Aditya Banyu Samudra- Milliana Keumala Lynn
Sosok masa lalu yang menembus ruang dan waktu hanya untuk bisa bertemu. Janji Banyu untuk Milli di kehidupan dulu. Rasa sakit Milli yang memberontak menjadi rasa lain bernama rindu. Seandainya Milli tak me...
Suatu senja di rumah besar keluarga Eros Yhandy setelah lima tahun tanpa celoteh dan ramai pertengkaran Milli dan Banyu. Seorang pemuda tampan berseragam polisi duduk nyaman di ruang tamu, mengamati foto-foto masa lalu yang terpajang di dinding. Senyumnya mengembang, lesung pipinya tercetak manis sekali.
"Banyuu! Gantengnya menantu Bundaa!" ujar Anita dari arah dapur sambil menenteng baki minuman dan kue kering.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nggak ada yang berubah dari rumah ini Nda, tetep nyaman," balas Banyu ceria.
"Iya, tapi sepi. Soalnya Milli sama Mala sibuk sendiri-sendiri. Dulu pas masih ada kamu ya rame. Berantem aja dari seberang ke seberang kayak nggak punya tetangga laen!"
"Hahaha," Banyu tergelak, mengingat masa mudanya yang penuh tawa bersama Milli membuatnya rindu setengah mati. "Milli belom pulang Nda?"
"Belom. Dia sampe malem Nyu, lagi ngejar tugas akhir, biar cepet lulus."
"Kayak apa Milli sekarang Nda?"
"Tambah cantik istrimu itu!" canda Anita ikut duduk di sebelah Banyu, "Ayo diminum sama dicicip Nyu. Nastarnya Milli yang bikin. Kemaren katanya bikinin buat pacarnya."
"Pacar?" Banyu mengernyit.
"He'em. Polisi juga lho Nyu. Tenang-tenang, cuma pacar, kamu lho suaminya."
"Nggak lebih ganteng dari Banyu kan Nda?" tanya Banyu menanggapi candaan Anita.
"Tetep Banyu yang terganteng! Lebih ganteng lagi kalo dulu pas mau daftar jadi polisi Banyu baliknya ke rumah ini."
Banyu tersenyum, ia tak mungkin datang tiba-tiba hanya dengan tangan kosong dan disambut pula oleh kemarahan Milli. "Maaf Nda, Banyu nggak mampir menyapa. Soalnya kegiatan pas pendaftaran juga padat dan abis itu langsung pendidikan. Sekarang aja disempat-sempatin. Ini tadi abis upacara kenaikan pangkat langsung mampir ke sini,"
"Bunda kira tadi Ayah kena kasus makanya ada Pak polisi super ganteng mampir."
Begitulah Anita dan Banyu, sama-sama sangat suka menggoda. Mereka saling bertukar kabar, menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi lima tahun terakhir.
"Lhoh? Ini anak nakal yang suka gangguin anak gadis kita, Nda?" Eros yang baru saja pulang dari kantor menatap takjub pada Banyu. Setampan dulu, semenawan dulu, namun begitu dewasa.
"Ayah!!" sambut Banyu berdiri dan memeluk Ayah Milli.
"Otou-san, Mbak Nimas sehat Nyu?" tanya Eros setelah melepas sepatu dan membuka ikatan dasinya.
"Sehat Yah. Beliau berdua nitip salam untuk Ayah dan Bunda," jawab Banyu.
"Kapan main lagi ke Indo mereka? Betah amat panen bunga sakura."
"Besok kalo kondisinya udah memungkinkan Yah. Ibu di sana juga nggak betah sebenarnya. Nggak bisa bahasa Jepang," gelak Banyu sembari mengangkat cangkir tehnya dan menyeruputnya perlahan.