Chapter 10 : Secret (2)

2.7K 409 12
                                    

"Kau mengerti caranya?" tanya Taeyong dia baru saja mengajariku tentang tugas kami
"Ohh itu begini kan caranya?"
"Bukan tapi, seperti ini"
"Iya seperti ini kan?"
"Argghhh kenapa tidak bisa sih? Kan dari tadi aku sudah mengajarkanmu, seperti ini caranya" dia berteriak di depanku, salah sendiri kenapa cepat sekali mengajarkan aku caranya jadinya aku tidak bisa kan.

"Hey Taeyong, tenanglah pelan saja mengajarkan (Y/N)" ucap Winwin
"Aku sudah pelan, dia saja memang yang bodoh"
"Apa kau bilang?"
"Kau memang bodoh"
"Yak! Jangan mentang-mentang kau pintar kau bisa mengataiku seperti itu!"
"Huh! Kau memang bodoh malah ngotot lagi, kenapa sih aku bisa satu kelompok denganmu?"
"Apa? Yak kau kira aku mau satu kelompok denganmu? Kau itu manusia yang menyebalkan jika bukan karena Song seosangnim aku juga tidak mau satu kelompok denganmu!"
"Cih apa kau tau, banyak kelompok yang ingin bertukar denganku, dengan soal seperti ini juga aku bisa mengerjakannya tidak perlu kelompok!"
"Ohhh jadi begitu, ya sudah pergi saja sana ke kelompok orang lain aku juga senang jika kau tidak sekelompok dengan kami"
"APA? DASAR OTAK UDANG!!!" teriaknya
"DASAR PRIA AROGAN YANG MENYEBALKAN!!" teriakku tidak mau kalah, dia terdiam. Aku menatap penuh kebencian ke arahnya

"Hei hei sudahlah biar aku saja yang mengajarkanmu (Y/N)-ah" ucap Winwin lalu ia menarikku. Aku mencoba tenang

"Aku mau mengambil cemilan dulu" ucapku lalu aku segera berdiri ke arah dapur
"Biar aku bantu (Y/N)-ah" ucap Jehyun oppa lalu memyusulku

Aku memotong-motong semangka itu lalu meletakkannya di piring yang sudah kusiapkan. Jaehyun oppa disebelahku membantuku untuk memotong semangka juga

"Kau maklumin saja sikapnya yang seperti itu" ucap Jaehyun oppa
"Jika berada disebelahnya aku selalu meledak oppa"
"Sifatnya memang seperti itu, tapi jika dia sudah mengenalmu dia tidak akan seperti itu"
"Benarkah? Aw" aku meringis saat pisau tajam itu menggores tanganku, itu mengeluarkan darah

"Hei kau tidak apa-apa?" tanya Jaehyun ada kecemasan terlihat di wajahnya lalu ia mengambil tanganku dan dia menghisapnya, aku ulangi sekali lagi meng-hi-sap-nya!

"Dimana kotak P3K?" tanyanya
"Itu disana" tunjukku lalu ia segera mengambilnya dan mencari obat merah lalu membalut lukaku

"Kau selalu hadir di saat aku terluka ya oppa?" ucapku sambil tersenyum ke arahnya
"Haha itu hanya kebetulan, tapi kau bisa memanggilku malaikat pengobat" aku tersenyum saat mendengar itu, sejenak aku bisa melupakan amarahku tadi terhadap Taeyong

"Ehm,(Y/N) dimana toiletnya?"
"Ohh itu disana" tunjukku
"Aku ketoilet sebentar" ucapnya lalu ia berlalu dari hadapanku

Aku menyentuh lukaku dan menatap ke arah jalan yang ia pijak tadi, mengingatnya tadi yang terlihat cemas dan mengobatiku tadi membuat aku tersenyum sendiri.

"Heol~ kau menyukai Jaehyun ya?" aku terkejut aku langsung menoleh kebelakang dan melihat Taeyong berdiri dibelakangku

"Kau, apa yang kau lakukan disini?" bentakku
"Jujur padaku, kau menyukai Jaehyun kan?"
"Bukan urusanmu!" elakku, aku segera berlari dari hadapannya. Aku sudah seperti kucing yang baru saja tertangkap mencuri ikan

"Sejak kapan kau memanggilnya oppa?"
"Sejak aku tau dia lebih tua dariku!"
"Kau memyukainya kan?"
"Tidak!"
"Wajahmu merah seperi itu, kau masih bisa mengelak?"
"Sudah kubilang tidak kan?" ucapku aku terus memunggunginya
"Dengar ya, aku kasih saran dia itu tidak suka perempuan sepertimu seleranya itu tinggi"
"Kan sudah kubilang aku tidak menyukainya!" aku berbalik menatapnya nyalang, kenapa sih dia ini selalu membuatku tersulut emosi

"Haha lihatlah wajahmu itu sudah seperti kepiting rebus"
"Kau ini.."

Aku terdiam lalu aku teringat saat disekolah tadi

"Lalu bagaimana dengan pipimu? Apa sakit? Siapa perempuan tadi? Aku lihat kau hampir saja mencium- hmmppfftt" mulutku terbekap olehnya sekarang dia mendorongku ke dinding dan menghimpit tubuhku

"Tidak bisakah kau diam jika ada yang mendengarmu bagaimana?" aku segera melepaskan tangannya di mulutku

"Mangkanya jangan macam-macam denganku, lagian siapa suruh kau terus meledekku"
"Yak! Seharusnya aku yang bilang seperti itu,bukankah sudah kubilang untuk melupakannya? Jika kau mengatakannya pada oranglain awas saja kau"
"Kau kira aku takut padamu?" aku menatapnya penuh kebencian

"Apa yang kalian lakukan?" aku langsung menoleh itu Jaehyun oppa, tidak bagaimana jika dia salah paham melihat posisiku dan Taeyong sekarang?

"Ohk Jaehyun oppa" ucapku

TBC.....

Choose Me (NCT IMAGINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang