Banyu berlari sekencang yang ia bisa. Nafasnya tersengal, langkahnya sudah terseok kelelahan. Di dalam pikirannya hanya terlintas satu wajah, si gadis cantik yang terjebak dalam bahaya tanpa sengaja.
"Tunjukin Nyu! Lo nggak akan pernah bisa lari dari kita!" suara itu kian mendekat, membuat Banyu kehilangan cara untuk mempercepat langkahnya sementara ia harus membopong sebuah cermin di pundaknya. Pedang di tangan kirinya terus terhunus, berlumuran darah. Bajunya pun sudah sobek-sobek tak karuan.
"Demi Milli, gue mohon jangan kayak gini Fran!" Banyu menghentikan langkahnya di depan sebuah bangunan tua. Gerimis masih menambah mencekamnya suasana malam itu.
"Dia nggak akan tau kalo lo mati Banyu!"
"Dan bikin Milli jatuh ke tangan lo?"
"Pedang lo nggak akan pernah bisa mengalahkan pistol gue!" sentak Zefran meremehkan. Ia semakin mendekati Banyu yang terpojok. "Kalo cermin itu ada di tangan Giant, Milli aman," lanjut Zefran seakan hendak memberi Banyu pilihan.
"Dan gue bisa ngebiarin orang-orang biadab itu menghancurkan masa lalu? Lo nggak tau seberapa bahayanya Fran! Itulah kenapa waktu nggak pernah berjalan mundur!" bujuk Banyu berusaha menyadarkan rekan kerjanya.
"Gue udah terlanjur masuk ke dalam lingkaran setan ini Nyu. Mustahil gue kembali. Lo mungkin berfikir gue pengkhianat yang membohongi profesi gue sendiri. Tapi gue perlu hidup dan hidup gue tergantung sama cermin yang lo pegang itu."
"Nggak sembarang orang bisa kembali ke masa lalu lewat cermin ini. Kalo lo berhasil masuk, belom tentu lo bisa keluar!"
"Itulah kenapa gue bawa lo! Lo pikir gue nggak tau rahasia Bokap lo yang gila itu? Lo pikir gue masuk ke Sat-narkoba adalah tanpa tujuan? Lo udah jadi target gue sejak awal," ujar Zefran penuh kebanggaan.
Banyu tersenyum hambar, "Termasuk macarin Milli?" tanyanya.
"Ayahnya direktur pajak, gue bisa jadiin dia sebagai alat."
"Milli bener-bener mencintai lo Fran! Nggak seharusnya lo mempermainkan perasaannya kayak gini!!"
"Kalo lo pengen gue mengakhiri permainan ini," Zefran mengokang pistolnya, "Serahin cermin itu!"
"Nggak akan!" Banyu memundurkan langkahnya. "Kalopun gue bisa kembali ke masa lalu, gue bakalan kembali ke masa di mana lo ketemu Milli. Gue akan mencegah itu terjadi!!"
"Lo mencintai perempuan sinting itu Nyu!"
"Jangan pernah ngatain Milli, Sialan!" emosi Banyu tersulut. Pedangnya yang semula tertancap di tanah untuk dijadikan tumpuan ia hunus kembali.
"Bunuh gue Nyu, dan dia bakalan membenci lo selamanya!"Banyu kembali tersenyum, diletakkannya cermin besar itu di samping tempatnya berdiri. Beberapa orang mulai berdatangan, bersiap menyerang Banyu bersamaan. "Asal gue bisa melindungi Milli dari manusia serakah kayak lo, gue rela dibenci Milli selamanya!" gertak Banyu keras-keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Banyu Untuk Milli
RomanceAditya Banyu Samudra- Milliana Keumala Lynn Sosok masa lalu yang menembus ruang dan waktu hanya untuk bisa bertemu. Janji Banyu untuk Milli di kehidupan dulu. Rasa sakit Milli yang memberontak menjadi rasa lain bernama rindu. Seandainya Milli tak me...