Season 2 : Chapter 1

1.1K 155 11
                                    

Block B - Don't Leave











New York, Amerika Serikat

Seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi kebanggaan miliknya tengah menatap ke arah kaca besar yang berada di hadapannya. Memperlihatkan gedung-gedung pencakar langit serta langit yang luas

Matanya dengan tajam menatap dan pikirannya yang sedang memikirkan sesuatu

Tok tok

Ketukan di pintu membuatnya berhenti melamun lalu menolehkan kepalanya sedikit ke arah samping

"Mr. Lee?" seseorang bicara dari luar

"May i come in?" ucap orang itu lagi

Pria dengan mata tajam itu memutar kursinya lalu menghembuskan nafas pelan

"Come in" balasnya dengan nada suara yang rendah dan raut wajah dingin

Orang yang berada di luar tadi perlahan masuk mendekati meja Taeyong dan meletakkan sebuah dokumen lalu kembali keluar setelah mendapat isyarat dari Taeyong

Taeyong menatap malas kepada dokumen yang terletak di mejanya begitu saja

Di bersender di kursinya lagi

Semua sudah ia dapatkan, hasil yang memuaskan telah ia dapat namun ia merasa ada yang kurang

Semua keinginan ayahnya telah ia penuhi, semua janji yang ia setujui dengan ayahnya sudah ia tepati, menjadi penerus dan sekarang di umur nya yang sudah menginjak 21 tahun ia menjadi presdir termuda yang pernah ada

Tak perlu waktu yang lama setelah belajar terus menerus selama 3 tahun tanpa kuliah hanya belajar dengan mentir yang sangat hebat membuat dia akhirnya menjalankan perusahaan dan usahanya tidak sia-sia

Perusahaan semakin berkembang dan keuntungan melimpah namun tidak ada satu pun yang bisa membuat Taeyong merasa bahagia bahkan setelah mendapat semua yang ia perjuangkan selama 4 tahun ini

Taeyong membuka laci pertama di mejanya mengeluarkan sebuah figura foto melihatnya kembali lagi dan lagi untuk hari ini

Sebuah figura yang menunjukkan kenangan masa lalunya saat menginjak remaja 4 tahun lalu

Dia dan ketiga sahabatnya

Perempuan itulah yang benar-benar membuatnya tidak bisa sedikitpun melupakan masa lalunya

Lee (Y/N), perempuan yang mengisi hatinya dulu, menjadi penyemangatnya

Jari jempolnya mengusap perlahan kepada gambar (Y/N)

'Apa kau baik-baik saja?' batin Taeyong

mata Taeyong meredup dia menunduk

******

(Y/N) membantu Jina di fakultasnya walaupun sedikit tidak nyaman bagi (Y/N) karena orang-orang menatap kepadanya karena itulah ia dari tadi selalu bertanya kepada Jina apa ada yang salah darinya dan Jina selalu mengatakan tidak

event kali ini akan sangat besar karena itulah ada beberapa lomba salah satunya adalah festival band

Selain mengumpulkan uang pendaftaran Jina juga harus mencatat nama-nama orangnya karena itulah dia berada di stan depan fakultas bersama (Y/N) sekarang

Sekumpulan orang datang diantaranya ada seseorang yang sudah dilihat oleh (Y/N) kemarin

"Hai!" sapanya kepada mereka

Choose Me (NCT IMAGINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang