Pilihan

94 30 15
                                    

Tae Hyun bisa merasakan perih dari lukanya dan mencium bau obat merah yang menyengat.

"Sudah kuduga." ucap Tae Hyun setelah membuka mata dan melihat sesosok pria yang tersenyum memandangnya.

"Dongsaeng, aku mohon hentikan semuanya ya." mohon laki-laki itu sambil memegang erat kedua tangan Tae Hyun.

"Lepaskan! Kau menjijikan hyung!"

"Sebegitu menjijikannya kah diriku dimatamu?" drama GD dengan wajah yang bersedih.

Tak ada jawaban dari Tae Hyun. Laki-laki itu hanya membuang mukanya tak peduli.

"Tae Hyun!!" teriak girang seorang wanita yang baru saja masuk keruangan itu.

"Cih bahkan Dara noona ikut melakukan hal seperti ini."

"Bukan begitu Tae Hyun, kami hanya ingin menyelamatkanmu." ucap Dara mencoba menjelaskan.

"Kalian semua memang gila! Coba lihat apa yang kalian lakukan padaku! Inikah yang namanya menyelamatkan?!" maki Tae Hyun yang membuat seisi ruangan terdiam.

"Tae Hyun~ahh." tiba-tiba pintu ruangan itu kembali terbuka, dan terlihat seorang gadis yang tampak kacau dengan empat orang laki-laki dibelakangnya.

"Hyo Min."  Tae Hyun berlari untuk memeluk gadis itu, namun sebelum sampai langkahnya sudah dihentikan oleh dua orang pria yang bersetelan tadi. Mereka memeganginya sehingga membuat Tae Hyun tak bisa bergerak.

"Hyung bukankah ini sudah keterlaluan!" tanya Seungyoon tak terima.

"Aku tahu itu."

"Ini malah akan menimbulkan skandal baru, kau tahu itu?" ucap Mino mengingatkan.

"Kekuasaan bisa mengatur semuanya." jawab GD sembari tersenyum.

"Kalau begitu kekuasaan juga bisa menghapus skandal yang Tae Hyun buat kan?" ujat Seunghoon.

Laki-laki yang ditanya itu hanya menggeleng putus asa.

"Skandal ini sudah terlalu banyak bukti, jadi tak mungkin agensi bisa menggelak untuk menutupinya lagi." lanjut GD lagi.

"Ah hampir saja aku lupa." ucap GD yang melangkah menghampiri Tae Hyun.
"Aku punya beberapa pilihan untukmu."

"Apa? Kalian mau membuangku? Haha aku bahkan sudah siap akan hal itu." ungkap Tae Hyun sambil tertawa menantang.

"Hmm bisa dibilang begitu, tapi pilihan yang ku berikan sepertinya lebih baik."

"Apa?" tanya Tae Hyun tak sabar.

"Kau keluar dari YG family untuk memilih Hyo Min atau meninggalkannya dan kembali seperti sedia kala? Bagus bukan?"

Brruukkk!! Tonjok Tae Hyun geram pada seniornya. GD yang tidak menyangka Tae Hyun akan menonjoknya hanya meringis sambil mengelap darah yang keluar di bibirnya.

"MEMANGNYA SIAPA KAU BERANI-BERANINYA MENGATUR HIDUPKU HAH!" teriak Tae Hyun dengan penuh amarah.

"Tae Hyun~ahh, tolong tenang dulu." mohon Dara sambil menghalangi agar Tae Hyun tak lagi menyerang GD.

"Sudah ku bilang bukan ini sangat kelewatan." decak Jinwoo menyesal.

"Maaf Tae Hyun, sebenarnya aku juga tak ingin melakukannya, aku-"

"Haha, kau sangat hina untuk berbicara seperti itu hyung." elak Tae Hyun memotong ucapan GD.

"LALU APA MAU MU HAH!" kini kesabaran GD sudah habis untuk berbicara dengan tenang dan baik-baik. Bahkan tangannya tak bisa ditahan lagi untuk tidak melemparkan tonjokan pada Tae Hyun.

Kini ruangan itu semakin mencengkamkan, semua orang disana diliputi oleh amarah dan rasa putus asa.

"Tae Hyun maafkan aku." ucap GD lirih sambil menjambak rambut depannya dengan kasar. Laki-laki itu kini berjalan menghampiri seorang gadis yang tampak semakin kacau karena menahan tangisnya. GD merogoh sakunya dan memberikan secarik kertas kepada gadis itu.

"Ini alamat dimana unniemu berada. Kau bisa menghampirinya dan meninggalkan Tae Hyun sekarang juga."

Hyo Min yang menerima kertas itu dengan tangan yang bergetar. Pikirannya semakin kacau karena secara tidak langsung GD tengah menuntutnya untuk memilih pilihan yang tak masuk akal.

Menghampiri Min Ah dan meninggalkan Tae Hyun?

"Ne sunbaenim, kamsahamnida." bungkuk Hyo Min hormat lalu pergi sambil membawa secarik kertas berisi alamat unnienya.

Tae Hyun yang melihat Hyo Min pergi meninggalkan ruangan itu mencoba memberontak melepaskan dirinya dari pria bersetelan itu sambil terus memanggil nama kekasihnya.

"Dara, sepertinya kita juga harus turun sekarang." ucap GD setelah Tae Hyun berhasil melepaskan dirinya dan pergi mengejar Hyo Min.

💞❤💞

Terdengar suara ricuh dan hiateris di depan pintu utama gedung YG entertaiment. Suara ricuh itu berasal dari para fans dan wartawan yang melihat suatu pemandangan yang langka. Pemandangan yang dimana seorang GD mencium Dara secara terang-terangan atau bahkan disengaja agar dapat di liput wartawan. Tentu saja hal itu menyita perhiatian para fans dan wartawan pada pasangan bercumbu itu dan mengabaikan tujuan awal mereka.

"Hahaha, lihat mereka semua memperhatikan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha, lihat mereka semua memperhatikan kita." bisik GD di telinga Dara.

"Sebenarnya aku malu. Aku terlihat seperti seorang pedofil disini."

"Ayolah jangan pikirkan itu. Lebih baik kita pikirkan apa 'adik nakal' itu sudah keluar dengan aman apa belum." ucap GD yang masih melingkarkan lengannya di pinggal kecil wanita itu.

"Sepertinya sudah." ulas Dara.

"Aku bersyukur hormon pria Tae Hyun berkerja dengan baik di usia yang seharusnya. " lanjut Dara yang diiringi senyuman meledek.

"Kau menyindirku?"

"Wahh kau peka juga ya ternyata."

Tbc 😚

Maaf makin gaje, soalnya aku lagi ga punya inspirasi nyusun kalimatnya -,- wkwk.
Baca terus yaa, tinggal sedikit lagi tanggung 😂😂 ada sedikit pemaksaan disini, soal yang pria bersetelan itu. Tapi yasudahlah -,-

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang