saranghae

125 44 3
                                    

Hyo Min mau tak mau harus menetap di kamar rawat rumah sakit yang berbau obat itu. Wartawan dan para fans Winner tidak ada matinya untuk membuat Hyo Min menderita. Wajahnya sudah terpampang dengan jelas di layar tv. Foto- foto yang memperlihatkan kedekatan Hyo Min dengan Tae Hyun membuatnya muak. Tapi gadis itu tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak bisa pergi karena mereka telah  mengepungnya sehingga membuat Hyo Min hanya bisa pasrah dan berharap mereka akan menyerah, walaupun itu mustahil.

"Aku ingin keluar dari sini!" gadis yang masih terdaftar sebagai pasien walaupun sudah tidak mendapatkan perawatan itu beranjak pergi meninggalkan kamarnya. Ia tidak peduli dengan larangan rekan kerjanya dan tetap akan keluar walaupun para wartawan dan fans Winner akan menerkamnya.

"Hyo Min~sii, apa kau sudah gila? Agensi menyuruhmu untuk tetap di-"

"Ya aku memang gila! Dan semua inilah yang membuatku gila kau tahu!" sela Hyo Min.

Walaupun Hyo Min dan rekannya yang mau tak mau harus mengikuti Hyo Min keluar dengan mengedap-ngendap. Tetapi hal tersebut tidak berhasil membuat keduannya keluar dengan aman.

Tampakmya penciuman mereka sangat tajam untuk mengedus sesuatu yang mereka cari. Semua kamera menyoroti wajahnya seperti tak membiarkan Hyo Min untuk bernapas sedikitpun. Dan para fans Winner terdengar tengah melempar sumpah serapah dan makian tak senang pada gadis itu. Membuat lobi rumah sakit itu berubah menjadi sebuah pasar ikan.

Hyo Min memang bukan seorang idol, tapi dia adalah penyebab skandal seorang idol. Julukkan itu memang pas untuk Hyo Min walaupun ia sendiri tidak menyukainya.

Sesuatu yang tak terduga menimpanya. Seseorang melempar Hyo Min dengan telur yang berbau busuk. Membuat Hyo Min meringis karena merasa perih dibagian matanya.

"Rasakan itu!"
"Kau memang pantas mendapatkannya!"
"Cobalah kau ngaca Kim Hyo Min!"
"Jangan goda uri oppa lagi!"

Makian demi makian terus membuat kuping Hyo Min memerih. Ia merasakan kepalanya berputar-putar dengan latar belakang makian dan lampu blizt dari kamera yang seolah tengah menghakimi- nya. Kini Hyo Min sudah tidak kuat untuk berdiri di tengah-tengah kerumunan orang banyak. Energinya benar-benar habis karena mengkhawatirkan situasi ini. Tubuhnya goyah dan ambruk tanpa ia pikirkan akan terjatuh kemana. Ia benar-benar ingin istirahat dari semua ini.

💞❤💞

Suara tv membangunkannya. Membuat Hyo Min mau tak mau bangun dari tidur nyenyaknya.

"Hyo Min~sii." suara itu berasal dari Nam Tae Hyun. Nampaknya ia menunggu gadis itu siuman.

"Aku dimana?" tanya Hyo Min membenarkan posisi tubuhnya. Ranjang yang empuk dan dinginnya AC benar-benar membuatnya nyaman. Membuatnya tak ingin pergi dan meratapi kembali sebuah kenyataan buruk.

"Hotel." laki-laki itu menjawab dengan senyuman yang hambar. Wajahnya terlihat lelah dengan kantung mata yang menghiasi wajahnya, tetapi tak berhasil menutupi wajahnya yang tampan.

"Mwo? Aihh bagaimana aku bisa disini." keluh Hyo Min tak percaya sebari menepuk pelan keningnya.

"Yakk!" tampaknya kesadaran Hyo Min telah kembali. Ia terus berputar pada pertanyaannya sendiri. Bagaimana aku bisa disini?

Sebal tak mendapatkan jawaban dari laki- laki itu, Hyo Min mencoba mencari jawabannya sendiri. Dan matanya tercekat ketika melihat layar tv yang memperlihatkan dirinya yang tengah di gendong Tae Hyun keluar dari kerumunan. Matanya melebar dan mulutnya membulat tak percaya.

"Tae Hyun?" gadis itu mencoba meminta penjelasan dari laki-laki itu. Tetapi tak ada jawaban. Tae Hyun terlihat menunduk dan  diam seribu bahasa.

"Tae Hyun~ahh!" pekik gadis itu dengan suaranya yang keras dan melengking.

"Mian." jawaban yang sama sekali tak diharapkan Hyo Min itu keluar.

"Mianhae." ulang Tae Hyun.

"Kau sudah gila ya! Kau telah menghancurkan hidupku! Apa yang kau inginkan dariku hah? Kau tahu aku tak punya apapun. Aku hanya yatim piatu yang harus merawat unnieku yang gila sendirian! Apa kau tega melakukan ini?"

Hyo Min benar-benar tak bisa mengendalikan amarahnya. Semua yang ada di otaknya dengan begitu saja keluar.

"Karena aku mencintaimu! Aku tidak tahan melihatmu seperti itu karena ku. Aku memang laki-laki payah."

Seketika, semuanya berhenti. Otak Hyo Min menjadi tumpul. Pernyataan Tae Hyun tadi benar-benar merusak mentalnya.  Tatapan mata Tae Hyun yang menusuk membuat tubuhnya terbatu. Sekali lagi, Hyo Min tidak tahu harus berbuat apa dengan perasaannya.

"Saranghae."

"Saranghae."
Laki-laki itu terus menerus mengatakan perasaannya. Seolah ingin membuat Hyo Min mengalami serangan jantung. Tubuhnya mendekat dan semakin dekat. Membuat wajah mereka hanya berjarak 20 cm. Hyo Min bahkan dapat mendengar deruh nafas laki-laki itu. Nafasnya terdengar berat dan lelah.

Dan, tampa sadar, bibirnya telah bersentuhan dengan bibir laki-laki itu. Rasa soju yang berada pada bibir laki-laki itu dapat ia rasakan. Sesuatu sensasi yang hangat dan lembut itu membuatnya tak berdaya. Ia memang ingin mengakhirinya, tapi ntah kenapa tubuhnya tak mengikuti perintahnya. Seperti bertindak diluar keinginannya. Ya memang ciuman ini bukanlah keinginannya, tapi entah kenapa perasaan senang menghampirinya.

"Aku juga mencintaimu."

Haruskah aku katakan itu? Gumam Hyo Min dalam hatinya.

Tbc😘

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang