The Mission

Part 4. Mencurigakan

Hati - hati sebelum membaca typo bertebaran.
Happy Reading😁😁

Author POV

Seorang wanita sedang berbicara dengan seorang pria yang menjadi lawan bicaranya,mereka tampak membicarakan sesuatu yang serius.

"Lebih baik kita langsung saja bunuh dia". Ucap pria tersebut.

"Tidak sekarang tapi nanti, kita harus membuat dia tersiksa dulu baru kita membunuhnya, perlahan tapi pasti". Ucap wanita tersebut sambil menyeringai licik.

"Baiklah kak!!,kalau begitu kapan kita akan menjalankan rencana berikutnya". Tanya pria tersebut.

"Tunggu saja nanti perintah dariku". Ucap wanita itu sambil tersenyum licik.

*****

Selesai makan dikantin David langsung balik ke kamar rawat Nea, saat masuk dia melihat Nea tidak ada lagi diranjangnya dengan jarum infus yang tergeletak , dia membuka kamar mandi tidak ada juga, dia panik dan langsung menemui suster menanyakan keberadaan Nea.
.
.
.
Saat ini Nea sedang mencari taksi untuk membawanya pulang kerumah, dia benci di rumah sakit makanya dia kabur, walau belum pulih sepenuhnya.
.
.
.
David lagi melacak keberadaan Nea dengan GPS yang dia tempel di HP Nea dia yakin Nea pasti membawa HPnya kemana-mana, David takut terjadi sesuatu dengan Nea karena anak buah dari mafia yang mereka bunuh pasti akan mencari David dan lainnya yang pasti Nea akan jadi target utama mereka.
.
.
.
Nea sudah sampai dirumahnya, dia melangkah masuk ke dalam rumah dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu, "akhirnya sampai juga dirumah, tempat teraman dalam hidupku". Gumam Nea.
.
.
.
David berhasil melacak keberadaan Nea ternyata dia dirumahnya, "aku harus segera ke rumah Nea". Gumam David. Dia menjalankan mobilnya menuju ke rumah Nea.

Nea POV

Aku harus meyusun strategi lagi untuk melanjutkan misi yang tertunda kemarin karena aku tertembak, 'kira-kira siapa yaa yang nembak aku, hmm.. Mungkin anak buah Berny, awas aja kalau aku tau siapa orang yang menembakku bakalan aku beri pelajaran dia'.

Saat aku sedang sibuk memikirkan siapa yang menembakku tiba-tiba-
"Nea kau darimana saja aku mencari-carimu dari tadi ternyata kau disini". Teriak orang itu yang tak lain adalah David.

"Enggak usah teriak-teriak juga kali, aku enggak budeg". Jawabku

"Yaelah begini aja di bilang teriak, bukannya suara kau lebih nyaring lagi daripada ini". Balasnya.

"Kalau gue wajar - wajar aja lah orang suara gue cetar membahana, tapi lo...!!!
Prett... Suara kayak radio rusak.. Hahahaha".Ejekku.

"Ketawa aja terus-terusan sampai mulut lo kemasukan bencana banjir bandang hahaha".

Refleks aku menutup mulut.
"What!!.. Lo kira mulut gue Daerah Ibu kota yang sering terkena banjir bandang".

"Siapa yang tahu, cuma nebak doang". balasnya santai, gila ni orang minta di bakar juga kayaknya.

"Ya.. Kali mulut gue teka-teki silang.. ". Balas ku dengan santai juga.

" Hahahaha... Udah ah bahas kebanjiran, gue cuma mau ngasih tahu lo untuk berhati-hati dan jangan bertindak sendirian manusia itu hidup harus berdampingan itu udah jadi hukum alam".

"Yeee... Itu juga karena kalian bohongi aku jadinya aku kesal sama kalian.. ".

" Dasar ceroboh".
Emang apa masalahnya kalau gue ceroboh. Batinku