Tentang Janji

4.1K 379 56
                                    

"Gue cuma nanya tugas Nyu!" Febri berusaha memberi penjelasan pada lelaki yang menatapnya garang di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue cuma nanya tugas Nyu!" Febri berusaha memberi penjelasan pada lelaki yang menatapnya garang di depannya.

Bakso yang dipesan oleh Banyu--Aditya Banyu Samudra, sudah mulai dingin kuahnya. Kantin sekolah yang seharusnya ramai dengan anak-anak yang hendak mengisi perutnya berubah menjadi sebuah sasana. Semua orang tahu siapa Banyu. Si tampan dari kelas XII IPA-2 yang sudah mengantongi sabuk hitam cabang beladiri tae kwon do setahun yang lalu itu. Banyu dikenal bukan karena ia senang berkelahi di sekolah, tapi karena ketampanannya yang tersohor di sekolah lain. Rambutnya yang kecoklatan, juga matanya yang berwarna coklat terang adalah daya pikat seorang Banyu. Ia berdarah Jawa-keturunan Jepang. Matanya yang indah adalah hasil dari sumbangsih sang Ayah yang asli Jepang. Rambut coklatnya adalah asli dari bayi, Bundanya pun tak mengerti mengapa warna rambut Banyu bisa seperti itu.

"Milli bilang ke gue kalo lo ngegodain Tari,"

"Milli cuma cemburu Nyu, lo tau cewek itu sensitif masalah begitu."

"Kenapa lo jadi nyalahin Milli? Seharusnya lo sebagai cowoknya harus bisa menjaga perasaannya Feb. Udah tau cewek itu sensitif, masih aja lo coba-coba maen api." Banyu melepas cengkeramannya di lengan Febri, "Jangan pernah menitipkan air mata di wajah cantik Milli kalo lo masih mau tenang sekolah di sini. Dia adalah mutiara yang belum keluar sempurna dari cangkangnya! Sampe lo bikin dia ternoda entah dengan menyakitinya atau apalah, lo bakal liat Banyu yang tenang berubah jadi banjir bandang!" ancam Banyu serius.

"Kalo lo begitu melindunginya, kenapa lo nggak macarin dia aja?" celetuk Febri tiba-tiba.

"Lo pikir gue bakalan setega itu nyakitin dia? Milli adalah perempuan yang demi dia gue rela terluka. Dan jadiin dia pacar gue? Itu malah bakalan bikin dia terluka tanpa sengaja!"

"Daripada lo ngrecokin gue terus kayak gini! Udah berasa macarin putri kerajaan Inggris gue!" sungut Febri sambil membenahi seragamnya.

"Bacot lo kayak perempuan. Pantes lo nggak bisa menjaga perasaan Milli!"

"Lo cinta sama dia Banyu! Itulah yang mengganggu gue selama ini. Seorang lelaki dengan ketampanan di atas rata-rata, punya segalanya, tapi mati-matian ngelindungin cewek yang udah punya cowok? Lo pikir gue buta apa?"

"Lo cemburu sama gue?" Banyu menyeringai. "Itulah makanya lo mau ngebales Milli dengan deketin Tari?"

"Gue nggak punya alasan untuk cemburu sama cowok model lo!"

"Bagus! Itu yang gue pengen lo bilang. Jaga Milli dan biarin gue makan dengan tenang!"

Banyu menarik mangkuk baksonya ke samping siku. Meski kuahnya sudah pasti dingin, ia nampak tak peduli. Ditambahnya kuah dingin itu dengan saus dan kecap. Tiga sendok makan penuh sambal menjadi pelengkap. Ditatap oleh Febri tidak membuat Banyu merasa terganggu.

"Lo cowok Feb, berhenti mengagumi ketampanan gue!" gumam Banyu percaya diri.

"Jangan ikut campur urusan gue sama Milli!" sentak Febri sambil berlalu.

Banyu Untuk MilliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang