Never Walk Away

1.8K 310 33
                                    

Biasanya, setiap sore Milli tak pernah lupa menyiram bunga di tamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya, setiap sore Milli tak pernah lupa menyiram bunga di tamannya. Ia selalu melakukannya tepat jam 4, setelah itu, ketika Ayah Banyu keluar, tanpa mematikan airnya, ia akan berlari menyebrang dan masuk ke gerbang rumah Banyu. Seperti hari ini, gadis itu terus melongok berjinjit mengamati gerbang rumah di seberang jalan dan menembus ke berandanya.

"Mill! Kalo mau ke rumah Banyu, jangan lupa matiin airnya dulu!!" pesan sang Bunda mewanti-wanti.

"Iya Ndaaa!!" balas Milli berteriak dari halaman.

Yang memiliki kebiasaan menanam bunga sebenarnya adalah Ayah Milli, Eros Yhandy--pegawai dirjen pajak yang sangat jujur. Namun karena kesibukan beliau di kantor yang tak pernah bisa memberi waktu luang, Milli yang menggantikannya.

"Oii, Milli-chan!" terdengar sebuah panggilan dari seberang yang langsung membangkitkan semangat Milli.

"Otou-san!!!" sapa Milli balik sambil melambaikan tangannya, "Ibu masak apa hari ini?" tanyanya berteriak.

Panggilan Otou-san diikuti Milli dari Banyu. Meski lelaki itu memanggil sang bunda dengan panggilan 'ibu', pada ayahnya ia memanggil dengan panggilan 'otou-san' karena sang ayah adalah orang asli Jepang. Hidung mancung dan mata terang juga rambut coklat yang dimiliki Banyu berasal dari ayahnya. Sementara ia mewarisi kulit putih bersih dari ibunya.

"Sing-khong goleng! Come over here Milli-chan!!" panggil Akira-san pada Milli dengan logat cedal khasnya.

Dengan ceria, Milli mematikan kran airnya. Setelah memastikan airnya tak lagi mengalir, ia pergi keluar pagar, menyeberang jalan dan berlari kecil ke beranda rumah Banyu. Begitu sampai, seperti biasa Milli mencium punggung telapak tangan Akira-san dan duduk di sampingnya, menikmati tumbuhan sayuran di halaman.

"Otou-san, Banyu ke mana?" tanya Milli berbasa-basi.

"Di kamarnya. Makan Mill, oishii!!" tawar Akira-san.

Milli nyengir kuda, memang itulah tujuannya menunggu Akira-san duduk di beranda. Ia menunggu camilan sore buatan bunda Banyu yang terkenal sangat enak itu. "Itadakimasu!!" seru Milli seraya memasukkan beberapa potong singkong goreng ke mulutnya tak sabar.

"Bagaimana sekolah? Pacarmu diganggu Banyu?" tanya Akira-san terbata-bata.

"Abis putus Otou-san! Tapi bukan salah Banyu. Ah, Otou-san pulang ajak Enzo?"

"Enzo with Banyu!"

"Ah, I miss him so bad!" sorak Milli sumringah.

"Kangen Banyu?" kedua alis Akira-san menyatu. Ia mengulum senyum.

"Bukan Otou-san. Kangen Enzo. Milli masuk ya?"

"Hai! Di kamar Milli-chan."

Milli masih sempat mencomot sepotong singkong goreng hangat di tangannya, baru berlari masuk ke dalam rumah.

Banyu Untuk MilliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang