa dosanya, Dara menandaskan susu coklat miliknya dan beralih menatap Bimo.
Dengan senyum lebar, Dara memberikan gelas kosong miliknya ke Bimo. Bimo menuruti dan menaruh gelas kosong mereka di nakas dekat kasur.
Masih dengan senyum lebarnya, Dara mengangkat tangan kanannya. Ia mengacak rambut Bimo pelan. Ditatapnya mata hitam milik Bimo.
"Adik gue emang paling ngerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara |new version|✔
Teen FictionPernah dengar kata orang kalau persahabatan antar lawan jenis itu nyaris mustahil ada karena salah satu atau (kalau beruntung) bahkan keduanya saling menyimpan rasa? Sepertinya hal itu berlaku untuk persahabatan Dara dan Dimas. Dimas menyukai Dara...