Mengenal Dia

1.3K 297 14
                                    


"Mbak Milli!!! Ada tamu!" teriak Dila dari balik bilik mejanya.

"Apa?" teriak Milli balik, "Kenapa La?"

"Ada yang nyari. Ganteng! Itu nunggu di lobi," Dila mengulum senyum, "Hem, pantes nggak mau diajak makan siang bareng. Udah ada pangeran yang ngajakin duluan," godanya.

"Hei! Gue beneran lagi nggak pengen makan siang ya!" keluh Milli memegangi kepalanya yang masih pusing karena mabuk berat kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei! Gue beneran lagi nggak pengen makan siang ya!" keluh Milli memegangi kepalanya yang masih pusing karena mabuk berat kemarin.

"Yaudah sih, temuin dulu. Keburu jam makan siang abis tuh," kata Dila memperingatkan sambil menunjuk jam di dinding.

"Siapa sih? Pacar gue?"

"Kayaknya bukan," Dila menggeleng. "Lebih berwajah oriental, bibirnya minta digigit!"

"Bukan Zefran?"

"Kalo Mas Zefran gue kenal Mbak Mill!"

Milli menerawang sebentar, mencoba menebak siapa lelaki yang dimaksud Dila. Dalam bayangannya hanya ada Banyu yang sesuai dengan kriteria dari Dila. Tampan dan oriental. Siapa lagi lelaki pemilik kulit putih bersih dengan mata coklat terang oriental selain Banyu?

"Buruan temuin dulu Mbak!" tegur Dila lagi, karena dilihatnya Milli justru melamun.

"Iya-iya." Milli berdiri dari kursinya, "Kerjaan lagi banyak lagi! Siapa coba yang ke sini siang-siang begini ih!" gerutunya sambil meninggalkan ruangan.

Lobi yang dimaksud Dila pastilah lobi utama. Lobi itu terletak di lantai satu sementara ruang kerja Milli ada di lantai tiga. Dila pasti bertemu dengan tamu Milli itu sepulang makan siang tadi. Memakai lift, Milli sengaja turun dari pintu samping. Dengan begitu, ia bisa lebih dulu melihat siapa yang mencarinya sebelum disadari tamunya.

Mata Milli memicing, mencoba menembus tebal kaca yang memisahkan antara lobi dengan ruang samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Milli memicing, mencoba menembus tebal kaca yang memisahkan antara lobi dengan ruang samping. Lelaki yang dikatakan Dila itu tengah berdiri menghadapi meja lobi dengan sebelah tangan bertengger di pinggangnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Banyu Untuk MilliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang