Pergi dan Kembali

77 13 26
                                    

"Kau sudah lihat ini?" Jjangmae menyodorkan koran baru kepada Tae Hyun yang duduk dibangku kemudi sebelahnya.

"Woahh," laki-laki itu tampak kagum setelah melihat siapa yang ada di sana, "Aku jatuh cinta pada kalian sunbae," ucapnya sambil mencium halaman depan koran yang memampangkan foto GD dan Dara.

"Kau yakin akan wamil sekarang?"

Laki-laki itu mengeryit dengan tangan yang masih memegang koran, "Tentu saja, kau tidak lihat konferensi pers ku tadi yang kelewat dari kata serius itu?"

Jjangmae yang mendengar jawaban menyebalkan Tae Hyun tadi hanya berdeham kesal, "Kau tak akan melihatnya dalam waktu dekat."

"Aku tahu itu," ujar Tae Hyun tenang sambil melipat dan menaruh koran di jok belakang.

"Aku mencintainya, tapi aku tak bisa memilikinya. Lebih baik tidak melihatnya dari pada harus menatapnya tanpa bisa memeluknya," lanjut Tae Hyun tersenyum hambar.

"Yak! Kau mau ku pukul hah?"

"Ssttt , lihat jalan! Aku tidak mau mati disini!" desis Tae Hyun kesal pada managernya.

Hyo Min, kau akan baik-baik sajakan tanpaku? Batin Tae Hyun bertanya.

***

2,5 tahun kemudian.

"Anyeonghaseyo," sapa gadis itu sambil membukakan pintu dengan ramah.

"Hyo Min-ahh, kau bisa istirahat sekarang," ucap seorang wanita berperawakan tinggi yang berada dibagian kasir cafe.

Gadis itu kini menikmati waktu istirahatnya dengan berjalan-jalan disekitar toko. Ia mencoba mencari suasana baru setelah lelah berkerja disebuah cafe. Matanya tertuju pada tv yang berada di dalam restaurant cepat saji.

Mata Hyo Min terpaku setelah sekian lama tidak mendengar nama itu ditelingannya, Nam Tae Hyun. Ia sadar, selama ini ia masih mengharapkan laki-laki itu. Seberapa banyak laki-laki yang mencoba mendekatinya tetapi tetap saja, hatinya terus bermuara pada sosok yang telah meninggalkannya itu.

Dia kembali. Apa dia akan menemuiku? Ah lupakan itu Hyo Min! Ucap Hyo Min sambil menampar pipinya sendiri untuk membangunkannya dari lamunan yang penuh harap itu.

Lalu gadis itu kembali melangkahkan kakinya, kini dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Sekumpulan orang yang berkumpul dengan iringan alunan musik yang membuat dadanya berdetak lebih kencang.

Pengamen jalanankah? Batin Hyo Min yang langsung menuju ke tempat gerumbulan orang itu.

neoui hyeonsireneun nae jariga eopseosseo🎶

mundeuk bureoon seollem ttaemune..

jari jabasseosigani jinalsurok...

joeyeooneun sesangi museojohdeora...

nan nega johdeora...

geuegen naega jimiya....

geuegen ajik kkumi isseo...

hajiman uri saranghan.....

nunbusin chueogi nal igideora.....

deombigo tto deombyeobwado...

gyeongohan sarangiran byeogi...

nareul muneojige hae....

.
.
.
.
.
.
.

Mata gadis itu terperanjat melihat sosok dari pemilik suara itu. Tubuh itu, mata itu, dan bagaimana jari itu memegang badan gitar membuat tangannya bergetar.

meorironeun algeneun....

denae gaseumi neol nohji motae...

nae modeun ge muneojyeodo...

nan nega joha...

beoriryeo haebwado...

ijeuryeo haebwado...

nan nega joha....

nega johdeora... 🎶🎵

Terdengar riuh suara tepukan kagum yang mengakhiri permainan gitar laki-laki itu lalu satu per satu mereka meninggalkan tempat itu dan menyisakan Hyo Min yang masih berdiri diam di depan laki-laki pemain gitar itu.

Kini, semuanya terasa seperti berhenti. Mata mereka saling menatap dan Hyo Min bisa merasakan sesuatu dari wajah yang tertutup masker itu. Mata laki-laki itu seperti tak asing lagi baginya. Tatapan laki-laki itu mengingatkan Hyo Min akan perasaannya yang tersimpan rapi untuk seseorang.

"Hyo Min-ahh?"

"Kau mengenalku?" jawab Hyo Min datar dengan nada yang dingin.

"Tentu saja,"
.
.
.
.
.

"Aku sangat merindukanmu Hyo Min."



Selesai

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang