Kim Min Ah

128 42 1
                                    

Setelah beberapa jam setelah kejadian itu, manajer Winner tiba-tiba datang dan membuat suasana menjadi canggung.

Laki-laki berperawakan tinggi itu terus berjalan kesana kemari mengitari kamar hotel. Ia terlihat putus asa dengan skandal yang dibuat oleh artisnya. Hyo Min hanya bisa pasrah kalau dia akan kehilangan perkerjaannya dan dibenci oleh seluruh warga Korea.

"Skandal sampah apa ini! Aihss aku tak tahu apa yang harus ku katakan pada presdir." keluh manajer Winner dengan nada membentak.

Hyo Min yang juga ada disana bersama Tae Hyun hanya bisa diam tak berkutik.

"Mian ajeossi. Ini semua salahku." ucap Tae Hyun bersimpuh dihadapan manajer- nya. Hal tersebut mengundang tatapan tak percaya dari Hyo Min dan juga manajernya.

"Yak! Apa kata maaf mu itu bisa menghapus skandal ini?"

"Lebih baik kau diam dan bantu aku berpikir." lanjut sang manajer geram.

"Dan kau Hyo Min~sii, maaf aku harus memecatmu." perkataan itu membuat tubuh Hyo Min melemas. Ia tahu semua ini akan dialaminya.

Setelah beberapa menit kemudian, sang manajet bergegas untuk pergi dan mengabaikan Hyo Min yang masih tak percaya dengan apa yang menimpanya. Sedangkan Tae Hyun hanya dapat terdiam menyesali apa yang telah ia perbuat.

"Hei Tae Hyun! Ayo pergi! Aku tak ingin skandal ini memparah." perintah sang manajer.

Akhirnya Tae Hyun pergi meninggalkan Hyo Min sendirian di hotel. Saat ini dia seperti seseorang yang terbuang.

💞❤💞

"Aku harus pulang! Arrgghh skandal sialan ini membuatku melupakan unnie."

Hyo Min bergumam sebari melangkahkan kakinya lebar-lebar. Ia harus pergi dan pulang ke apartemennya. Bahkan otaknya benar-benar kacau karena memikirkan apa yang mungkin terjadi pada unnienya.

Hyo Min menghela napas panjang ketika melewati sekumpulan orang yang pasti mereka adalah wartawan dan fans Winner. Dia berkali-kali bersyukur karena dapat menghindari mereka dengan bermodalkan masker dan hoodie.

"Unnie ku mohon unnie." batin Hyo Min berharap tidak terjadi apa-apa pada unnienya.
Selama perjalanan pulang Hyo Min terus menerus menyalahkan dirinya. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan unnienya hanya karena skandal ini. Dan lagi, saat itu Hyo Min menyesali pilihannya untuk berhubungan dengan idol.

Sekarang ia hanya memiliki Kim Min Ah, unnienya. Bahkan ia terus menyangkal perasaannya yang sesungguhnya pada laki-laki itu.

Betapa terkejutnya Hyo Min melihat halaman apartemennya sudah berubah seperti lautan manusia.

Ternyata wartawan dan para fans Winner sudah tau semua tentangnya.

"Unnie!" gadis itu berlari menyerobot masuk melewati wartawan dan fans yang tadinya ia hindari.

Lagi, Hyo Min tidak memperdulikan semuanya. Ia hanya ingin unnienya. Ia hanya punya Min Ah, dan ia tidak ingin kehilangan kakaknya.

Nafasnya berhenti ketika melihat apartemennya dikunci. Min Ah yang seharusnya berada di dalam tidak menjawabnya.

Dengan cekatan Hyo Min berlari menuruni tangga untuk menuju tempat pemilik apartemen.

"Ajeossi, Unnieku?" pertanyaan itu keluar dari mulutnya dengan nafas yang tersenggal- senggal. Ia tak punya banyak tenaga untuk menyusun kalimat dengan benar. Gadis itu sangat khawatir.

"Kau bertanya tentang Min Ah? Seingatku mereka dibawa oleh seseorang ketika para pengganggu itu datang kesini." jelas sang pemilik apartemen sambil membubuhkan keluhannya.

"Kamsahamnida."

Hyo Min langsung berlari tak tentu arah. Entah kekhwatirannya membuatnya seperti orang yang linglung. Ia terus berlari dan berlari dan seketika ia berfikir untuk menelfon seseorang  yang mungkin mengetahui keberadaan unnienya.

"Yebeoseyo?" jawab manajer Winner di ujung telefon.

"Mian ajeossi, apa kau yang membawa unnieku?" balas Hyo Min dengan hati- hati walaupun kekhawatiran masih meliputinya.

"Aku tak tahu."

Dada Hyo Min mencelus ketika mendengar jawaban sang manajer. Jawaban yang tidak diharapkannya.

Apa aku harus bertanya pada Tae Hyun? Gumam Hyo Min dengan telfon yang masih terhubung pada manajer.

"Bolehkah aku minta nomer ponsel Tae Hyun?" kali ini dia benar-benar seperti menggali kuburnya sendiri.

"Yak kau ini! Apa belum cukup dengan skandal ini." teriak laki-laki itu marah.

"Aku mohon ajeossi. Bantu aku." ucap Hyo Min memohon. Ia benar-benar merasa putus asa sampai menitikan air mata.

Suara telefon terputus, dan satu pesan masuk baru dari sang manajer. Pesan itu berisi deretan angka yang sepertinya adalah nomer ponsel Tae Hyun.

Tampa pikir panjang Hyo Min langsung menekan tombol hijau untuk menghubungi pemilik nomer itu. Harapan demi harapan terus dibatinkannya sambil menunggu jawaban dari ujung ponselnya.

"Yebeoseyo?"

"Tae Hyun~ahh, apa kau tahu unnieku dimana? Aku-,." kali ini Hyo Min benar- benar kehabisan tenaga. Nafasnyapun tersenggal- senggal. Tampa sadar suara isakkan tangis keluar dari mulutnya. Membuat Tae Hyun mau tak mau mendengarkan suara menyedihkan itu.

"Kau dimana?"

"Apartemen." jawab Hyo Min frustasi dengan sedikit tenaga yang ia miliki. Seketika tangis Hyo Min meledak saat itu juga. Membuat semua orang tau, bahwa Hyo Min tengah kehilangan.

💞❤💞

Tae Hyun tau ini salah. Tae Hyun tau ini akan memperburuk keadaan tapi hatinya terasa ngilu ketika mendengar tangis putus asa dari gadis yang ia cintai.

Mobilnya mendecit dengan kasar di jalanan sempit yang sepi. Ia memarkirkan mobilnya dan beranjak turun. Laki-laki itu tetap berkeinginan untuk menghampiri Hyo Min. Bagaimanapun caranya.

"Aihss." batin Tae Hyun ketika melihat sekumpulan fansnya dan wartawan yang memenuhi jalan masuk apartemen. Ia memutuskan untuk berbalik arah dan masuk lewat belakang.

Walaupun laki-laki itu telah memakai hoodie dan menutupi wajahnya dengan masker. Tetap saja, ia khawatir kalau mereka mengenalinya. Tubuh jangkung nan proposional, siapa yang tak tau kalau dia adalah seorang idol. Sekalipun ia menutupi seluruh tubuhnya.

Larinya sontak menjadi gontai ketika melihat sosok yang ia cintai terduduk frustasi di bawah tangga. Ia mendekat dan meraih tubuh mungil itu untuk beristirahat dalam dadanya.

"Hyo Min~ahh." panggilnya pelan. Tae Hyun dapat merasakan perasaan hangat dan basah menembus di dadanya. Hyo Min menangis.

"Unnie.. Unnie."

Saat itu Tae Hyun merasa bersalah. Karena seseorang yang dibenci oleh Hyo Min membawa Min Ah pergi.

Dan Tae Hyun mengenal jelas identitas orang itu. Seseorang yang dirahasiakannya. Seseorang yang pasti akan merusak segalanya. Dan Tae Hyun menghindari hal itu.

Tbc 😘

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang