Cinta ini berawal ketika musim semi, saat sakura berjatuhan dan daun-daun menari di antara aroma hujan. Cinta ini berakhir di awal musim dingin, membekukan, menunggu mentari mencairkan hingga mengalir seperti yang kujanjikan... Musim semi akan segera berakhir, sungguh aku takut tak bisa melepaskan.
Banyu berdiri menghadapi jendela, kedua telapak tangannya ia kantongi di saku celana. Wajahnya nampak masam, antara kesal, tak rela dan jengah menatap pantulan bayangannya di kaca.
"Buruan di packing Nyu!" tegur Milli yang sedari tadi mengemasi barangnya sendiri.
"Kalo nggak gara-gara lo, gue nggak bakalan kehilangan rambut panjang gue!" geram Banyu seraya mengusap rambut pendeknya yang terasa lebih ringan sekarang.
"Lo sendiri yang bilang kalo lo lulus KKM agama, lo bakalan cukur rambut. Lagipula itu syarat khusus dari Pak Ihsan biar lo bisa ikut study tour!"
"Mending gue nggak ikut!"
"Lo tega sama gue?"
"Makanya," Banyu berbalik, menjatuhkan dirinya di atas sofa. "Kalo aja lo nggak ikut!"
"Jadi lo nyalahin gue? Lagian anak sekolah rambut gondrong begitu! Lo pikir lo siapa?"
"Kenshin Himura! Mau apa lo?"
"Kalo gitu gue Shishio Makoto-nya!" balas Milli sengit.
Tak ayal Banyu tertawa. Diacaknya rambut panjang Milli gemas, lalu dibantunya gadis itu membenahi baju-bajunya.
"Sayang banget gue sama ni anak sampe potong rambut dan ke Bali aja gue jabanin," kata Banyu geregetan.
"Nyu!" Milli menghentikan aktivitasnya. Pandangannya beralih pada mata bening Banyu yang menawan, "Lo ikut acara ini bukan karena Kak Mira? Yakin?" tanyanya.
"Kenapa pertanyaan lo selalu Mira?"
"Dia punya pacar Nyu. Jangan main api."
"Gue juga punya pacar Bawell!!" ujar Banyu menarik pipi tembem Milli geregetan.
"Giliran gue yang jomblo," desis Milli sedih.
"Lo gue pacarin nggak mau!"
"Lo udah keburu jadian sama Jeng-kelin itu!"
"Ajeng namanya!" Banyu menjitak kepala Milli pelan.
"Nah itu! Coba gue nggak maksa, mana mau lo ikut ke Bali!"
"Sok tau ni anak! Udah buruan, telat lho ntar kita! Cek lagi ya yang mau dibawa, gue ngasih tau Ajeng bentar!"
Milli hanya memandangi punggung Banyu yang membelakanginya sambil menempelkan ponsel di telinga. Saat tahu Banyu memilih Ajeng menjadi pacarnya, Milli jelas kecewa. Ia baru merasa kehilangan seperti yang Banyu rasa. Selama ini, ketika ia memutuskan untuk menerima lelaki yang ingin memacarinya ia tidak pernah mempertimbangkan perasaan Banyu. Akhirnya, ia berada dalam posisi seperti itu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Banyu Untuk Milli
RomanceAditya Banyu Samudra- Milliana Keumala Lynn Sosok masa lalu yang menembus ruang dan waktu hanya untuk bisa bertemu. Janji Banyu untuk Milli di kehidupan dulu. Rasa sakit Milli yang memberontak menjadi rasa lain bernama rindu. Seandainya Milli tak me...