WWF 7
Cakka menutup buku Matematikanya beberapa detik setelah ia menyelesaikan PR-nya. Ia merenggangkan otot tangannya dan bersandar disandaran kursi.
Beberapa saat kemudian Cakka berjalan pelan ke jendela kamarnya dan matanya langsung menangkap siluet Shilla yang juga berada di gazebo kamarnya.
Cakka hanya memandangnya beberapa detik sebelum suara panggilan, "SHILLA... AXL UDAH DATENG!" terdengar dan membuat gadis itu membalikkan tubuhnya.
Cakka mengernyit melihat Shilla yang tampak mengabaikannya dan ini adalah kali pertama gadis itu melakukannya.
Dan apa tadi? Siapa yang sudah datang? Axl?
AXL?
Adik kelas yang tadi menemui Shilla?
Cakka mendesis, merasa kesal karena ketidak konsistenan Shilla terhadap perasaannya sendiri.
Bukan kah Shilla menyukainya? Tapi gadis itu kencan dengan orang lain.
Ah, terserah. Memangnya siapa yang peduli?
Cakka beralih memandang langit malam yang kali ini tampak mendung, Cakka menebak kalau sebentar lagi akan turun hujan. Cih, bahkan malam ini bukan malam yang tepat untuk kencan.
"Kak Cakka?" suara Gladys yang terdengar mendekat mengalihkan pandangan Cakka dari langit.
"Kenapa?" tanya Cakka.
"Anterin aku ke rumah temen bentar dong, buku aku ketinggalan disana,"
Cakka mengangguk sebagai jawaban 'Ya', ia mengambil sweaternya dan beriringan keluar bersama Gladys.
"Kayaknya mau ujan, pake mobil aja ya Kak?" saran Gladys.
Cakka hanya mengangguk-angguk saja dan ketika Cakka dan Gladys sudah masuk ke dalam mobil, Nada tiba-tiba keluar dari rumah dan ikut masuk ke dalam mobil.
"Aku ikut!" ucap Nada pada Cakka dan Gladys.
Gladys yang tampak tidak terima mendecakkan lidahnya, "ngapain sih Kak Nada ngikut-ngikut!"
"Siapa juga yang mau tinggal dirumah sendirian?"
"Tapi kan..."
"Yaudah nggak apa-apa," lerai Cakka yang membuat Gladys mengalah.
"Dimana rumahnya?" tanya Cakka.
Gladys tidak menjawab pertanyaan Cakka dan malah menunjuk jalan ke kiri atau ke kanan arah yang harus mereka lalui.
"Kamu tau alamatnya?" tanya Cakka.
Gladys mengangguk tak yakin, "tapi aku mendadak laper, kita makan dulu ya Kak?" rayunya mengalihkan percakapan.
Cakka hanya dapat pasrah, mereka berhenti di sebuah restoran siap saji tepat ketika hujan turun. Gladys meminta maaf pada Cakka setelah mengakui kalau ia lupa alamat temannya dan meminta mereka pulang saja.
"Kamu itu nyusahin aja," sewot Nada saat itu.
"Kan aku nggak nyuruh Kak Nada ikut!" balas Gladys.
"Tapi tetap aja kamu buat waktu Kak Cakka terbuang sia-sia,"
"Udah... Udah... Nggak apa-apa kok," lerai Cakka.
Dari sudut matanya Cakka dapat melihat siluet tubuh yang tampak familiar yang berada tak jauh dari meja mereka.
Cakka mendecakkan lidahnya dan memandang Gladys, "kamu lagi nggak rencanain apapun kan?"
Gladys memasang wajah polosnya dan menggeleng samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where We Fell
RomanceWhere We Fell. Genre : Romance + Comedy Ratings : PG-13 Sinopsis : Kisah ini tertulis sejak Ashilla Q bertemu dengan Cakka Field Nuraga. Ia tidak dapat berhenti memikirkan lelaki itu, bahkan ketika Cakka tidak pernah memikirkannya sekalipun. Shilla...