FLASHBACK

62 18 15
                                    

Taehyun POV

Kalung tadi mengingatkan ku pada sesuatu. Sepertinya aku pernah melihat kalung yang mirip dengan kalung itu di rumah So~hyung.

"Hyungnie! Apakah kau didalam?" tanyaku seraya membuka pintu ruang kerja laki-laki itu.

"Ahh ternyata kau Namtae. Ada apa?" tanya seseorang yang duduk dengan wibawanya di belakang meja kerja yang memiliki papan pengenal bertuliskan CEO.

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu."

"Apa?"

Aku berjalan menuju sofa yang kurasa cocok untuk melemaskan tubuhku yang pegal ini.
"Apa kau masih menyimpan kalung berliotin kunci itu?"

"Oh, yang kau maksut ini?" laki-laki yang bernama lengkap Kang Hyung So itu menunjukan sebuah kalung yang awalnya tertutup oleh kerah kemejanya sendiri.

Dia masih memakainya.

"Ne," jawabku mengangguk.

"Apa kalung itu punya pasangan?" lanjutku sambil menatap dalam wajahnya dan, apa yang kudapatkan? Dia langsung tersentak kaget tak percaya dengan pertanyaanku tadi.

"Bagaimana kau bisa tau?" tanyanya yang sudah berdiri didepanku dengan wajah yang serius.

Aku bangun dan menjambak kasar rambutku. "Kenapa dunia ini sempit sekali," keluhku pelan.

"Hyung apa kau pernah memberikan janji pernikahan pada seseorang?" tanyaku menghakimi.

"Taehyun kau tahu dari-"

Kesabaran ku telah habis setelah dia terus saja melontarkan pertanyaan tanpa menjawab pertanyaanku. Aku langsung menonjok tepat di pipi kirinya sehingga membuatnya terjungkal karena belum menyiapkan pertahanan.

"Aku malu mempunyai Hyung sepengecut dirimu!" makiku sambil terus melemparkan tonjokan pada wajahnya.

"Taehyun dengarkan dulu!" aku mengabaikannya dan terus melampiaskan amarahku.

"Apa? Kau mau jelaskan kalau kau tidak sengaja membuat seseorang menjadi gila? Hah? Kau lucu sekali Hyung!" ledekku dengan tatapan wajah sinis.

"Apa kau bilang? Dia gila?" ucapnya kaget sambil melemparkan tonjokkannya padaku sehingga membuatku menjauh darinya.

"Kau baru tau?"

"Ne, aku baru tau soal itu," jelasnya sambil memijat keningnya seolah tengah berfikir.

"Kau benar-benar bencana Hyung! Masa lalumu itu akan jadi masalah karena aku mencintai adiknya!!" teriakku frustasi.

"Hah? Adiknya? Apa yang kau maksut itu Hyo Min?"

Anggukku mengiyakan.

"Lalu dimana dia sekarang? Aku harus menemuinya. Kau pasti tahukan dimana dia berada?" tanyanya sambil memegang pundakku seperti orang frustasi. Matanya membulat dan menatapku penuh dengan harapan.

"Dia sangat membencimu Hyung," jawabku sambil membuang muka.

"Siapa? Hyo Min?"

"Tentu saja dia! Memang kau pikir siapa hah?!" jawabku sambil melepaskan tangannya dari pundakku dengan kasar.

"Kau tahu ini sepenuhnya bukan salahku."

Bisa-bisanya laki-laki ini menilai dirinya tidak salah.

Aku hanya bergeming menatapnya dalam. Mataku terus menelusuri matanya yang mencoba menggelak dan menutupi kesalahan.

💞❤💞

Tokk... Tok.. Tok...

Seorang laki-laki bersetelan rapi mengetok pintu dan menunggu jawaban dari sang penghuni rumah. Tak ada jawaban dari dalam rumah sederhana itu. Ketika selang waktu beberapa menit, bunyi selop pintu yang terbuka terdengar.

Creekk..

Laki-laki itu langsung menebar senyum tulusnya setelah melihat seorang gadis remaja yang menatapnya penuh dengan kedengkian. Dalam senyuman tulusnya ia menaruh harapan, sebuah harapan yang memberinya kesempatan.

"Aku hanya ingin menemui Min Ah," ucap laki-laki berusia 25 tahunan itu.

"Unnie tidak mau bertemu dengan mu Kang...Hyung...So!" ucap gadis itu dengan nada mengintiminasi.

"Kau pasti sudah tahu tentang kabar pernikahan itukan?"

"Aku sudah bercerai dengannya dan aku menikahinya karena masalah sahamku yang dicuri. Aku mohon, aku sangat mencintainya," mohonnya sambil berlutut.

Tak nampak rasa belas kasihan dari wajah gadis itu.

"Kau pergi saja! Kami sama sekali tidak menginginkanmu kembali!" sarkas gadis itu berbalik dan membanting pintu dengan keras.

💞❤💞

Kenapa dia pergi begitu saja? Padahal ramyumnya belum habis, batin Taehyun melirik.

Lalu tangan taehyun meraih cup ramyun yang ditinggalkan Hyo Min dan melahapnya dengan cepat.

Makanan milik orang memang yang terbaik, gumam Tae Hyun tersenyum dan beranjak dari duduknya.

Tae Hyun mengedarkan pandangannya berusaha mendapati seorang gadis yang meninggalkannya.  Dan ujung matanya mendapatkan sesuatu yang dicari.

Terbesit niat untuk menghampiri dan mengomeli gadis itu, tapi niatnya tersebut diurungkannya karena gadis itu tampak memaki dirinya sendiri.

"Tunggu. Apa tadi? Apa tadi aku mengharapkan dia mengejarku? Omo! Aku benar-benar sudah gila sekarang." Gadis itu mengacak-ngacak dengan kasar rambutnya lalu kembali berjalan pergi.

Mendengar kalimat itu keluar dari mulut Hyo Min membuat pipinya merona semu. Tae Hyun merasa malu dengan perasaannya yang melayang karena gadis itu.

Dia melayang dan sakin senangnya harus menenangkan dirinya dengan menutup mulutnya dengan punggung tangan. Matanya tersenyum,

Dia mulai menyukaiku, batin Tae Hyun senang.

Tbc

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang