Kembali

1.7K 317 44
                                    

Karena segala yang kuberi tak akan berarti saat aku menghilang nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena segala yang kuberi tak akan berarti saat aku menghilang nanti ....

"Milli, Milli, Milli minta duit, mau jajan!!" rengek Banyu seperti anak kecil di ambang pintu kelas Milli.

Seisi kelas sontak menatap padanya, beberapa gadis bahkan berusaha menahan tawa. Banyu datang bersama Latif dan Aras, dua pengikutnya yang setia. Paham betul bahwa Banyu tak akan pergi sebelum mendapat tanggapannya, Milli mendekatinya.

"Tadi nggak minta Otou-san lo?"

"Hehe, udah abis," cengir Banyu tanpa rasa bersalah.

"Gue kasih tapi nanti bawain gue teh kotak yang dingin satu ya Nyu?"

"Selalu deh begini! Giliran gue yang minta duit, pasti disuruh-suruh!" sungut Banyu.

Milli berkacak pinggang, "Makanya kalo dikasih uang jajan itu jangan buat beli rokok! Emang bisa kenyang apa makan rokok?"

"Kan biar keren Mill," Banyu beralasan.

"Keren itu kalo lo belinya pake uang sendiri, dan masih bisa ngasih makan orang-orang yang membutuhkan! Bukan malah ngerugiin orang!"

"Gue ngasih makan mereka kok," Banyu menunjuk Latif dan Aras yang ikut-ikutan nyengir, "Makan asap rokok!"

"Gue laporin Pak Ihsan!" ancam Milli serius.

"Eh, eh, kita ngerokoknya nanti sepulang sekolah Mill,"

"Kalo gitu kasih rokoknya ke gue!" Milli menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Banyu.

"Terus?"

"Lo pilih kelaperan apa mempertahankan rokok lo?"

"Mill, ini itu untuk kemaslahatan umat lho!" ucap Aras menyela.

"Kak Aras jangan ikut-ikutan!" sentak Milli galak.

"Gimana nih?" Banyu menatap bimbang kedua temannya, "Gue laper, dan lo berdua juga kere. Mending mulut gue kecut dah ah!"

"Yaaahh!!" Latif dan Aras mendesah bersamaan. Diamatinya Banyu yang mengeluarkan rokok dari kantongnya enggan.

"Kena razia kapok kalian!" dengus Milli langsung menyambar uluran tangan Banyu.

"Terus uangnya?" tagih Banyu.

"Heran deh!" Milli berkacak pinggang penuh kemenangan, "Anak orang kaya tapi kehabisan uang jajan!"

"Mill, jangan kebanyakan ceramah deh, kayak pembina upacara lo! Salah siapa harga rokok melambung, kita 'kan kaum marginal, terpinggirkan," ucap Banyu sok mendramatisir.

"Nih!" selembar uang duapuluh ribuan Milli serahkan pada Banyu, "Inget! Teh kotak! Dan jangan sok nyalahin pemerintah soal kenaikan harga rokok! Kalo nggak mampu beli ya jangan ngerokok!" omelnya.

Banyu Untuk MilliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang