Chapter 12 : People Who Hurt

2.9K 401 6
                                    

"Ini" aku mendongak saat mendengar suara Winwin masuk ke rongga telingaku, aku segera mengambil kopi di tangannya "Gomawo" ucapku, ia duduk di ayunan disebelahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini" aku mendongak saat mendengar suara Winwin masuk ke rongga telingaku, aku segera mengambil kopi di tangannya
"Gomawo" ucapku, ia duduk di ayunan disebelahku

"Ini" aku mendongak saat mendengar suara Winwin masuk ke rongga telingaku, aku segera mengambil kopi di tangannya "Gomawo" ucapku, ia duduk di ayunan disebelahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wahhh aku tidak akan menyangka dia mengajakku kesini

"Apa kau tidak takut dicari oleh orangtuamu?" tanyaku padanya
"Aku disini tinggal bersama dengan kakak sepupuku"
"Oh iya kau kan murid pertukaran dari china, aku lupa hehe" aku meminum kopi hangat di tanganku secara perlahan

"Aku tidak sanggup untuk pulang"
aku terkejut apa maksudnya?
"Waeyo?" tanyaku, dia yerlihat menunduk
"Kakakku sering dipukuli oleh suaminya"
Aku menutup mulutku dengan kedua telapakvtanganku sendiri sangking terkejutnya
"Dan aku tidak bisa melakukan apapun" dia terlihat menatap kopi yang ia pegang

"Aku pernah mencoba melawannya sekali tapi, aku berakhir dengan luka-luka di tubuhku. Kakakku bilang jangan ikut campur nanti kau akan terluka tetap berada disini dan pura-pura tidak terjadi apapun"

"Tapi aku tidak bisa, aku sudah mencobanya tapi aku tidak tahan, aku mencoba bicara baik-baik pada suaminya tapi sama saja dia terus membentakku dan akhirnya aku tetap tidak bisa melakukan apapun"

"Yang bisa kulakukan hanyalah mrnutup telingaku berpura-pura tidak ada yang terjadi"

"Aku hanya duduk di kamar dan menutup telinga setiap kali mereka bertengkar, tapi aku muak kadang aku ingin sekali pulang ke china tapi melihat keadaan kakakku seperti itu aku tidak tega, hanya aku lah yang bisa mengobatinya setelah terluka"

Mendengar Winwin bercerita aku jadi teringat dengan kisahku sendiri, pil pahit yang harus aku telan 3 tahun yang lalu

"Aku mengerti perasaanmu Winwin" Winwin menoleh ke arahku

"Ayahku yang sekarang bukan lah ayah kandungku" aku menunduk berusaha mengingat kejadian yang dulu

"Saat aku berumur sekitar 11 tahun ayah dan ibuku sering bertengkar memaki satu sama lain di depan pintu kamarku, memecahkan semua benda-benda disekitarnya, aku hanya bisa menangis di dalam kamar berharap semua ini akan berakhir"

Author POV

"Ayahku selalu mengatakan jika ibuku menghianatinya, tapi aku sama sekali tidak percaya akan hal itu sampai akhirnya aku melihat ibuku pergi bersama seorang pria, ya pria itu adalah ayahku yang sekarang"

"Dan di ujungnya mereka tidak bisa dihentikan, mereka akhirnya berpisah, ibuku menikah lagi dengan ayahku sekarang,dan aku tidak pernah bertemu lagi dengan ayah kansungku setelah itu tapi, ayahku pernah bilang padaku jika aku ingin menemuinya dia berada di korea dan dia memberikanku alamatnya"

"Ini sungguh menyakitkan, jika tau akhirnya seperti ini mengapa mereka memutuskan menikah dan melahirkan aku?"
Dia tersenyum miring meratapi betapa menyedihkannya hidupnya

(Y/N) menunduk, memainkan jarinya kenangan-kenangan yang menyakitkan kembali muncul di pikirannya, membuat jantungnya berdegup kencang dan hatinya berdenyut sakit.

"Sungguh itu adalah masa yang paling sulit bagiku, merelakan kedua orangtuaku harus bercerai pada usia yang sangat muda bukanlah hal yang mudah" (Y/N) mencengkram dadanya terasa sangat sakit sekarang. Krystal bening itu sudah penuh di pelupuk matanya siap untuk terjun

Winwin berdiri lalu berjalan ke depan (Y/N) memeluknya, ia tahu gadis itu pasti sangat terluka sekarang

"Aku menyesal mengingatkanmu tentang itu, sungguh"

Airmata (Y/N) mengalir dia merasa sangat nyaman dipelukan Winwin. Mereka hanya butuh pelukan karena mereka adalah orang yang sebenarnya kesepian tanpa mereka sadari

"Kenapa kau tidak menemuinya? Sekarang kau ada dikorea?" tanya Winwin ia melepaskan pelukkannya dan berjongkok menatap (Y/N) didepannya
"Aku tidak bisa, aku tidak berani terakhir kali aku bertemu dengannya sebelum akhirnya aku tau jika ibuku benar-benar mengkhianatinya, aku membentaknya dengan keras saat itu"

"Aku tidak percaya dengan ayah! Ibuku tidak akan melakukan hal itu, aku tidak mau kau menjadi ayahku lagi AKU MEMBENCIMU!"

"Aku takut dia tidak mau mengenalku lagi, aku sudah membentaknya seperti itu, aku rasa dia yang membenciku sekarang" kembali krystal bening itu mengalir dadi mata (Y/N)

"Kalau kau tidak memcobanya kau tidak akan tau" (Y/N) menatap Winwin, pria itu benar-benar terlihat dewasa sekali sekarang, disamping sosoknya yang imut ternyata dia juga sangat dewasa

"Terimakasih" Winwin tiba-tiba mengusap bekas airmata di pipi (Y/N)

'Dibalik semua sifat ceriamu kau adalah orang yang kesepian dan terluka lebih dariku (Y/N)-ah' batin Winwin

~~~~~~

(Y/N) POV

Aku melambaikan tanganku pada mobil Winwin yang sudah menghilang sekarang aku menghembuskan nafas berat lalu memsuki rumahku

"Kau sudah pulang?" aku terkejut saat mendengar suara seorang wanita

"Eomma?" ucapku pelan, dia perempuan yang telah melahirkanku, tengah berdiri menyandarkan pundaknya pada tembok disebelahnya, menyilangkan kedua tangan di depan dada lalu menatapku dingin

"Aku pindah mengajakmu kesini bukan untuk membuatmu menjadi berandalan"
Aku terdiam, berandalan? memangnya apa salahku? Aku hanaya pergi sebentar lagipula aku tidak melakukan apapun

"Kau tidak dengar aku? Siapa pria itu? Aku mengawasi setiap apa yang kau lakukan kau tau itu bukan?" tanyanya lalu ia mendekat ke arahku, aku memdongak menatapnya

"Jangan membuatku semakin muak dengan tingkahmu (Y/N)"

Ia pergi begitu saja setelah mengatakan itu, aku sangat membencinya sungguh

~~~~~~

Aku memantulkan bola basket itu dengan lesu, ini masih sangat pagi belum ada orang yang datang

"Aku pindah mengajakmu kesini bukan untuk membuatmu menjadi berandalan"

Kata-kata itu membuat dadaku seperti tertusuk ribuan duri

Aku mencoba memasukkan bola itu tapi tidak masuk

"Bukan seperti itu" aku menoleh kebelakang saat melihat orang yang berteriak itu

"Jaehyun oppa" dia terlihat mendekatiku

TBC....

Choose Me (NCT IMAGINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang