Chapter 2 : Meet You (2)

5.8K 617 3
                                    

Aku memghembuskan nafasku, hari pertama yang menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memghembuskan nafasku, hari pertama yang menyenangkan. Aku tidak henti-hentinya tersenyum saat mengingat wajah Jaehyun sampai lupa harus masuk kelas. Untung saja hukumanku tidak terlalu berat hanya disuruh membersihkan wc seperti sekarang

"Huaaaa" aku merengek seperti anak kecil

"kenapa nasibku sial sekali? Oh ya ampun Ini sudah malam lagi" ucapku yang ingat jika sekarang waktu sudah menujukkan pukul delapan malam ini semua karena toilet sialan ini yang tidak mau bersih-bersih.

Setelah yakin semua sudah bersih, aku memutuskan kembali meletakkan peralatan di dalam toilet laki-laki

Kriett

Aku terkejut saat melihat salah satu bilik toilet itu bergerak
Apa ada orang?
Aku mendekatinya hanya untuk mengecek dari pada aku penasaran sambil membawa pel di tanganku untuk berjaga-jaga. Apa itu hantu? Ohh ya ampun aku gugup dan takut sekarang. Sampai akhirnya aku tau...

"Hyaaaa" aku berteriak lalu memukulkan gagang pel itu kepada benda di depanku.

"Mati kau mati kau"
"Yak yak yak apa yang kau lakukan" aku dengar itu suara laki-laki
"Dasar hantu jahat" aku masih terus memukulkan gagang itu kepadanya

"Yak apa kau gila aku ini manusia manusia!!"
"Mana ada hantu yang mau mengaku kuburan penuh"
"Dasar apa sih yang kau katakan, hentikan!!" tanganku terhenti saat gagang pel yang kupegang di tahan oleh orang di depanku ini

Dia menatapku tajam. Matanya sungguh indah.

"Apa kau gila? Aku ini manusia"
"Benarkah kau manusia?" tanyaku dengan wajah cengoku
"Tentu saja kalau tidak aku tidak mungkin bisa menyentuh gagang sapu ini"
Aku terdiam saat mendengar penjelasannya dia benar, mana ada hantu setampan itu, anni anni apa yang aku pikirkan sih?

"Kenapa kau disini malam-malam?"
"Lalu kenapa kau disini?"
"Aku dihukum"

Tiba-tiba dia menarikku ke salah satu bilik toilet dan mengunci rapat-rapat pintu itu. Dia menyudutkanku.

"Apa yang kau lakukan? Kau tidak mungk-"
Kata-kataku terpotong saat tangannya membengkap mulutku

"Jangan berisik"

"Aku yakin dia tadi disini"
"Mana? Dimana dia sekarang?"
"Entahlah"
"Mangkanya pakai matamu bodoh"
Aku mendengar suara orang-orang dari luar. Lalu aku menatapnya yang tidak kusangka dia juga menatapku. Aku tidak bisa bohong lagi dia memang tampan!

"Yasudahlah ayo kita cari ditempat lain"
Bersamaan dengan orang itu bicara dia melepaskan tangannya dari mulutku.

"Kau sedang di kejar?"
"Jangan banyak bertanya"
"Cih" aku merengut kenapa dia ini dingin sekali sih?

Kami keluar dari bilik toilet itu, dan aku baru ingat aku harus menghubungi ibuku karena pulang terlambat. Jika tidak bisa-bisa aku diceramahi kalau pulang nanti

"Pinjam ponselmu"
"Apa?" aku mendongak ke arahnya
"Untuk apa?" aku bertanya
"Tentu saja untuk menghubungi seseorang bodoh"
"Tsk, kalau mau pinjam bicara baik-baik pasti nanti akan aku pinjamkan"
"Tinggal berikan saja kenapa repot sekali sih?"
"Bicara yang bagus"

Aku lihat dia nampak menghembuskan nafasnya lalu kembali menatapku

"Tolong pinjamkan aku ponselmu ya nona cantik"
Haha senang sekali mengerjainya

"Baiklah tuan tampan, ini dia"
Aku memberikan ponselku lalu ia mengambilnya dan mengetikkan sesuatu tapi dia kembali terkejut saat beberapa orang mendekati toilet dia buru-buru masuk ke bilik toilet lagi dan menarikku

Plung

"Huaaaa" aku berteriak, ponselku baru saja tercemplung ke dalam toilet
"Hei diam diam" dia membengkap mulutku lagi

"Bahainana ahu hisa hiam (bagaimana bisa aku diam)"
Dia lalu membuka bekapannya di mulutku

"Huaaa bagaimana ini ponselku"
"Hei jangan menangis"
"Ambil"
"Apa?"
"Ambil ponselku"
"Tidak aku tidak mau itu jorok"
"Ambil atau aku akan berteriak dan memberitahukan mereka jika kau disini"
"Arrasoe arrasoe"

~~~~~~~

Aku sedang duduk bersama pria menyebalkan ini di sebuah toko elektronik untuk memperbaiki ponselku
"Ini semua gara-gara kau"
"Kenapa aku?"
"Jika kau tidak meminjamnya dan menjatuhkannya ke dalam toilet mungkin tidak akan seperti ini!"
"Iya iya aku minta maaf"
"Jika ponselku tidak bisa dibenarkan bagaimana?"
"Ya, tinggal beli baru"
"Kau enak bicara begitu, ponsel itu tidak murah, di dalamnya juga banyak file-file pentingku"
"Kau tenang saja, aku yakin ponselmu akan baik-baik saja"
"Jika tidak awas saja kau"
Aku menatap ainis ke arahnya sedangkan dia duduk dengan santai.

"Bagaimana apa bisa diperbaiki?" aku segera berjalan ke arah seorang perempuan
"Ini hanya layarnya tertutup oleh air setelah nanti dikeringkan dan dibenarkan akan baik lagi"
"Ha syukurlah" aku bisa bernafas lega sekarang
"Baiklah jadi kapan aku bisa mengambilnya?"
"Mungkin sekitar 3 sampai 4 hari lagi"
"Ah baiklah kalau begitu, terimakasih"

Aku dan dia keluar dari toko itu.

"Ah celaka! Aku tidak tau daerah ini. Bagaimana aku akan pulang sekarang?"
"Kau tidak tau jalan?"
"Tentu saja itu karena aku baru pindah kesini"
"Yasudah ayo naik"
"Kau mau mengantarku?"
"Iya dari pada nanti kau tersesat, kau tau alamat rumahmu bukan?"
"Iya"
"Ini ayo naiklah" dia memberikanku sebuah helm dan langsung kupakai dan naik ke atas motornya

~~~~~

Akhirnya aku sampai di depan rumahku, aku segera turun dan memberikan helm itu kepada dia

"Terimakasih" setelah mengucapkan hal itu aku langsung bergegas ingin masuk

"Yak!" aku berhenti lalu menoleh ke belakang kepada dia

"Wae?"
"Siapa namamu?"
"Aku?"
"Tentu saja, jadi siapa lagi?"
"Kenapa kau harus tau?"
"Memangnya tidak boleh?"
"Boleh boleh, aku (Y/N)"
"Aku belum pernah melihatmu disekolah, kau murid baru?"
"Iya, bukankah tadi aku bilang aku baru pindah kesini?"
"Ah iya aku lupa, kalau begitu aku pergi" dia bersiap-siap pergi dengan menghidupkan motornya dan memutar sebelum aku memanggilnya

"Yak siapa namamu?"
Dia lalu membuka helmnya dan menatapku

"Aku Lee Taeyong"
Dia lalu menjalankan motornya dan menjauhi kawasan rumahku

"Lee Taeyong?"

TBC...

Choose Me (NCT IMAGINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang