10

145 48 6
                                    

Tae Hyun terlihat menikmati acara variety show ini. Dia menjawab pertanyaan MC dengan lancar dan sesekali mengeluarkan candaan-candaan kecilnya.

Walau begitu, mata Tae Hyun tetap tak bisa fokus, ia terus mencari-cari sosok yang dia harapkan akan melihatnya di acara ini. Tapi tampaknya sosok itu tidak datang untuk melihatnya, membuat hatinya sedikit kecewa.

“Tae Hyun-ahh, sepertinya kau sedang mencari seseorang?” pertanya itu keluar dari mulut salah seorang MC yang menyadari gerak-gerik aneh Tae Hyun.

“Ah, matamu memang sangat jeli nonna.” Jawab Tae Hyun malu-malu pada MC wanita yang menanyainya tadi.

“siapa? Kekasihmukah?”

“Omo! Aku tidak menyukai manajerku kok.” Jawab Tae Hyun yang diikuti dengan gelak tawa semua orang yang hadir.

Ya, Tae Hyun memang harus melakukan hal ini. Dia harus berbohong bahwa ia sedang mencari manajernya, tapi sebenarnya ia tengah sibuk mencari-cari  sosok Hyo Min.

ketidak hadiran Hyo Min membuat laki-laki itu kecewa sekaligus khawatir. Otaknya terlalu tumpul untuk tetap berpikir jernih. Bayangan-bayangan buruk dalam pikirannya tentang Hyo Min benar-benar menggaggunya.

💞❤💞

"Yak Hyo Min~ahh, kau melupakan variety showku dan malah enak-enakan tidur disini!" suara Tae Hyun dengan tiba-tiba memenuhi kamar rawat inap itu. Membuat sosok yang terbaring itu kaget dan memasang wajah sebal.

"Ini sama sekali tidak enak! Lagi pula aku tidak bilang akan menontonmu kan?" jawab Hyo Min membela diri. Kepala gadis itu ditutupi dengan perban, dan kaki kanannya dipakaikan gips. Bertanda sesuatu yang buruk telah menimpanya.

"Apa kau tahu, aku sempat berfirasat sesuatu yang buruk akan menimpamu. Dan ternyata aku benar."

"Kau seperti ibu-ibu." tanggap Hyo Min malas.

"Benarkah? Wah, padahal yang kuinginkan menjadi suamimu." goda Tae Hyun sambil berdecak kecewa. Sosok yang menyebalkan itu melangkah dengan santai mendekati ranjang dimana Hyo Min terbaring.

"Aku ingin tahu apa yang terjadi padamu?" tanya laki-laki mulai itu serius. Di raut wajahnya terlukis rasa khawatir sekaligus lega.

"Aku terpeleset dari tangga. Kepalaku terbentur pintu dan kakiku keseleo. Tamat." balas Hyo Min dengan senyum yang menyebalkan.

"Untunglah kau tidak amnesia." laki-laki itu mengatakan sesuatu yang dikhawatirkannya terang-terangan.

"Bukankah keren kalau aku amnesia?"

"Aku tak ingin perasaanmu itu hilang." jawab Tae Hyun enteng meninggalkan Hyo Min. Gadis itu benar-benar tidak mengerti dengan perkataan Tae Hyun barusan.

Otaknya terlalu sulit untuk mencernanya karena ia terlalu sibuk mempertanyaan kelakuan Tae Hyun yang tidak seperti biasanya. Laki-laki itu meninggalkannya begitu saja?

Gadis itu merebahkan tubuh kakunya di ranjang. Sebari menatap langit-langit kamarnya seolah sedang memikirkan sesuatu. Tidak, dia memang sedang berpikir. Pikirannya tak pernah lepas dari sosok laki-laki yang baru saja meninggalkannya. Tentang tingkahnya, sifatnya, dan perubahan sikap yang diluar dugaan.

Tae Hyun seolah tengah mempermainkan perasaan Hyo Min.terkadang dia bertingkah begitu manja dan terkadang berubah menjadi cuek.

Apa perasaan Tae Hyun padaku sudah berubah? Ah tentu saja begitu. Gumam Hyo Min dalam hatinya.

Gadis itu sama sekali tidak menyadari  bagaimana perasaannya. Dia terlalu sibuk memikirkan tingkah Tae Hyun yang terkadang berubah dengan drastis itu.

Braakk! Suara debrakan kasar pintu membuat Hyo Min sontak mencari sumber suaranya. Dia melihat sosok Tae Hyun di mulut pintu dengan nafas yang terengah- engah.

"Hyo Min~ahh, mereka-, mereka benar-benar gila." ucapnya dengan tersenggal- senggal. Hyo Min menatap Tae Hyun dengan tatapan aneh. Gadis itu tidak mengerti dengan apa yang dikatakan laki-laki itu. Tanpa permisi Tae Hyun telah duduk di samping tempat tidur. Membuat Hyo Min bergedik kaget.

"Aku akan tunggu managerku disini." ucap laki-laki itu menegaskan tanpa persetujuan penguasa kamar itu.

"Ada apa?"

"Mereka ada di lobi." ucap laki-laki itu menjawab pertanyaan Hyo Min.

Gadis itu menduga Tae Hyun menggunakan kata 'mereka' untuk mengartikan fans-fansnya.

Hyo Min mulai sadar dengan situasinya. Bertanyaan demi pertaannya bermunculan di benaknya. Mengapa mereka disini? Apa yang harus ia lakukan? Semua ini benar-benar gila.

Firasatnya berkata akan ada sesuatu yang buruk. Sebuah skandal besar, dan perasaannya yang sudah tidak bisa ia tutupi. Bahwa, gadis itu mulai membuka hatinya, untuk sosok laki-laki bernama Nam Tae Hyun.

💞❤💞

"Tae Hyun~ahh." panggil Hyo Min pada laki-laki yang sedang duduk di sofa. Laki- laki itu menengok ke gadis yang memang- gilnya.
"Apa?"

"Apa kau masih lama disini?" tanya Hyo Min ragu-ragu.

"Sepertinya begitu. Memang kenapa?"

"Aku ingin ke kamar mandi."

Laki-laki itu tanpa disuruh langsung menghampiri gadis itu dan memapahnya untuk berjalan menuju kamar mandi.

"Kau tunggu disini." ucap Hyo Min menegaskan. Laki-laki itu mengangguk mengerti. Hyo Min yang melihat Tae Hyun seperti sosok yang berbeda hanya bisa mengedik memaklumi.

💞❤💞

Dan benar saja, Tae Hyun mengalami skandal besar. Idol itu digosipkan tengah berkencan dengan seorang gadis yang tidak lain adalah backdancernya sendiri, dan yang membuatnya semakin memanas adalah Tae Hyun baru saja menjenguk gadis itu di rumah sakit.

Hyo Min harus menghadapi semua ini. Laki-laki yang dimaksut itu baru saja meninggalkan kamarnya, dan dalam hitungan menit, gosip itu telah menyebar di beberapa tayangan tv live.

Berita itu tidak sepenuhnya salah. Tae Hyun memang menjenguknya, tapi soal kencan itu? Otak Hyo Min terus saja dibuat berfikir oleh berita tersebut.

Gadis itu terus mengutuk dirinya yang terlalu ceroboh. Harusnya ia menolak ajakkan Tae Hyun untuk berlibur kemarin dan tetap mendekap di apartemennya besama unnienya yang tercinta. Ia menyadari bahwa ia mengabaikan sesuatu, yaitu Paparazi. Mereka ada dimana-mana untuk ukuran seorang idol.

"Itu bukan sepenuhnya salahkukan? Laki- laki mesum itu juga sama bodohnya kok." gumam Hyo Min untuk sedikit tidak menyalahkan dirinya sendiri.

"Arrgghh! Rasanya aku ingin lenyap saja!" teriak Hyo Min tak tahan dengan semua ini. Laki-laki itu memang pembawa bencana.

Bencana untuk takdirnya dan juga hatinya. Mengaduk-ngaduk seolah bukan apa-apa.

Aku tak ingin menyukai laki-laki seperti itu! Aku sudah berjanji tidak akan jatuh cinta. Hyo Min mengingatkan dirinya tentang janji yang pernah ia buat.

Dia tidak akan pernah jatuh cinta, sekalipun itu Tae Hyun yang manis.

Ettss, Tae Hyun yang manis?

Tbc 😘

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang