Menyapa Masa Lalu

1.5K 310 34
                                    

"Banyuu!! Buruan!!" Milli berlari-lari mendahului Banyu yang masih setengah tersadar.

Rambut Milli yang panjang tergerai itu menari-nari seiring dengan gerakan cerianya yang tertawa bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut Milli yang panjang tergerai itu menari-nari seiring dengan gerakan cerianya yang tertawa bahagia. Senyuman itu yang menjadi candu Banyu, wajah imut Milli dan omelannya yang selalu membuat Banyu tunduk.

"Melek dulu napa!!" sentak Milli kembali berlari mendekati Banyu dan menarik jemarinya.

Banyu tersentak. Ia bagai baru saja terbangun dari mimpi dan mengamati tubuhnya sendiri. Di tangannya sekotak susu masih tergenggam. Tarikan tangan Milli terus membawanya ikut berlari, menyusuri koridor sekolah yang juga ramai oleh siswa lain.

"Kok gue?" pertanyaan Banyu menggantung, menunggu jawaban Milli yang tak lelah berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok gue?" pertanyaan Banyu menggantung, menunggu jawaban Milli yang tak lelah berlari. "Lo masih hidup?" tanya Banyu lirih tanpa ada jawaban dari Milli.

"Liat!!" Milli menunjuk ke tengah lapangan, "Aulia nembak lo!" ucapnya bergidik geli.

Banyu tersadar sepenuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyu tersadar sepenuhnya. Seragam yang ia kenakan, Milli yang tersenyum ceria di sisinya, juga momen di mana ia menolak pernyataan cinta Aulia di depan Milli dengan begitu kejamnya.

"Apaan sih ni!" gumam Banyu tak nyaman. Padahal sebenarnya ia tengah mempersiapkan jawaban yang tepat untuk menolak dan tidak membuat Aulia menyakiti hati Milli dengan mencaci makinya saat pulang sekolah nanti.

Banyu Untuk MilliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang