WWF 15
Promnight pastilah menjadi salah satu bagian yang tak akan terlupakan di masa akhir sekolah.
Termasuk Shilla, ia melewati hal-hal sulit selama penghujung masa SMA-nya. Mulai dari kisah cinta sepihak yang kemudian berubah menjadi kisah cinta segitiga sampai kehilangan orang yang paling ia cintai di hari Ujian Nasional.
Meskipun begitu, waktu telah menjawab setiap masa sulit Shilla itu.
Ia melewati banyak hal untuk tiba di hari dimana ia dapat kembali tersenyum.
"Kamu pergi sama Cakka?" tanya Alan begitu melihat Shilla keluar dari kamarnya.
Shilla mengangguk lalu berpamitan pada Papanya.
Sebelum keluar rumah, Shilla masih dapat mendengar pujian Papanya yang mengatakan ia cantik memakai gaun ala Cinderella-nya.
Di luar rumahnya Cakka sudah menunggu, tema Promnight sekolahnya tahun ini adalah Fairytale yang membuat Shilla tersenyum geli melihat kostum ala Pangeran Charming yang dipakai Cakka. Pemuda itu cocok dengan kostum yang dipakainya.
"Kenapa?" tanya Cakka karena melihat Shilla tersenyum geli.
"Nggak kok, lo keliatan ganteng,"
Cakka tersenyum. "Hah. Gue emang nggak salah pilih cowok," sambungnya lagi.
Cakka masih saja tak berhenti tersenyum lalu ia menggandeng tangan Shilla meskipun hanya untuk tiba ke mobil.
"Perasaan gue aja atau memang akhir-akir ini lo sering tersenyum?"
Cakka yang mendengar itu melirik Shilla, "benar, gue emang sering senyum akhir-akhir ini,"
"Wah! Lo bahkan nggak mau senyum sedikitpun diawal kita kenal, ada apa gerangan?"
Yang dibalas Cakka hanya dengan mengangkat bahunya.
Promnight yang dilaksanakan di salah satu ballroom hotel itu tampak menggoda mata, dekorasi ala-ala cerita dongeng mencolok disetiap sisi, mulai dari gerbang istana, kereta labu Cinderella, lampu ajaib Aladin hingga mannequin dari dongeng Beauty and The Beast dan Alice in Wonderland.
Shilla tersenyum melihat beberapa teman sekelasnya yang tampak kompak memakai kostum 7 kurcaci dengan Rere yang jadi Snow White-nya dan Bagong yang menjadi Pangeran-nya. Bahkan ada anak kelas 11 yang ikut berpartisipasi dengan memakai kostum seperti Pocahontas.
Dan diantara para siswa-siswi yang hadir, Shilla dapat melihat Axl yang tengah bergabung dengan teman-temannya. Shilla tidak dapat menahan senyumannya karena Axl juga memakai kostum Pangeran Charming seperti Cakka.
"Liat siapa?" suara Cakka mengalihkan pandangan Shilla dari Axl.
Pemuda itu tampak mencari-cari lalu bergumam pelan. "Oh, Axl," yang entah mengapa terdengar sangat sinis ditelinga Shilla.
Shilla terkekeh, "gue cuma terpesona aja," ucapnya.
Cakka mengernyit, "terpesona?"
"Liat deh, kok bisa ya lo sama Axl pake kostum yang samaan gitu?"
Cakka menangkat bahunya acuh terlihat malas membahas Axl sekarang.
"SHILLA!!" disaat bersamaan, terdengar suara Rere dari kejauhan.
Shilla menoleh ke sumber suara dan menemukan Rere tengah berjalan kearahnya sambil melambai-lambai genit.
"Ih, tumben lo cantik," ucap Rere seolah terkejut dengan perubahan wajah Shilla yang dipoles make up.
"Ini nih, the power of make up,"
"Yah! Lo berdua keliatan kayak lagi resepsi,"
"Tenang aja deh lo. Coming soon!" ucap Shilla yang membuat mereka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where We Fell
RomanceWhere We Fell. Genre : Romance + Comedy Ratings : PG-13 Sinopsis : Kisah ini tertulis sejak Ashilla Q bertemu dengan Cakka Field Nuraga. Ia tidak dapat berhenti memikirkan lelaki itu, bahkan ketika Cakka tidak pernah memikirkannya sekalipun. Shilla...