Mian

122 42 8
                                    

Gadis itu masih tertidur di bangku penumpang mobil membuat Tae Hyun dapat melihat jelas rasa lelah yang Hyo Min rasakan. Kehilangan unnie dan perkerjaan, bahkan menjadi trending topic sebuah skandal. Semua orang pasti tidak ingin menghadapinya.

Akhirnya Tae Hyun dapat bernafas lega setelah berhasil membawa Hyo Min ke dalam mobilnya tanpa ketahuan oleh wartawan dan fansnya.

"Unnie. Unnie." gadis itu terlihat mengigau dalam tidurnya sehingga membuat Tae Hyun meringis tak kuasa.

"Hyo Min~ahh, Mian." batin Tae Hyun. Lalu ia menginjak gas mobilnya dan beranjak meninggalkan tempat itu.

💞❤💞

Sinar matahari menembus masuk dan menyilaukan mata Hyo Min membuat mata sembabnya terbuka. Masih dengan pakaian yang sama. Tetapi ia sedang berada di dalam mobil lebih tepatnya mobil itulah yang berada di sebuah jalan yang terletak tepat di pesisir pantai.

"Kita dimana?" tanya Hyo Min menghampiri sosok Tae Hyun yang tengah duduk di bebatuan pantai. Mata laki-laki terlihat telah mati. Tak ada kehidupan disana, yang ada hanya rasa kesepian yang mendalam.

"Di tempat yang semua orang tidak dapat menemukan kita." jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Unnieku?" tanya Hyo Min lagi. Pertanyaan kedua Hyo Min mengundang perhatian Tae Hyun untuk menatapnya dan tersenyum. Lalu laki-laki itu menepuk- nepuk bebatuan disampingnya dan mengisyaratkan Hyo Min untuk duduk disana.

"Unniemu sudah dipindahkan ke tempat yang aman oleh salah satu kru kita." jelas Tae Hyun setelah Hyo Min duduk di sampingnya.

"Aku ingin menemuinya sekarang." pinta gadis itu dengan nada yang riang.

"Apa kau tak tahu situasinya?"

"Baiklah." balas Hyo Min kecewa.

"Hyo Min~ahh, apa yang harus kita lakukan disini?" tanya Tae Hyun dengan mata yang tak henti memandang laut biru itu.

"Makan." jawab Hyo Min.

"Hahaha, kau jujur sekali untuk urusan perut. Ayo kita cari makanan." Tae Hyun bangkit berdiri dan menarik tangan Hyo Min. Membuat gadis itu tertarik dan terus berjalan disampingnya.

💞❤💞

"Aku ingin kimchi." pinta Hyo Min dengan mulut yang masih penuh dengan ramyeon.

"Kau benar, tak lengkap bila makan ramyeon tanpa kimchi. Tunggu sebentar." Tae Hyun langsung pergi dan membeli kimchi kemasan di minimarket itu. Sedangkan Hyo Min, matanya terpaku pada layar tv yang menayangkan berita tentang skandal yang menimpanya. Sepertinya skandal itu menjadi trending topic saat ini, batin Hyo Min.

"Jangan terlalu dipikirkan. Mereka hanya melontarkan opininya tanpa mengerti perasaan kita. Mereka hanya ingin melihat apa yang mereka inginkan tanpa peduli bahwa kita juga manusia."

Ucap laki-laki itu dengan sebungkus kimchi di tangannya.

"Apa yang kau maksut dengan perasaan kita?" tanya Hyo Min sontak membuat Tae Hyun tersedak karena ramyeon masih memenuhi mulutnya.

"Ngg, bukankah kau juga merasakan hal yang sama sepertiku?" balas Tae Hyun ragu- ragu.

"Apa?"

"Itu. Kau juga menyukaiku."

"Hei! Kapan aku pernah bilang begitu?" tanya Hyo Min tak terima.

"Tatapan matamu." Tae Hyun menunjuk Hyo Min dengan sumpitnya dan tidak lupa, ia juga memasang sebuah senyuman yang mematikan.

How if i choose you? (Nam Tae Hyun fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang